7 TOGETHER

44 2 0
                                    

In Campus

"Baik untuk materinya sampai disini sampai jumpa minggu depan" sahut Mr Raymond (Dosen mata kuliah Accounting)

"Anna" panggil Nevin

"ya" sahut Anna

"apakah ada waktu, ada yang perlu aku sampaikan" sahut Nevin

"apakah penting" sahut Anna

"ya" sahut Nevin

"ok" sahut Anna

"An, kau pulang dengan Nevin atau bagaimana?" sahut Dyan yang sudah siap untuk pulang

"kalau tidak keberatan, bagaimana aku yang mengantarmu pulang" sahut Nevin dan Anna mengangguk kepalanya

"baik kalau gitu aku duluan" sahut Dyan

"mari" sahut Nevin

"Anna, apakah kau dah makan malam" sahut Nevin membuka mulat untuk menghilangkan rasa canggung di mobil

"belum, dan disekitar sini ada Café langgananku, bagaimana kalau kita kesana" sahut Anna

"ok" sahut Nevin

Dan setelah percakapan terakhir suasana mobil kembali hening dengan kesibukan masing-masing yaitu Nevin yang focus menyetir mobil dan Anna yang sibuk dengan Handphonenya sendiri. Serta tidak memakan waktu yang lama Anna dan Nevin pun sampai di Café tersebut. "L'amour Café"

"Good Evening and Welcome to L'amour Café" sahut pelayannya sambil membukakan pintu untuk Anna dan Nevin

"Hai Ms Anna, ada yang bisa dibantu" sahut pelayan café yang melihat Anna menghampirinya di kasir

"Hai Candy, tempat biasa" sahut Anna

"baik, mohon tunggu sebentar aku check dulu" sahut Candy yang merupakan salah satu pegawai serta investor untuk Café ini

"kebetulan kosong, dan Anna sepertinya kau perlu jelasin terlebih dahulu mengenai orang yang berada dibelakangmu" sahut Candy

"ok, akan keperkenalkan Nevin ini Candy temanku juga salah satu investor Café ini dan Candy ini Nevin teman kuliahku dan juga abangnya Ravin" sahut Anna

"Ravin? Your ex boyfriend?" Tanya Candy "wow, kau utang penjelasan Anna" sahut Candy

"ok, akan aku ceritakan tapi bukan sekarang Candy" sahut Anna

"allright, apakah perlu aku antarkan ke ruangan 7?" sahut Candy

"tidak perlu, thanks" sahut Anna lalu bersama Nevin menuju ruangan 7 di Café tersebut

"sebelum kita membuka topic sebaikanya kita pesan makan terlebih dahulu" sahut Anna "kau mau pesan apa?" sahut Anna sambil melihat menu yang ada di layar touchscreen disamping meja makan

"sesuaikan saja denganmu" sahut Nevin

Dan tidak butuh waktu yang lama pesanan Nevin dan Anna pun datang dengan cara yang tidak kalah ajaib yaitu melalui jendela kecil yang bisa tutup dan buka untuk fungsi pengambilan makanan. Yang membuat Nevin bertanya-tanya dalam pikirannya mengenai kekreativan dari Café ini

"L'amour Café merupakan Café favoritku dan juga merupakan Café yang didirikan oleh Candy, Dyan dan aku" sahut Anna yang tau kalau Nevin perlu penjelasan mengenai Café ini dan melihat respon Nevin yang siap mendengarkan Anna pun melanjutkan penjelasannya "hal yang paling unik dari Café ini adalah menyediakan 2 tempat, yaitu tempat pertama yang memberikan suasana terbuka dan untuk satu tempatnya lagi untuk tempat tertutup dengan menyediakan layar touchscreen dan diantarkan melalui jendela kecil sebelah pintu masuk, untuk tujuan menyediakan tempat tertutup sebenarnya untuk orang yang bersifat introvert atau hanya mau menikmati makananya dengan tenang tanpa gangguan dari yang lain dan dikarenakan oleh itu ruangan ini tidak akan ada pelayan yang keluar masuk, untuk mendukung suasana ruangan ini agar lebih nyaman kami juga menyediakan jendela yang menampilkan suasana city view" sahut Anna

"good idea" sahut Nevin salut setelah mendengarkan cerita dari Anna

"dan apakah sudah back to the topic mengenai alasan kita bisa berada disini sekarang" sahut Anna

"aku mau minta maaf mengenai kejadian diperpustakaan kemarin, karena menghakimimu sebelum mengetahui kebenarannya" sahut Nevin

"tidak masalah, untuk masalah itu hanya salah paham dan lagipula aku sudah lupa" sahut Anna

"Anna, aku mau Tanya satu hal seharusnya mengenai kejadian kemarin. Kalau dilihat dari sifatmu saat dikelas. Seharusnya kau membenciku atau masih marah denganku tapi kenapa saat aku ngajak kamu bicara kamu malahan bersikap biasa aja dan mengiyakan" sahut Nevin

"mungkin karena sifat kita berbeda, sehingga kau bakal pikir aku akan bertindak seperti yang kau pikirkan. Dan seperti yang aku bilang tadi masalah itu hanya salah paham dan aku sudah lupa" sahut Anna

"membicarakan sifat, menurutmu sifatku bagaimana?" sahut Nevin

"sifatmu kalau dilihat dari luar kau orangnya pendiam serta sedikit dingin tapi aku tebak itu karena kau belum bisa adaptasi dengan lingkungan sekitar atau dikarenakan Ravin, karena sebagai abang kau ingin memberikan dampak positif serta sikap dewasa sebagai cerminan untuk Ravin dan bagi yang sudah mengenalmu dekat kau akan bersikap ceria, easygoing dan perhatian. Dan mungkin karena ini kau dan Claudia bisa bersama bukan?" sahut Anna

"hahaha tidak sangka kau bisa menilai seseorang, dan aku dan Claudia memang akrab tapi hanya sebatas sahabat bukan yang seperti kau pikirkan" sahut Nevin menjelaskan ke Anna mengenai hubungan dia dan Claudia

"akhirnya aku tau alasan sebenarnya Ravin tidak bisa melupakanmu, awalnya aku pikir kamu adalah sosok yang sulit diajak berteman dikarenakan sikap keras kepala serta jutek. tapi sebenarnya kau juga ingin menutupi diri dari lingkungan sehingga tidak ingin orang lain melihat kelemahanmu bukankah begitu" sahut Nevin

"hahahaha Vin asal kau tau keras kepala memang sifatku dan kadamg tanpa diminta keluar sendiri" sahut Anna bercanda

---------------------------------------------------------

1 hari setelah pertemuan Anna dan Nevin di L'amour Cafe.

In Dyan House's

"Tringggg" terdengar suara notifikasi yang menandakan bahwa ada pesan yang masuk.

Dan Anna yang merupakan pemilik handphone tersebut segera membuka pesan tersebut dan Kalimat yang ada dipesan tersebut berhasil membuat raut wajah Anna berubah

"Hi Anna, how are you? I hope You're fine and i wanna to tell you "i'm back"

"An, ayo aku sudah siap" sahut Dyan yang baru keluar dari kamarnya untuk siap-siap pergi kuliah bersama Anna

"An" panggil Dyan sekali lagi dikarenakan merasa Anna tidak ada respon

"Dya" panggil Anna pelan

"Apa!, Kau kenapa?" Tanya Dyan yang heran dengan ekspresi Anna yang tidak terbaca

"Nih" sahut Anna memberikan handphone untuk Dyan lihat pesan yang barusan diterima.

Dan setelah Dyan selesai baca pesan tersebut reaksinya tidak jauh berbeda dengan reaksi Anna

"Sudah saatnya aku kasih jawaban ke dia" sahut Anna

"Apa kau yakin?" tanya Dyan

"Tentu, mungkin ini saatnya" sahut Anna "yok, kita kuliah" lanjut Anna lalu berjalan ke mobilnya diikuti Dyan

"Ya inilah saatnya aku berikan jawaban ke dia,jawaban yang seharusnya 2 tahun yang lalu ku berikan" sahut Anna dalam hati

L'amour, ExisteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang