♪ Leaving to find my soul
Told her I had to go
And I know it ain't pretty
When our hearts get broke
Too young to feel this old
Watching us both turn cold
Oh, I know it ain't pretty
When two hearts get broke
Yeah, I know it ain't pretty
When two hearts get broke ♪
Nada bernyanyi di antara tawa dan kebisingan kelas. April seketika melepas earphone dari telinga sebelah kanan Nada. Nada langsung menoleh kearah april"Nad ,Nad ,Nad! Gua tau suara lo bagus. Hmmmmm, lo nyembunyiin sesuatu ya dari gua?" Tanya April dengan wajah cemberut.
"Gimana ya ngomong nya? Jadi gini, Gua agak risih sama orang yang ngasih-ngasih gua gambaran sketsa muka gua gitu" Nada menceritakan keresahannya sambil melepaskan earphone sebelah kirinya.
"Mana mana, coba gua liat?" Sahut April penasaran dengan apa yang dibicarakan Nada.
Nada mengambil Kertas yang ada didalam kolong mejanya, lalu menujukannya perlahan.
"Wahhhh baguussss banget, ih jadi iri" April terpukau dengan gambaran Sektsa yang mirip sekali dengan Nada. Reaksi yang tidak diharapkan oleh Nada.
"Iya sih bagus" Jawab Nada sedikit marut.
"Siapa sih yang ngasih?" Tanya April masih memandangi gamabran.
"Nah itu masalahnya yang bikin gua risih ,, ihhhhhh" jawab Nada sedikit kesal.
"Eh coba liat deh belakangnya ada tulisan R !" Seru April.
Mereka berdua menjadi sangat bingung dengan adanya Tanda R dipojok kiri bawah. Mereka berdua mulai mengingat-ingat teman mereka yang awalan namanya R. Tebak tebakan berujung eneg, akhirnya diakhiri dengan bunyi bell tanda Istirahat telah berakhir.
***
Sejenak meleburkan diri dari keresahan akhir akhir ini. Zaini dan Nada pergi ke ArtPark. Satu-satunya tempat dikota untuk para seniman dan penikmat berkumpul. Yang malam ini pertujukan teater dari salahsatu sanggar dikota.Didepan parkiran Nada turun dari motor maticnya Zaini, agar lebih mudah memarkir kendaraan. Nada melihat satu kendaraan yang tak asing. Sering dilihatnya di parkiran sekolah. Vespa kongo berwarna merah yang tidak tau siapa pemiliknya.
Lalu datang seorang anak laki-laki ke vespa itu, seakan akan mengambil sesuatu yang tertinggal disitu. Sambil menggendong tas gitar, Laki-laki itu berpaling. Dan ternyata si pendek mesum. Ia melihat Nada berdiri sendirian dan langsung menghampiri.
"Hai, Nada kan?" Sapanya dengan santai.
"Iiii ,iya" jawab Nada sedikit gemetar.
"Eh boleh minta tolong bentar gak?" Pintanya tiba-tiba.
"Apaan?"
"Gua lupa naro HP gua nih, bisa misscall in gak?" Ujarnya.
"Eee, iya boleh" sahut Nada
"Nih gua sebutin nomornya 081918211102" sebutnya perlahan.
Kemudian nada menelepon kenomor yang diberikannya, dan langsung terdengar keras suara panggilan telpon. Getaran HP terasa di dalam kantong si cowo dan langsung di ambilnya.
"Eh dikantong ternyata" ujarnya seperti bercanda.
"Nahhh"
"Makasih ya. Simpan aja nomornya pake Nama Randy" Ucap Randy sedikit senyum.
Dalam hati Jadi namanya Randy. Nada mengangguk iya ,Sambil tersenyum malu. Lalu Randy mengajak Nada masuk kedalam gedung karena pertujukan akan segera dimulai.
"Aku lagi nunggu temen aku tuh" ujar Nada sedikit canggung. Aneh sekali Nada memakai kata Aku.
"Yaudah duluan ya?" Sahut Randy sambil menujuk kearah gedung.
***
Berjalan santai keluar gedung dengan perasaan senang dan lega setelah nonton dan membedah pertujukan tadi. Walaupun Zaini masih kebingungan. Mereka berjalan menuju parkiran. Musibah kecil melanda pemilik motor matic ini. Ban belakangnya kempes ,mungkin karena ada kebocoran ban dalam. Kebingungan Zaini berganda, membuatnya berkeringat dingin.
"Aduh, mesti ditambal ini" keluh Zaini.
Tiba-tiba Randy menghampiri dua orang terlantar ini.
"Bro didepan sebelum lampu merah ada bengkel tambal ban, kayanya masih buka. Deket ko" ujar Randy menyarankan tempat.
"Oooh , iya-iya makasih. Tapi lo gimana Nad? Gua takut kemalam nganter lo balik" sahut Zaini dan langsung bertanya kepada Nada cemas.
"Kalo gitu biar gua aja yang ngater Nada gimana?" Saran Randy kepada keduanya.
"Serius? Kalo lo gimana Nad? Biar gua aja sendiri yang nambal bannya" Tanya Zaini.
"Yaudah. Gua duluan gapapa kan?" Tanya Nada balik dengan perasaan sedikit tidak enak.
"Iya gapapa. Eh tapi lo jangan macem-macem ya" ucap zaini tegas kepada randy.
"Siap, Aman" sahut Randy.
Troktroktoktoktok suara vespa kongo yang dinaki Nada pergi mendahului Zaini. Teriak Randy "Duluan" kepada teman-teman senimannya. Perasaan sangat canggung di atas vespa yang berjalan. Tak satu katapun terdengar beberapa menit, hingga Nada membuka pembicaraan dengan mengatakan alamat rumahnya. Randy mulai berani berbasa-basi. Walaupun masih terasa sangat canggung"Eh Nad kamu suka juga nonton teater?" tanya Randy sambil memejam kan mata, takut jika salah bicara atau garing.
"Iya suka" jawab Nada sambil memegang pahanya.
“eh Nad, gua inget banget waktu ospek. Lu nangis dikerjain senior wkwkwk” gurau Randy
“aduh kok lo inget si, iya kesel banget gua sama tu orang. Jadi nyesel lahir bulan Juli” sahut Nada sedikit malu.
“Padahal gua juga lahir nulan juli, tapi gua gak kena hehehe” Ucap Randy sambil menggoyangkan bahu.
Dengan suara Vespa yang berisik, mereka masih bisa berbincang dan sedikit bercanda, mengisi perjalanan mereka. Dan baiknya pembicaraan mereka cukup masuk satu sama lain. 10 menit tidak terasa sudah sampai didepan rumah Nada. Kemudian mereka berhenti dan turun dari Vespa.
“Emmm makasi ya Ran” ucap Nada sambil menggenggam kedua tangannya kebawah.
Randy mengangguk-anggukan kepala sambil sedikit senyum.
“Salam ya sama Bokap-Nyokap” pesan Randy Sambil memalingkan arah Vespanya.
“Iyaiya, Dahh” sahut Nada sambil lambaikan tangan setengah.
Nada berjalan masuk kedalam Rumah sambil tersenyum-senyum sendiri. Satu hal yang ternyata April salah, Randy gak bau malahan harum loundry. Nada berjalan cepat ke kamarnya dan masih kepikiran Randy. Kemudaian Nada duduk di atas kasur dan langsung mengirim pesan kepada Randy “Sekali Lagi Makasih ya Rann 😅”. Ia menaruh Tas nya dan mengganti pakaiannya lalu berbaring diatas kasur.
Didalam pikirannya masih nama Randy Randy raa.... sektika Ia Menahan nafas Dan Tersadar
“Apaaaaaaaaa?”Jadi Randy Namanya... Gimana kalo April tau yak wkwkw, Abis dah tuh dibuly.
KALO KAMU SUKA KASIH BINTANG DIBAWAH HEHE. DAN JANGAN LUPA KOMEN.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Colour Colouring
RomanceLembaran-lembaran kertas kosongku, kau lukis dengan warna warna mimpi. kau berikan pensil untukku menggambar kehidupan. kau bangunkan aku untuk berlari, Sial. *ON GOING - JUST WAIT ,IT WILL SUPRISE U ALL*