TETTETTTETTTT Suara kampret tanda istirahat yang ditunggu tunggu terdengar.
“Prill Prill Prillll.... lo tau ga kemaren si Pendek Mesum nge-WA gua!” ujar Nada Ngeluh.
”HowlllllyCraaabbb, Seriussss?” Tanya April terkejut dengan muka mengereucut.
“iyaa beneran” sahut Nada meyakinkan.
“terus lo bales?” Tanya April serius.
“Enggg... enggga, engga sengaja :(“ jawab Nada terbata bata lalu menundukan kepala, merasa malu.
“gila, gilaaaa, yuk ke UKS.”
“A aaaa ,Prill” Sahut Nada memelas.
“Gimna bisa sih Nad?” tanya April yang sudah semakin pusing.
“jadi kemaren pas gua lagi buka IG, tiba tiba pesan masuk, tapi gak gw baca. Gw mau tau aja dari siapa, jadi gua liat foto profilnya ternyata dari Dia. Dan pas bangun pagi gw mau buka grup kepencet CP dia. yaa, Gw ga enak aja ga bales kalo udah ke read. Jadi gitu hmmmmmmmm.” Singat Nada bercerita.
Tiba tiba April langsung mengabil hp Nada dan menghapus nomer Si pendek Mesum itu dari HP Nada.
“Udah Beres” Ucap April Lega.
“kenapa lo hapus Pril?” tanya Nada bingung.
“Biar tenang, kita lupain kejadian mengerikan ini dan kita akan menjalani hidup seperti biasa” Ujar April Lebay menenangkan.
Tak lama kemudian ada suara panggilan dari speaker yang biasa dipake buat suara kampret.
“Panggilan Kepada Riski Nada Amalia dan M Zaini untuk segera ke depan Piket ,karena ada tamu. Secepatnya!” Suara panggilan dari Guru BP.
“Nad lo Nad” Seru April sambil menepuk bahu Nada.
“iya iya tau”
Sampai didepan piket ternyata ada 2 orang berbaju kemeja hitam bertuliskan TEATER TENGAH dipunggung bagian belakang. Zaini memulai menyalami 2 orang tersebut dan di iringi Nada. Merkea duduk di sofa yang ada di ruangan Piket. Lalu Seorang Wanita Berkemeja itu memberikan undangan Festival Teater. Festiival Teater Borneo yang diadakan oleh Sanggar mereka dan dibuka untuk umum. Nada dan Zaini Bertatap muka sambil mengangguk-angguk kan kepala dan memainkan alis. Mereka terlihat senang karena ini adalah sebuah peluang bagi mereka dan mereka juga sudah menunggu-nunggu Festival ini. Zaini bertanya tanya tentang festival ini .......Blalblablabla...... Dan mereka menjelaskan tentang Festival tersebut. Singkatnya Festival ini akan diadakan 2 Bulan mendatang. Tak lama kemudian mereka pulang dengan hati senang.
“Ka Nad? Auto ikut nih hehe" Kata Zaini Bangga.
“yoiii , tapi kita bahas dulu sama temen-temen ntar, tapi mereka juga pasti setuju mau ikut hhehe” sahut Nada sambil melakukan kompak dengan Zaini.
***
Surga Para murid adalah Jam pelajaran kosong. Semangat menjalar melapisi tubuh. Nada dan anggota teater lainnya memanfaatkan waktu kosong untuk berdiskusi. Zani menceritakan bahwa kita akan mengikuti festival tahunan bergengsi. Sesuai harapan mereka, semua anggota setuju dan siap. Tinggal memberi tahu pak Azhar dan kita akan memulai sentuhan awal.
Usai rapat, Nada kembali kekelas. Duduk dan langsung memasang earphone, mendengarkan lagu favnya These day. Menepuk-nepuk meja mengikuti beat lagu. Sialnya, batrai HP tersisa 15%. Nada ingat dia menaruh power Bank nya di kolong meja. Tanganya menggali-gali kedalam kolong meja, Nada merasakan sesuatu yang aneh seperti kertas tebal. Ia mencoba mengeluarkan keratas tersebut. Dan ternyata itu adalah kertas gambar ukuran A4 premium yang bergambarkan Sketsa wajah-nya. Nada terkejut bingung.
"hah kok???" Reflek nada setelah melihat gambar itu dan langsung memeluk kertas itu seakan menutupinya.
Nada melihat ke sekeliling nya. Mencari tahu siapa yang menaruh kertas bergambar sketsa wajahnya. Semakin bingung karna sekelilingnya terilhat tidak ada yang mencurigakan ,dan April juga tidak ada disebelahnya. Ia menyimpan kertas tersebut kedalam tas. Kemudian menundukan kepala, pipinya pun memerah. Perasaan bingung dan maluu tercampur aduk. Sebaiknya mungkin April tidak perlu tahu akan hal ini, sampai tau kebenaran siapa pengirim misterius ini.
***
Heningnya malam dengan empuknya kasur. Nada terbaring bengong. Kepikiran dengan siapa pengirim sketsa wajahnya kedalam kolong mejanya. Ia pun bangun dan membuka tas untuk mengambil kertas tadi. Lalu kembali tiarap diatas kasur sambil memandangi gambaran sketsa yang terlihat indah dan rumayan bagus. Membuat Nada menjatuhkan kepalanya ke kertas dan menedangkan kakinya ke kasur berkali kali. Nada merasa sedikit senang dan makin penasaran. Hatinya pun berbicara
"Aaaaaaaaaa siapa sihh yang ngasih?"
"Ini beneran buat akuu?"
"Ternyata ada yang jago gambar jugaa tapi siapaa?" Pertanyan pertanyaan bermunculan di pikiran Nada.
Kemudian Nada bangun ,dan meletakan kertas tersebut ke atas meja belajar. Disimpan dibawah buku diarinya. Nada tersenyum sendiri dengan pipinya yang lagi-lagi memerah.
***
Pagi nan sejuk serta suara ***** tanda pelajaran dimulai. Nada masuk kekelas berjalan dengan senyum dan sapaan hangat kepada April. Membuat April terheran heran dan menggeleng gelengkan kepala tpi tidak cukup untuk mengalihkan perhatiannya dari HP. Nada mencoba bersikap tenang dan duduk ke bangku lalu menaruh tasnya.
"Pril, lo liat pulpen nahkoda gua gak?" Tanya Nada.
"Palingan di kolong meja, lu biasa naro" jawab April datar.Nada tersadar dan langsung memasukan tangannya ke kolong meja. Telapak tangan terasa tidak menyentuh dasar kolong meja yang terbuat dari kayu, tapi terasa seperti kertas gambar. Seketika Nada terdiam, nafas melambat, mata tengang. Ia curiga akan sesuatu. Lalu menarik sedikit kertas tersebut untuk mengintip sedikit isinya. Dan ternyata satu lagi gambar sketsa wajah Nada yang berbeda. Refleks tangan nada untuk langsung memasukan kembali kertas tersebut kedalam kolong meja.
Membuat Nada bingung dan rasa penasaran makin menggebu.Aduuh lagi semangat semangatnya mau ikut Festival, ada aja yang neror. Hmmmmm, siapa yaa?
Kayaknya dibagian selanjutnya ketahuan nih.
Lanjutttt ^_^***JANGAN LUPA KASIH BINTANG BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT MAIN DOTA, EH NGELANJUTIN NULIS MAKSUDNYA***

KAMU SEDANG MEMBACA
The Colour Colouring
RomansaLembaran-lembaran kertas kosongku, kau lukis dengan warna warna mimpi. kau berikan pensil untukku menggambar kehidupan. kau bangunkan aku untuk berlari, Sial. *ON GOING - JUST WAIT ,IT WILL SUPRISE U ALL*