Happy reading~~
.
.
.
.
.Beomgyu POV~
Gila!
Itu adalah hal pertama yang kupikirkan sejak aku mengenal gadis yang ada didepanku saat ini.
Bagaimana bisa dia menangis hanya karena melihat sesuatu yang remeh semacam itu?
Ia melihat idolnya berbicara menyampaikan pidato kemenangannya saat mendapatkan penghargaan. Dan sekarang berakhirlah dengan dirinya menangis terisak.
Mirip Cham loh dia😂
"Ya! Berhentilah menangis.. Kau kan tidak pernah bertemu dengannya. Mereka bahkan tak mengetahui kau ini hidup di dunia ini ataupun tidak kkkk. Jadi untuk apa menangisinya, eoh?" Aku sebenarnya bermaksud menenangkannya, tapi aku juga tak tau bagaimana caranya."Ya! Kau tidak akan pernah mengerti sama sekali! Dan hei.. Tentu saja mereka mengetahui kalau aku ini ada. karena aku ini ARMY. BTS tau bahwa ARMY selalu ada untuk mereka. Karena kami itu..."
"Ne ne. Arraseo Arraseo. Jadi tolong hentikan." Potongku. Aku sungguh tak ingin mendengar ocehannya kali ini.
"Jangan sok tau! Kau tidak akan mengerti hubungan ARMY dengan BTS! hubungan kami ini rumit dan hanya ARMY lah yang bisa merasakannya. Jadi mana mungkin orang seperti kalian memahaminya!"
Mengapa ia selalu seperti singa sih kalau sudah menyangkut tentang idolnya?
"Geurae. Aku tidak mengerti. Lagipula aku juga tidak berniat untuk memahaminya. Orang normal sepertiku tidak akan memikirkan hal-hal semacam itu." Jawabku asal.
"Apa maksudmu mengatakan hal itu? Normal?" Nada tanyanya benar-benar dingin.
"Kalian kan orang-orang aneh yang hidupnya setiap hari melulu tentang 'oppa'. Kalian pasti tidak punya pekerjaan lain selain mengamati 'oppa' kalian setiap harinya kan? Menangis kalau oppa kalian pergi wamil dan mengklaim bahwa mereka adalah milik kalian. Berteriak tak jelas hanya karena mendengar kabarnya. Bukankah orang-orang normal tidak melakukan hal seperti itu? karena mereka masih memiliki pekerjaan di dunia nyata."
Ucapku enteng dan aku rasa kalian setuju denganku."Sudah siap berkata-kata?" Tanyanya yang menurutku suaranya agak bergetar. Ah entahlah. Aku rasa aku tidak melakukan kesalahan apapun.
"Ne."
"Geurae. kalau begitu giliranku berbicara. Bagi orang-orang NORMAL seperti kalian, kami ini hanya orang-orang aneh yang membuang-buang waktu. Kalian mengganggap kami adalah orang-orang bodoh kehidupan yang memuakkan bukan? Kalian terus saja berkata ini itu tanpa berpikir sisi lain dari diri kami. dan tentunya aku tidak butuh pengertian dari kalian. NAMUN BISAKAH MULUT-MULUT TAJAM KALIAN BERHENTI MENDIKTE KAMI INI DAN ITU, EOH???!!!!"
Aku sebenarnya terkejut melihat reaksinya. Terlebih lagi suaranya bergetar ketika dia berteriak. Dan tunggu dulu.. Dia menangis? Benarkah?
"Apa aku pernah mendikte apapun tentang kalian?!!! Pernahkah???!! Jadi apa kalian tidak bisa menghargai apa yang menjadi kesukaan orang lain? Tidak bisakah orang sepertimu tidak memandang remeh? Kau bahkan belum mengenalku dengan baik. Kau bahkan tidak tau apa-apa tentangku sama sekali. Jadi berhentilah berlagak sok tau tentang kehidupan seperti apa yang aku jalani!" Ungkapnya lagi dengan suara meninggi.
Aku melihat air mata mengalir deras di pipinya. Setelah mengatakan itu, dia langsung berlari pergi dari hadapanku. Lalu aku? Tentu saja aku terkejut. Aku bingung dengan dirinya. Apakah memang perkataanku yang terlalu kejam padanya? atau memang dia merespon berlebihan terhadap apa yang kukatakan? Ah.. Kenapa jadi seperti ini?
***
Tbc
Jangan lupa vomentnya ya:)
Vote and comment.
Karna itu akan sangat membantu Cham untuk buat cerita selanjutnya.
💜💜💜💜💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
DALLA GIRL🍁 | (BeomRyu - TXTZY)
Fanfiction"Orang-orang menatapku, dan mereka memberitahuku. Aku terlihat seperti singa. Aku mencintai diriku sendiri Aku punya sesuatu yang berbeda. Aku berbeda dari Anda." -Ryujin Selama hidupnya Beomgyu menghindari fangirl 'oppa' K-Pop yang notabene nya sa...