ARKA - 2

38 16 6
                                    

Hampir 2 minggu ini Dhelia menghabiskan waktu liburan sekolahnya dirumah. Selama liburan, Dhelia hanya menghabiskan waktu nya untuk bermain game dan membaca novel.

Hari ini adalah libur terakhirnya, besok ia akan kembali bersekolah seperti biasanya. Jadi, Dhelia memutuskan siang ini untuk pergi ke warnet langgananya untuk bermain game. Setelah adu bacot dengan mamanya, Dhelia pun mendapat izin dari mamanya dengan syarat harus pulang kerumah sebelum magrib.

"Eh Neng Lia. Udah lama gak main kesini, mau rental berapa jam Neng?" Tanya Mang Daus. Mang Daus memang sangat ramah kepada semua pelanggannya, terlebih lagi pada Dhelia. Itu karena Dhelia sering datang kewarnet nya untuk bermain game.

"Pengennya sih main sampe malem Mang, tapi gak di izinin sama Mama. Lia rental 4 jam aja deh Mang." Lalu Dhelia memberikan sejumlah uang kepada Mang Daus.

"Makasih Neng." Lia hanya mengacungkan jempol nya kepada Mang Daus.

Dhelia lalu pergi menuju ketempat favoritnya, tempat itu berada di paling belakang dan paling sudut. Menurut Dhelia itu adalah tempat ternyaman untuk dia bermain game.

Dhelia begitu fokus pada game nya. Fokus itu pecah saat ia mendengar suara cowok yang sangat familiar dari belakang punggungnya.

"Noob" ucap cowok itu.

Dhelia otomatis menoleh ke arah sumber suara tadi dan Yap! Sesuai dengan tebakannya, itu adalah suara cowok yang sangat dia benci. Arka.

"Lo?! Ngapai lo disini hah?!" Tanya Dhelia sambil menunjuk ke arah Arka.

"Ngegame lah, yakali gue kesini buat yasinan." Ucap Arka kesal.
"Dari sekian banyak nya warnet, kenapa harus disini? Pegi sono!" Usir Dhelia.

"Gak boleh ya, gue kesini? Emang ada peraturannya yang juara 1 gak boleh masuk sini? Gak kan?" Arka lalu mengambil tempat duduk di dekat Dhelia, lalu mulai memainkan game nya.

"Ish! Nyebelin." Ketika Dhelia ingin melanjutkan game nya, rupanya game yang Dhelia mainkan sudah berakhir.

"DEMI KERANG AJAIB NYA SPONGEBOB! ARKA! GUE MATI GARA-GARA LO! TANGGUNG JAWAB LO NJING!" Dhelia terus memaki-maki Arka sambil menghentak-hentakkan kakinya di lantai.

"Peduli? Kalo noob mah noob aja. Gausah sok pro. Najis." Arka masih tetap fokus pada game nya dan tidak peduli dengan kata-kata kasar yang dilontarkan Dhelia kepadanya.

"Cuih, sok banget lo nyed! Adu battle sama gue sini!" Tantang Dhelia.

"Gak mau, lo noob." Balas Arka.

'Anjing'

"Dih, ngomong aja sih ya kalo lo takut, cupu banget lo! Laki bukan?!" Dhelia sengaja memanas-manasi Arka supaya dia terpancing untuk adu battle bersamanya.

"Oke!" "Tapi dengan syarat siapa yang kalah di adu battle ini, harus traktir yang menang dikantin besok.  Deal?" Arka mengulurkan tangan kanannya kepada Dhelia.

"Deal!" Jawab Dhelia dengan semangat tanpa mengubris uluran tangan Arka. Dhelia pastikan bahwa ia harus mengalahkan Arka di battle ini, karena ini menyangkut harga dirinya.

Waktu dengan cepat berlalu, pertarungan sengit terjadi antara Arka dan Dhelia. Arka bermain dengan sangat santai, sedangkan Dhelia? Ia sedari tadi selalu melontarkan kata-kata kasar dari mulutnya. Permainan ini akhirnya dimenangkan oleh Arka. Dhelia yang tidak terima, langsung mengeluarkan seribu alasannya.

"SIAL! MOUSE NYA RUSAK NIH! KALAH KAN GUE! LO JUGA PASTI MAIN CURANG KAN?! GAK TERIMA GUE!" Dhelia beropini bahwa kekalahanya disebabkan oleh mouse nya.

"Bisa nggak sih lo ngomong nya gak pakek teriak? Bisa budek lama-lama kalo gue sama lo trus." Arka mengusap-usap kuping nya yang sakit karena teriakan Dhelia.

"Biarin! Pokonya kita battle ulang! Kita tukeran tempat duduk cepetan! Gue tau lo curang." Dhelia masih tetap kukuh dengan opini nya.

"Oke! Gue turutin mau lo!" Arka dan Dhelia lalu bertukar posisi, dan mereka kembali melanjutkan battle kedua mereka. Seperti biasa mulut Dhelia tidak bisa diam. Permainan kembali dimenangkan oleh Arka dengan skor akhir 3 : 0.

"Puas? Masih mau ngomong kalo mouse lo rusak? Kalo gue curang?" Arka mengeluarkan smirk nya dan menatap intens Dhelia yang lagi menunduk menahan malu. Dhelia mengakui kemenangan Arka.

"Oke lo menang. Tapi bukan berarti gue mengakui kekalahan gue ya! Lo itu cuma lagi hoki doang."  Ya, Dhelia itu emang mempunyai gensi yang tinggi.

"Inget perjanjian kita, besok gue tunggu lo dikantin. Kalo lo ingkar dengan janji lo.. liat aja apa yang bakal gue lakuin." Arka kembali mengeluarkan smirk nya dan memberikan tatapan membunuh untuk Dhelia.

"Gue gak pernah ingkar sama janji gue sendiri." Dhelia membalas menatap tajam Arka.

"Baguslah." Arka lalu berdiri dari kursinya dan ia beranjak untuk pulang karena jam telah menunjukkan pukul 17.50. Ya, kalau sudah asik bermain game pasti bakal buat kita lupa waktu dan lupa sekitar.

"Gue balik." Ucap Arka sambil berjalan menuju pintu keluar.

"BALIK SONO KE ALAM LO! DASAR SETAN!" Dhelia kembali memaki Arka saat dilihatnya punggung Arka yang telah menghilang.

Dhelia pun mulai mengemasi barang-barangnya dan memutuskan untuk pulang kerumah. Bisa gawat kalau telat pulang, duit jajan gue bakal terancam.

Telinga gue nyut-nyutan -Arka

Duit jajan gue apa kabar -Dhel

Auto potong duit jajan ini mah -Mama Dhel

ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang