Kecemasan!

176 26 2
                                        

Typo memang bertebaran~

_HAPPY READING_

Tibalah saatnya makan malam bersama keluarga dengan lengkap,karena jarang sekali mereka makan bersama,terlebih dengan ayahnya.Untungnya chanyeol berkesempatan makan bersama keluarganya.

"Appa,ada yang ingin aku bicarakan denganmu setelah makan malam"ucap jihoon melirik ayahnya

"Aku harap kau tidak mengatakan hal yang berhubungan dengan masalah itu lagi"jawab appa dengan melirik sekilas kearah jihoon

Jihoon terpaku diam untuk sementara ini,mengingat ia dan guanlin baru tiba hari ini.

"Daehwi,kau tidak ada pr kan?"

Daehwi menggeleng tanda 'tidak'

"Malam ini kau tidur lebih awal ya"

"Kenapa?"curiga daehwi melirik ibunya

"Apa kalian nyembunyiin sesuatu dari aku?"sambungnya lagi

Ibunya segera menangkas tuduhan anaknya itu dan memberi jawaban yang jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi.

"Karena akhir-akhir ini kau selalu terlihat begadang dan sering kali tidur dimeja belajar"jelas ibunya

"Kalau masalah itu eomma nggak perlu cemas,aku sekarang bakalan tidur lebih awal kok"diakhiri dengan senyumnya yang khas

"Aku yakin dia tidak akan tidur lebih awal malam ini" batin jihoon penuh dengan kekhawatiran

Dan kenapa jihoon khawatir?karena ia yakin setelah makan malam,mereka akan membicarakan soal perjodohan daehwi dan yang paling ditakutkannya jika daehwi membencinya karena perjodohan ini sebelumnya teruntuknya dan tidak ada sangkut pautnya dengan daehwi yang masih terbilang usia belum matang untuk menikah.

Seusai makan malam,mereka kembali kesibukannya masing-masing.Terbilang makan malam bersama hanya sebuah formalitas bagi mereka dan sekedar makan malam biasa.Yahh memang begitu menyakitkan...

Tepatnya dikamar jihoon

"Kesalahan yang tak berujung"gumam jihoon melamun

"Honey,semenjak kita pulang,kau banyak melamun,apa masih kepikiran soal itu lagi?"tanya suaminya tak ada lain adalah guanlin,pria yang mampu menaklukan hatinya semenjak duduk dibangku SMA

"Aku takut"jawab jihoon pasrah

"Nggak ada yang perlu ditakutin,,jujur memang pahit,tapi cepat atau lambat pasti akan terungkap juga,kan?"

"Kamu nakutin aja"cemas jihoon

"Bukan nakutin,tapi kenyataannya memang begitu dan sudah kubilang nggak ada yang perlu kamu takutin"

"Nggak ada salahnya mencoba, kan?"lanjutnya

Kini jihoon terdiam memikirkan bagaimana agar daehwi tahu yang sebenarnya tanpa membenci dirinya meski ia rasa itu sangat mustahil.

"Terlalu banyak dipikirin juga nggak bakalan baik sama kesehatan kamu,lebih baik sekarang kamu bicara jujur"lirih guanlin mengusap pelan punggung sang istri

"Ini sulit"keluh jihoon menyadarkan kepalanya pada pundak guanlin

-0-

Anggap saja,sekarang memang jinyoung menyukai daehwi.

"Apa nggak sebaiknya aku hubungi dia?"gumam jinyoung

Ia mengambil ponsel kedalam genggamannya yang kini berpautan dengan tangan yang siap menelpon daehwi.

Puzzle [JINHWI GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang