Chap. 6: Jatuh Cinta

36 15 8
                                    

Tidak ada yang sulit selama yang tidak sulit tidak disulitkan yang sulit.

-oOo-

"Eh, eh. Ada dance machine baru!" Seru Sinb ketika melintasi sebuah pusat perbelanjaan dan melihat sebuah mesin—yang terbatasi oleh kaca—di depannya.

Mendengar itu Chanwoo langsung mengalihkan pandangannya mengikuti telunjuk Sinb.

"Terus gue harus bilang wow gitu?"

Sinb berdecak. Gadis itu melirik Chanwoo dan menyeringai angkuh.

"AYO DUEL!"

Menyeret Chanwoo begitu saja, Sinb mengabaikan protesan laki-laki itu dan terus memaksanya masuk ke dalam sana.

Mereka berdua langsung menghampiri mesin tersebut dan memasukkan beberapa koin ke dalamnya.

Sinb langsung memilih tingkat kesulitan dan lagunya.

"Extreme?" Chanwoo mengangkat sebelah alisnya.

"Kenapa? Takut?"

"Gue? Takut sama lo? Ntar lo kalah mewek."

Sinb memutar bola matanya malas.

"Dih, tengil banget. Yang kalah traktir eskrim, gimana?" Ucap Sinb sambil menunjuk sebuah toko ice cream yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Y."

Sinb memilih lagu BTS yang berjudul Fire. Lagu mulai terdengar dan mereka langsung menari di atas lantai yang menyala tersebut. Karena tingkatnya extreme, simbol yang harus mereka injak berjalan begitu cepat.

Tak ada yang mau mengalah. Mereka sama-sama lincah. Orang-orang yang melintas di sekitar sana langsung mengerubungi kedua remaja yang sibuk duel tersebut.

Setelah—kurang lebih—empat menit berlalu, lagu yang mereka mainkan pun berhenti.

Keringat bercucuran di badan keduanya. Riuh tepuk tangan dari orang-orang yang menonton mereka pun terdengar.

PLAYER 1 (Sinb): 12098

PLAYER 2 (Chanwoo): 12100

"Anjing! Mesinnya rusak nih!" Umpat Sinb ketika melihat skornya.

Sinb langsung menendang mesin itu kesal dan pura-pura melihat ke arah lain saat pengawas jamzone meneriakinya. Sedangkan Chanwoo hanya menyeringai kecil.

"Kuy lah." Chanwoo menggandeng tangan Sinb menuju toko ice cream.

Sinb langsung memegangi dadanya dengan sebelah tangan yang tidak Chanwoo gandeng. Dadanya bergemuruh.

'Aelah, gue kenapa si?!' Jerit Sinb dalam hati.

"Pelan-pelan makannya. Kek bocah aja." Sindir Chanwoo ketika melihat Sinb memakan ice cream-nya dengan lahap.

Sinb menatap Chanwoo sinis.

Chanwoo hanya tertawa pelan lalu meneguk segelas cappuccino yang ia pesan.

Tak lama, Sinb sudah menghabiskan ice cream vanilla-nya.

"Bentar, gue mau bayar dulu." Sinb langsung berdiri dan hendak melangkahkan kakinya, tetapi tangan Chanwoo sudah menangkap tangannya.

"Gausah, gue yang traktir."

"Lah? Kan gue yang kalah?"

"Berisik. Tunggu bentar." Chanwoo segera berjalan menuju kasir, meninggalkan Sinb yang masih berdiri di pinggir meja tempat mereka tadi.

ROUGHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang