.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Soonyoung terduduk di pinggiran ranjang dan tak jauh dari tempatnya saat ini berdiri sosok pria paruh baya yang bertanggung jawab atas seorang Kwon Soonyoung.
"Paman Lee." Panggil Soonyoung lembut.
Sedangkan pria paruh baya yang baru saja diserukan nama nya itu sedikit mendekat pada Soonyoung.
"Ya, Tuan Muda?"
"Apa yang terjadi beberapa saat lalu, bisakah kau merahasiakannya dari Mingyu?" Mata yang nampak kosong itu bergerak seolah tengah melirik pelayan Lee meski dengan arah yang sedikit meleset.
Pelayan paruh baya itu nampak menimang permintaan dari Tuan nya itu.
"Tapi, Tuan-"
"Aku mohon. Hanya satu kali ini saja aku memohon padamu paman Lee, setelah itu aku tidak akan meminta apapun lagi." Sahut Soonyoung yang memotong ucapan pelayan Lee.
Mendengar itu tentu saja pelayan Lee itu nampak menghela nafas nya. Jika sudah seperti ini, ia sudah tidak akan bisa lagi menolak.
"Baiklah. Akan saya rahasiakan dari Tuan Muda Kim. Tapi hanya kali ini saja setelah itu saya tidak akan bisa membantu anda untuk merahasiakan hal-hal yang bersangkutan tentang anda pada Tuan Kim, Tuan muda." Jawab pelayan Lee.
Soonyoung yang mendengar jawaban dari sosok pria paruh baya itu pun tersenyum kecil dengan kepala yang mengangguk pelan.
"Terimakasih paman Lee."
"Apapun untuk membuat anda merasa nyaman dan aman akan saya lakukan, Tuan muda." Balas pelayan Lee.
Pemuda Kwon itu menghela nafasnya pelan.
Satu masalah sudah selesai dan ia yakin apa yang terjadi pada nya beberapa waktu lalu tidak akan sampai ketelinga Mingyu.
Bukan karena ia tidak mau Mingyu tahu. Hanya saja, jika pemuda kelebihan kalsium itu tahu siapa yang ia temui hari ini mungkin itu akan membuat pemuda Kim itu khawatir.
Pikirannya benar-benar melayang tentang kejadian siang tadi, di taman.
Pertemuannya dengan Jeno seolah menguak luka lama. Sekaligus memberi rasa sakit baru, ketika ia mengetahui bahwa sosok yang ia cintai itu ternyata memang telah membangun rumah tangga nya sendiri.
Ucapan Mingyu dan Jeno sudah cukup menjadi bukti kuat dan menjadi alasannya untuk segera melupakan sosok yang ia cintai itu.
Jeno nampak menatap sosok Soonyoung yang masih menunduk sembari menyembunyikan tangisannya yang tidak mau berhenti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason Of Love [HoonSoon]
RandomMasa lalu penuh kenangan indah itu. Masih bisa kah aku kembali pada masa itu? Bukan pada masa sekarang,disaat aku kehilanganmu. Masa lalu yang penuh kekecewaan dan sakit itu. Masih bisa kah aku memperbaikinya? Meski aku tahu semua terlambat untukku...