..
.
.
.
.
.
.
Sesosok pemuda manis nampak duduk seorang diri di taman belakang rumahnya atau mungkin lebih tepat nya rumah milik seorang pemuda tampan bernama Kim Mingyu.
Angin sejuk sore hari itu mampu membuat nya tersenyum manis.
Rambut hitamnya yang panjang sedikit berantakan akibat belaian lembut dari angin yang menerpa wajah putihnya yang halus.
Ia terlalu menikmati apa yang selalu menjadi rutinitasnya itu tanpa menyadari ada sosok lain yang kini menatap nya dengan pandangan yang lembut.
"Bukankah dia terlihat sangat manis, hyung?" Tanya seorang pemuda berwajah tampan itu pada sosok pemuda lain yang juga ikut berdiri disamping nya sambil menatap sosok yang sama didepan sana.
"Tentu Kim. Soonyoung terlalu manis hanya untuk sekedar dilewatkan." Ujar pemuda manis dengan surai brown nya itu.
Pemuda yang dipanggil Kim itu mengangguk menyetujui ucapan orang disebelah nya.
Menatap sosok disamping nya itu dengan pandangan menggoda.
"Ingat Jisoo-hyung, Jeonghan-hyung." Ujar nya dengan pandangan menggoda.
Pemuda manis yang dipanggil Jeonghan itu menoleh, menatap Mingyu yang kini hanya terkekeh geli karena melihat bagaimana ekspresi Jeonghan saat ini.
Datar!
"Ingat juga Seungkwan, tiang bongsor." Balas Jeonghan dengan sarkas.
"Yak! Kenapa jadi bawa-bawa kekasihku?" Ujar Mingyu tak terima.
Jeonghan memutar bola mata nya malas dengan tangan yang bersidekap di dada. Mata nya kini kembali mengarah pada sosok pemuda manis yang masih sibuk menikmati hangat nya matahari senja.
"Jika kau tak berhati-hati. Kau bisa saja kembali menyukai nya, Ming."
"Seungkwan mungkin tak pernah mengatakannya padamu tapi apa kau tak merasa jika dia terkadang cemburu dengan kedekatan mu dan juga Soonyoung?" Mingyu terdiam mendengar penuturan Jeonghan itu.
Pemuda tampan itu kembali menatap Soonyoung dengan pandangan sendu.
"Jangan menyakiti nya, kau tahu betul bagaimana perjuangan Seungkwan untuk mendapatkanmu, bukan?"
"Hem. Aku tahu." Balas Mingyu pelan.
Jeonghan menghela nafasnya, matanya kini kembali menatap sosok Soonyoung yang masih duduk tenang ditempatnya.
"Rela melakukan apapun untuk membuatmu tersenyum ketika yang ada di pikiran dan hatimu hanya lah, Soonyoung, Soonyoung dan juga Soonyoung." Lagi-lagi Mingyu terdiam.
"Seolah tak ada nama lain yang kau kenal selain nama Soonyoung diotakmu."
Pemuda berbadan atletis itu menghela nafas nya lelah, matanya ikut menatap kearah Soonyoung yang kini sudah berdiri dari tempatnya.
Hujan tiba-tiba saja turun dan hal itu membuat Soonyoung nampak bahagia dibawah tetesan hujan itu.
Ia tersenyum tipis begitu melihat Soonyoung menari-nari kecil didepan sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason Of Love [HoonSoon]
De TodoMasa lalu penuh kenangan indah itu. Masih bisa kah aku kembali pada masa itu? Bukan pada masa sekarang,disaat aku kehilanganmu. Masa lalu yang penuh kekecewaan dan sakit itu. Masih bisa kah aku memperbaikinya? Meski aku tahu semua terlambat untukku...