Apa yang membuatmu candu akan hujan?
Petrikor yang menenangkan, juga pelangi menjulang membingkai awan
Yang terpenting, hujan mampu menyamarkan tangis dan isakan
.
.
"Salju, wake up!" seorang laki-laki jangkung menggoyang pundak Salju yang tertidur lelap dengan kepala bertumpu pada kedua tangan. Salju tak bergeming, deru nafasnya terdengar teratur. Sepertinya ia masih ingin berlama-lama menikmati tidur siangnya.
"Hei, ini sekolah bukan rumah!" laki-laki itu -Lucas berdecak kesal, ia memukul-mukul meja dengan topinya berharap Salju terbangun.
"Sudahlah, biarkan Salju istirahat sebentar lagi" Jaehyun berucap tenang seketika Lucas pun diam dan segera duduk menghadap Salju.
Tak berselang lama, Taeyong memasuki kelas dengan membawa dua plastik penuh makanan. Dengan gesit Lucas segera mengambil minuman kaleng dingin dan menempelkan ke pipi putih Salju. Sontak Salju pun terbangun, ia sedikit meringis saat merasakan dingin di pipinya.
Mereka selalu menghabiskan waktu istirahat bersama. Dengan rutinitas membangunkan Salju, makan siang, dan berdebat kecil tentang berbagai hal sepele.
"Dapat surat aneh lagi?" Salju hanya mengangguk pelan menanggapi pertanyaan Jaehyun, matanya masih menyipit menahan kantuk. Setiap hari loker, meja, maupun kursi Salju selalu dipenuhi surat-surat ancaman. Terlalu banyak yang risih dengan kedekatannya dengan Jaehyun, Taeyong, dan Lucas.
Mimik wajah Taeyong langsung berubah. Ia segera berdiri dan melangkah menuju loker Salju dan segera mengeluarkan semua kertas-kertas lusuh dari sana, kemudian membuangnya ke tempat sampah.
"Sudahlah, hanya orang iseng" Salju tertawa, mendapatkan surat ancaman sudah bukan hal baru baginya. Jaehyun dan Lucas menatap Salju lekat, mereka yakin tak semua perempuan bisa sekuat Salju. Surat yang berisi kata-kata kasar, dan cemooh, bahkan sampai ada yang menghina keluarganya.
"Kita harus memberi mereka pelajaran" Taeyong terlihat benar-benar marah sekarang.
"Sudahlah Taeyong, aku baik-baik saja sungguh!" Salju tersenyum meyakinkan. Ketiga sahabatnya hanya menghela nafas berat. Mereka tak habis fikir dengan sikap apatis Salju.
"Maafkan aku yang terlahir begitu tampan" Lucas memohon dengan ekspresi menyesal yang dibuat-buat. Membuat Jaehyun dan Taeyong menatapnya dengan pandangan jijik, Salju hanya tertawa. Lucas memang selalu bisa mencairkan suasana.
"Makanya jangan tebar pesona!" Taeyong menghardik sambil menarik kasar rambut brunette Lucas. Mayoritas surat ancaman yang diterima Salju adalah dari penggemar Lucas sang Bintang sekolah.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca :)

KAMU SEDANG MEMBACA
SALJU | NCT & You [Revisi]
Fiksi Remaja15+ Hanya cerita sederhana tentang Salju Aileenandra. Yang mahir menutupi luka dengan tawanya yang jenaka. Yang kerap bertemankan rembulan merangkai kata. Perjuangan dalam menggapai cita, namun tersandung cinta? Bersama 3 sahabatnya, Salju hidup b...