0.4

2.6K 402 12
                                    

Yuqi sama Lucas sekarang berada di salah satu rumah makan di pinggiran kota. Yuqi yang ngasih tau Lucas soal tempat itu, sekalian mereka berdua hutang penjelasan.

“Jadi, kenapa sama Guan, Somi juga?”

“Kayanya lo duluan yang harus ceritain ke gue kenapa nggak jadi ke Jepang”

Lucas natap Yuqi heran, “Bukannya lo yang line gue, karena lo tau gue nggak jadi ke Jepang?”

Gadis itu menggeleng.
“Nggak tuh. Gue line lo karena chat room lo paling atas, gue udah nggak bisa mikir lagi”

“Segitunya cuma karena liat Somi sama Guanlin?”

“Kalo tau ngapain nanya sih?!”

Keduanya terdiam. Menatap jalanan dengan sendu, sama sama patah hati karena mereka bertepuk sebelah tangan. Lucas; yang meskipun belum yakin soal perasaannya pada Yuqi sudah tertolak mentah-mentah karena kenyataan bahwa Yuqi menyukai Guanlin.

Dan Yuqi yang selalu menyukai Guanlin bahkan sejak trainee harus menerima kenyataan bahwa temannya lah orang spesial Guanlin.

Drrrrtttt! Drttttt!

Ponsel keduanya tiba-tiba bergetar bersamaan. Mereka bertatapan.

Ada 127 notifikasi di ponsel Yuqi.
Dan 346 notifikasi di ponsel Lucas.

“Kita harus balik sekarang!”

🎬

Yuqi lari-lari di lorong gedung CUBE Ent. sebelum sajangnim nya mengamuk. Dia tahu pasti maksud semua pesan yang terkirim di ponselnya beberapa waktu lalu saat bersama Lucas.

Dia menetralkan pernafasannya, menghirup dalam-dalam oksigen disekitarnya lalu menghembuskannya pelan, bukankah ia juga harus menghadapi sajangnim nya dalam keadaan tenang?

Yuqi mengetuk pintu, “Masuk”

Kali ini sajangnim nya yang biasanya ramah —pada Soyeon— beraura lebih gelap dari biasanya. Di sofa bludru duduk Manager G-idle dan seorang staff yang ia tidak tahu sebelumnya.

“Duduk.” Sajangnim nya menghela nafas, kemudian melanjutkan kalimatnya, “Sebelum mendengar tanggapan media lebih jauh, aku rasa perlu untuk mendengar ceritamu, Yuqi-ssi”

Yuqi gugup setengah mati, rasanya nggak ada yang harus dijelasin karena gimanapun bukti lebih banyak berbicara, dia menatap managernya yang berharap penuh supaya Yuqi bisa menyusun kalimatnya dengan baik.

“Saya rasa anda salah faham. Mari kita anggap bahwa berita itu benar, bukankah itu wajar? Maksud saya, Kami juga manusia, kami punya hati, dan Kami berhak untuk jatuh cinta bukan?”

Dia yang semula menunduk, kemudian mendongakan kepalanya, menatap pemilik jabatan tertinggi di CUBE Ent. itu dengan pasti.

Ya, tentu saja sajang nya nampak marah.

“Apakah itu sikap profesionalmu Song Yuqi?”

“Kalian menilai sebuah gambar terlalu cepat, mengulas informasi yang masih terlalu mentah, begitukah maksudmu sikap profesional itu Sajangnim?”

Mereka bungkam.

🎬

“LUCAS BERHENTI!!!”

Lucas lari dikejar manager nct yang ganteng, Shin Yujin. Ya, gimanapun kekernya si manager kalah juga sama Lucas yang tiap hari pecicilan lari kesana-kemari.

Sekarang makhluk bermarga Wong itu lagi duduk di tangga menuju rooftop sambil kipas kipasin badannya pake baju sendiri, you know lah. Dia juga nyeka keringatnya pakai lengan.

“Ngapain disini?”

“ARGH, kaget”

Jaehyun, yang ternyata barusan turun dari rooftop abis nyebat. Dia berdiri disamping Lucas yang lagi duduk.

“Masa tadi tiba-tiba gue dikejar dua orang”

“Preman?”

“Bukan”

“Oh, lo punya utang ya?”

“Hah?! bukann, Shin manajer-nim sama sajang”

Jaehyung refleks ngetok kepala Lucas keras.

“Terus lo lari???!”

“Iya biar seru kaya temple run, gue juga slide sama jump”

“Bodo amat”

Si ganteng yang kalem —dibanding yang lainnya— itupun pergi ninggalin Lucas yang bingung sendirian, kayanya otak Lucas harus ikut rehab.

Lucas menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu mengendikkan bahu acuh, “Emang salah gue dimana?”

After Knowing Brother | LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang