"Salam kenal semua""What!?" Aku terkejut
......
'Ran kita ketemu lagi' seringai menghiasi wajah rupawannya
......
Aku membelalakkan mataku
'I...i..ini tidak mungkin! Aku pasti sedang berhalusinasi'
" Nak, perkenalkan dirimu dan pilih tempat duduk mu dimanapun kamu suka" Wali kelas ku mempersilahkan.
"Nama saya Andrian Cahyo Nugroho. Panggil aja Andre. Saya pindahan dari Universitas X dari kota X. Salam kenal semua saya harap kita bisa berkerjasama dengan baik"
Andre memasang seringai tipis di bibirnya dan beralih menatap aku.
"Bu saya mau duduk di samping anak yang dikuncir dua itu. Bangku ke tiga dari depan"
"Owh.. Itu namanya Rani"
Andre berjalan menuju bangku ku. Ini adalah bencana. Oh tuhan mimpi apa aku semalam. Aku sungguh membenci ini, dia datang pada saat yang tidak tepat. Oh tuhan, dia mendekat ke arah bangku ku dan segera duduk disamping ku.
"Ran, kita ketemu dong" Andre berkata seakan-akan kejadian 2 tahun yang lalu tak ada apa apa baginya.
"Eee..eh salam kenal ya" Senyum ku sumringan.
Aku melanjutkan fokus ku kepada mata pelajaran hari ini. Aku hanya, hanya berpura-pura tidak melihat dan mengenalnya karena itu benar-benar menyakiti hatiku. Jujur saja, hal yang selama ini hampir aku lupakan, dan sekarang malah teringat kembali. Aku membenci dia, sungguh membencinya. Ataukah aku yang berlebihan?.
"Lo deket ama si Andre?. Gua liat lo kayak deket gitu. Ada apaan sih?" Tanya Feby sang ketua kelas
"Entah Feb, maybe sih, dulu aja gua pernah ketemu dia di jalan pas lagi mulung :v"
"Iiih.. Apaan sih lo kok gitu ke murid baru"
"Biar napa dah. Gua ya kagak urus. Yabg penting happy" Aku menjulurkan lidah ku kepada Feby.
"Lo ada-ada aja sih Ran"
Aku tertawa riang, maybe dia kenangan buruk di hidup ku.
"Lo ngomong apaan sih Ran? Kayaknya seru amat. Ikut nimbrung dong" Andre tertawa renyah
'Upps'
Andre daritadi denger ya?. Enak aja aku ngomong ketemu dia di jalan pas lagi mulung. Adduh, Tuhan selamatkan aku dari amukan Andre. Aku memejamkan mataku menunggu sebuah jitakan yang mendarat di kepalaku. Namun alhasil aku tak merasakan sakit apapun di bagian kepalaku, Andre tiba-tiba saja, menarik ku menuju ke bangku kantin.
"Lo apa-apaan sih Dre? Lo dah gila ya? Or your brain is the error?"
Andre tertawa renyah. Plis deh Andre, jangan baik pas aku lagi mau jauh dari kamu. Jangan lagi jangan... Aku memalingkan wajahku ke arah lain. Mengamati sekitar.
"Lo mau makan apa Ran? Gua yang traktir" Tanya Andre kepadaku
"Mmm.. Gk ada lo aja yang makan"
"Lo jangan sok diet, percuma lo tetep gendut kayak SMA dulu" Andre menahan tawa.
"What?! Lo bilang gua gendut ?,Its all up to you.Eits.. Itu kan lagunya Twice ya?"
"Dasar lo Ranran. Gih cepet lo mau makan apa?"
"Beliin gua minum aja deh. Beliin gua float rasa leci"
"Oke oke. Lo tunggu sini aja"
Huuft aku menghela nafas. Lagian kenapa sih si Andre brengsek itu balik lagi?. Padahal udah aku usir jauh jauh malah balik lagi. Aku mengedarkan pandangan ku ke seluruh pelosok kantin. Banyak siswa yang berlalu lalang. Dari senior sampai seangkatan dengan ku.
"Lo tau gak?, si cewek disana tuh yang dikuncir dua. Kayak gatel gitu deh ama si Andre. Boro-boro aja masuk dah ditempelin ama cewek kayak gitu"
"Iya sih. Kasihan si Andre. Padahal dia kan ganteng, baik. Napa coba ditempelin ama cewek norak gitu"
Aku tak peduli yang mereka bisikkan, atau lebih tepatnya menyindir ku. Aku tak peduli. Lagipula, Andre sudah populer di hari pertama sekolah?. Aku akui wajahnya memang rupawan. Tinggi, dan proposional.
Itulah si Andre.
Aku tak merasa tersindir sedikit pun, lagipula aku bukanlah cewek yang suka gatel sama cowok. Dasar haters. Setelah sepuluhmenit, si Andre kembali sambil membawa minuman yang sejak tadi aku tunggu-tunggu."Lo lama amat sih ndre? Beli minuman gini doang aja lelet" Ejekku
"Noh sana minum aja gak usah protes. Lagian rame amat disana"
Aku terdiam dan langsung menyeruput float yang sudah dibawakan Andre. Aku merasa tidak enak, sebab banyak pasang mata yang menatap ku dengan tatapan aneh. Tak sedikit dari mereka yang mencibir bahkan menatap ku dengan perasaan jijik. Aku salah apa coba?. Aku tak harus menghiraukannya bukan? Aku juga tidak kenal siapa mereka yang memandang ku seperti itu. Aku sudah menghabiskan float ku sama sepertinya dengan Andre.
"Hallo ganteng" Sapa seorang senior sambil mengedipkan mata. Itu terlalu genit. Bahkan akupun merasa jijik. Entahlah, banyak juga orang yang menyapa Andre dengan genit seperti itu. Seakan-akan aku hanya angin yang berlalu.
Upps.. Aku kan memang hanya angin."Aku lupa diri, bahkan aku benar-benar tak sadar"
"Bahwa aku hanya angin yang berlalu"
"Hampir, belum sepenuhnya menjadi angin"
"Angin saja masih beruntung dapat menyapa awan"
"Sedangkan aku?"
"Hanya partikel debu kecil yang kosong"Aku berbisik kepada Andre. Mengajaknya untuk kembali ke kelas. Berhubungan minuman kami juga sudah habis.
"Ndre, pulang yok. Udah kenyang nih gua"
Andre mengiyakan dengan menganggukkan kepalanya. Aku berdiri dan berlalu bersama Andre.
"Ouch!" Sepertinya ada yang sengaja mendorong ku. Gawat! Aku akan terjatuh.....
To be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Me
RomanceHanya diriku yang tak mengerti hanya aku yang terlalu lugu untuk pernah menjadi seorang penjelajah lebih dari siapapun. Aku dijadikan boneka dan hanya aku yang bahkan tak tau siapa mereka yang datang kepadaku. Semuanya sudah terlambat bahkan sebel...