Aku mendadak bingung. Siapakah Rey? Yang tiba-tiba saja menarik pergelangan tanganku.
"Ah iya kak Rey, salam kenal. Aku Rani, Rani Budiana"
"Iya Ran, Gue tau kok. Gue tau itu lo"
Dia memelukku dengan erat. Aku masih bingung siapakah dia........
Aku terheran, Rey?. Pernahkah aku bertemu dengannya?. Eh kemungkinan aku bertemu dengannya di Pluto atau Mars, karena aku tinggal di planet Mars. Aku terdiam mengamati orang yang sekarang sedang menggenggam erat tangan ku. Lumayan menurut ku, lumayan tampan hehe. Dengan tatapan tajamnya seolah mengintimidasi diriku. Matanya menarik semua mata yang memandang untuk berlama-lama menatapnya. Aku membuyarkan lamunanku.
"Ran, lo ngelamun ya?" Tanya Rey kepadaku.
"Eh, iya kak Rey maaf" Jawabku sambil membungkuk kan badan.
Aku melihat lingkungan sekitar, terlihat para senior maupun yang seangkatan dengan diriku terdiam dan ada beberapa orang yang memandang benci.
"Eh kak, tolong lepaskan ini ya hehe" Aku mengajukan permohonan sambil menunjuk pergelangan tangan ku yang di gandeng oleh kak Rey.
Kak Rey melepaskan tangannya dari pergelangan tangan ku.
"Kak Rey, Rani izin mau balik ke kelas dulu ya" Aku berbisik kecil kepada kak Rey.
Jawabannya tak pernah aku duga, dia menggeleng kan kepalanya dengan keras. Dia tidak mengizinkan ku untuk pergi. Harus bagaimanakah aku?Ran, lo dah gila ya? Habis kesambet apaan sih lo?. Ehh bukannya lo habis dari planet Mars ya habis ketemu sama alien sejenis lo. Nah sekarang udah balik ke bumi Ran, mana ada lo kayak di drama-drama Korea gitu. Pas gak sengaja nabrak trus langsung pacaran. Ini udah di bumi udah tahun 2018, bukan kayak di drama drama.
Aku membalikkan badanku sebelumnya aku sudah memberi salam dengan membungkukkan badanku kepada kak Rey. Aku melangkahkan kaki ku menuju ke arah kelas. Sesampainya di kelas, Andre menatapku sinis, apalagi ini?.
"Ran, lo sama sapa lagi hah!? Lo dah jelalatan lagi ya!" Andre dengan seenak hatinya membentak diriku.
Aku hanya diam dan berlalu melewati Andre, aku sama sekali tak menggubris nya."Ran! Jawab gue! Gak usah sok ngelak gitu yaa!!" Aku berusaha tak mendengarkan perkataan Andre. Aku lelah sungguh lelah.
"RANI BUDIANA, DENGER GK LO!! LO GAK CAPEK SLALU GODAIN COWOK YA!!"
Aku menarik nafas dengan panjang, aku sudah muak, muak selalu diatur. Semua ini fitnah aku bukan wanita seperti senior senior yang seenaknya menggoda pria. Aku Rani, Rani Budiana setidaknya aku masih punya sopan santun. Aku berusaha hanya berusaha untuk menghindar, mencegah hal yang tak diinginkan. Apalagi aku juga tak kenal siapa kak Rey itu, aku mau menjelaskan apa?. Aku melanjutkan aktivitas ku untuk pergi ke tempat duduk ku."RANI!!" Andre menarik lenganku, memaksa ku untuk menghadap ke arah nya. Aku sudah tidak tahan lagi.
"Lo mau apa Andre? Gak ada yang perlu dijelasin"
"Gak ada? Kata lo gak ada yang perlu lo jelasin?. Lo godain cowok mana lagi hah!? Si Rey itu?"
"Ndre, gue lagi capek. Biarin gue pergi"
"Lo mau nangkis lagi. Lo mau kejadian dulu keulang lagi ya!!"
Aku menghela nafas, aku sudah muak. Aku sudah cukup bersabar."Ndre, inget lo bukan sapa sapa gue. Atas hak apa lo tanya ini sama gue. Udah kah gue maafin lo atas kejadian 2 tahun lalu?. Heh percaya diri amat lo" Jawabku sambil menyeringai sinis. Aku berlalu dan menduduki kursi ku, sambil membuka buku pelajaran.
"Ran, lo harus jelasin, jelasin sama gue. G.. Gue ini temen lo!" Jawabnya gelagapan.
"Temen? Gue harap kata 'temen' lo itu gak hanya topeng Ndre" Aku tersenyum hampir seperti paksaan.
Andre hanya terdiam sepertinya dia kehilangan kata kata untuk membalas ku lagi.Aku mengeluarkan handphone dan headset milikku dari saku baju. Aku memutar sebuah lagu yang sudah lama tak aku dengarkan sekitar satu tahun yang lalu. Aku mengambil notes dari tas dan memulai menulis beberapa puisi. Inilah aku saat sedang dalam mood yang buruk. Menulis sebuah puisi sedih adalah pilihannya. Aku berharap hari ini tak ada pelajaran dan doaku pun terkabul.
Saat ini hujan dan aku kedinginan
Meski semua orang sedang berada di sekitar ku
Aku masih merasakan kesepian
Masih ingatkah tentang sebuah cerita
Tentang semua hal yang aku sukai
Tentang semua yang tiba-tiba aku benci
Hanya seperti angin bahkan aku hampir tak mengingat nya
Tak bisakah hujan membawa beban ku bersama dengannya?
Membiarkan nya jatuh dan menghilang
Karena gelap tak selamanya tinggal dalam hidup ini
Langkah kaki pun terdengar dari semua penjuru
Karena ini hanya sebuah ruang kecil yang hampa
Hanya ada sebuah memori ditemani beberapa alunan melodi
Sedangkan aku berdiri di suatu sudut
Masih saja tertawa dengan polos tanpa beban
Hingga aku pergi ke sudut lainnya
Disanalah tawa berubah menjadi tangis
Dan semuanya seolah semuanya adalah kesalahan kuAku dengan terpaksa meninggalkan aktivitas menulis ku saat bel pulang berbunyi. Aku bergegas berkemas dan menuju ke arah pintu gerbang. Aku berniat untuk menelpon pak Joni supir tante ku untuk menjemput. Tiba-tiba saja sebuah mobil mewah berwarna hitam mendarat tepat di depanku.
"Ran sini gue anter lo pulang" Seorang pria tengah membuka kaca mobil dan rupanya itu kak Rey.
"Eh tak apa kak, rumah Rani deket kok habis ini udah mau telpon"
"Udah sini gue anter"
Kak Rey turun dari mobil dan menarik ku untuk duduk disamping nya. Akhirnya aku berada di posisi yang canggung tak ada perbincangan diantara kami hingga kak Rey membuka topik dengan menanyakan kabarku."Ran gimana kabar lo? Sama kluarga lo"
"Baik kak kabar Rani baik. Kabar keluarga Rani juga baik, tapi mama sama papa udah meninggal"
"Eh maaf ya udah bilang gitu"
"Gak apa apa kak, kakak kan gak tau"
Hanya sebatas itu percakapan kami. Aku memperhatikan jalanan sekitar dan tak sengaja menemukan toko pernak pernik lucu.
"Lucu" Seruku secara spontan.
"Mau mampir?" Tawar kak Rey. Aku mengangguk. Kak Rey memakirkan mobil nya dan mengajakku untuk turun.
"Selamat datang" Sambut pelayanan toko.
Aku melihat-lihat barang lucu nan menggemaskan. Ingin rasanya membeli ini semua, sayangnya uang jajan ku telah habis.
"Ran, lo gak mau beli? Tanya kak Rey
"Sayang banget deh, duit aku dah abis" Aku tertawa renyah.
Kak Rey ikut tertawa geli."Mau beli apa aja?, ntar aku yang bayar"
"Beneran gak kak?" Mata ku berbinar-binar
"Iye seyeng gk kok" Kak Rey tersenyum kecil.
"Umapama nih ya, Rani minta 20 barang dibayar kagak?" Tanya ku bercanda
"Iya, berapa aja"
Yes! Ini adalah aji mumpung. Salah siapa kak Rey sudah menawari untuk membayar barang barang ini.
"Uwuuu beneran dibeliin _-. Makasih kak"
"Yodah kita pulang yuk dah mau malem"
_ _ _ _ _ _ _ _
To be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Me
RomanceHanya diriku yang tak mengerti hanya aku yang terlalu lugu untuk pernah menjadi seorang penjelajah lebih dari siapapun. Aku dijadikan boneka dan hanya aku yang bahkan tak tau siapa mereka yang datang kepadaku. Semuanya sudah terlambat bahkan sebel...