Siks

25 8 0
                                    

"Tapi, Na, kamu pernah ga kaya komunikasi langsung sama mereka terus nolongin salah satu dari mereka yang butuh banget bantuan?"

"Engga sih, kata mamah aku gaboleh. Soalnya sekalinya aku komunikasi sama mereka nanti yang lain malah bakal ngegangguin."

"Oohh... terus pengalaman kamu diganggu yang paling parah itu apa?"

"Hm...bentar."

"Oh iya, aku tuh kan biasanya kalau sholat itu ditemenin mamah. Nah waktu itu tuh mamah aku nemenin aku, cuma pas aku nya udah sholat mamah akunya pergi masak. Trus waktu pas aku assalamualaikum ke kiri tiba-tiba depan muka aku ada cewe rambut panjang nyengir dan muka dia sama muka aku jaraknya cuma sekitar 3 senti."

"Anjiiiirrr. Trus kamu langsung gimana? Lari ngga?"

"Ngga! Pura-pura pingsan. Ya larilah bego! " ucap Ana kesal pada pertanyaan Beti.

"Ya kan Beti cuma nanya...siapa tau kamu langsung pura-pura jogging gitu" Beti membela dirinya yang langsung disambut tatapan sinis dari Ana.

"Trus kamu bisa ngga Na kaya ngirim hantu gitu ke orang yang kamu benci atau gasuka gitu?"

"Bisa"

"Nah bagus tuh, kenapa ga jadi dukun aja sekalian, Na. Lumayan kan nambah-nambah uang jajan sekolah."

Semua mata langsung menatap sinis ke arah seseorang yang terakhir bicara tersebut. Siapa lagi kalau bukan B. Yang dilihat hanya tersenyum  "Ngga salahkan?" ia lalu bertanya dengan polosnya.

"Oh engga B engga... B selalu benar, ngga pernah salah kok engga. Santaii" ucap mereka berempat bersamaan dan beradu hingga membuat ricuh.

Setelah semuanya hening, Ana kembali membuka ucapannya melanjutkan cerita yang sempat terpotong barusan.

"Aku pernah tau ngirim ke temen yang aku sebelin waktu sd" ucap Ana kepada keempat temannya.

"Waaa...Jinjja?!" B mulai mendramatisir.

"Gausah sosoan korea kau" ucap Beti seraya menoyor kepala B.

"Aduh...Dih dia nyewot. Sirik aja lu sempak kuda. Makanya punya rumah jangan di hutan."

"Lah apa hubungannya?!" ucap Beti kesal.

"Terus hubungannya apa sayang?" ucap Nadzilla menahan emosinya.

"Hubungannya apa B?" ucap Vina santai.

Sedangkan Ana hanya diam memperhatikan mereka karena tadi pembicaraannya tentang makhluk lain dipotong oleh B.

"Gaada hubungannya. Pengen aja ngomong gitu." B menjawab dengan santai dan langsung berjalan duluan meninggalkan temannya yang masih diam bingung dengan jawaban B.

"Na, coba liat dong si B. Siapa tau ada setan yang lagi masuk ke dia tuh" Beti mengucapkannya sambil melihat B yang sudah berjalan beberapa langkah duluan.

"Wah parah nih anak. Kebanyakan makan tahu busuk jadi gitu dah. Kasian liatnya" Nadzilla mengucapkannya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir dengan temannya yang satu itu.

"Si B waktu kecil udah suntik vaksin belum sih? Apa jangan-jangan waktu itu dokternya salah masukin cairan ya? Siapa tau yang dimasukin malah vaksin untuk bayi monyet lagi, bukan untuk manusia." ucap Ana mengakhiri semua pengungkapan kekesalan mereka.

"Mau pada pulang atau mau nemenin Pa Satpam jaga sekolah nyampe maghrib nih?" ucap B seraya membalikkan tubuhnya sekilas menatap teman-temannya lalu kembali berjalan duluan.

Keempat teman B yang tadi sempat diam ditempat karena kelakuan B yang tidak habis pikir pun akhirnya berjalan, sudah sadar dari pikiran-pikiran mereka tentang B.

###

Rasanya sudah benar-benar hampa. Semua beban-beban yang disebut dengan ujian telah B lalui. Hanya tinggal menunggu hasilnya saja. Tunggu-tunggu. Menunggu hasilnya saja? Itu bukan hanya. Itulah titik puncak bagian terberatnya untuk B.

B sangat cemas dirumah. Ah tidak, mana mungkin seseorang seperti B dapat cemas. Selama ini saja dia bermain dengan Nadzilla.

Padahal setiap kali B mengajak Nadzilla main, ia selalu menolak. Tapi B bukanlah B kalau tidak memaksa. B akan datang ke rumah Nadzilla dan memaksanya untuk pergi bersama B.

B,Beti dan Vina sedang berada di angkutan umum yang akan mengantarkan mereka juga teman-temannya yg lain untuk pulang kerumah.

Mereka telah selesai mengadakan retreat tahunan yang biasa diadakan memang. Ada yang kurang, mau tau apa? Tidak ada Rey!

Padahal B sangat berharap Rey akan datang, walaupun kemungkinannya hanya 2%.

"Bocoran nem udah keluar dari Pa Surya!" ucap salah satu teman B.

"Wah? Serius? Aku gamau liat. Aku belum siap kecewa" B mengucapkannya dengan suara yang dipelankan.

"Sama B, aku juga" ucap Beti yang tidak kalah lemas.

"Aku udah liat nem aku, kecewa parah." Vina mulai angkat suara dengan wajahnya yang ditekuk.

"Berapa? Berapa?!" Beti dan B mulai mendekati Vina dan bertanya penuh antusias.

"27 koma"

"AHH!! KALAU VINA AJA SEGITU GIMANA KITA BETT?!"

"Kalau sampe si mamski tau bisa dirajam nih" ucap Beti semakin lemas.

"Engga engga, gaboleh nethink. Siapa tau nem kalian bagus." salah satu teman B yang sempat ikut berbicara kini kembali angkat suara.

"Ngga nethink ndasmu. Wong selama ini aja hasil TO ku ga pernah lebih dari 25 kok" ucap B memirip-mirip kan nya dengan logat Tegal.

"Yaudah berdoa aja, gaada yang ga mungkin." ucap teman B kembali.

"Gaada yang ga mungkin gimana, orang hasilnya udah keluar. Itu kan resmi, ga mungkin bisa tiba-tiba berubah gitu. Ga mungkin kan yang tadinya 24 bisa tiba-tiba jadi 34. Kan ga lucu."

"Mujizat sih mujizat, tapi gila aja kalau sampe kaya gitu. Kesannya lebih ke kesalahan teknis, ya ga Bet" lanjut B lagi.

"Au ah, dark" Beti menanggapinya malas.

Angkutan umum yang dikendarai B sudah berjalan. Sebelumya, B dan teman-teman yang lain juga semua guru sempat berfoto. B, Beti dan Vina juga sudah berfoto beberapa kali dan langsung mempostingnya di instagram.

Mereka sampai dirumah dengan selamat. Namun ada yang tidak selamat. Jantung B. Ia sangat deg-deg an menerima hasil raport dan juga nem nya besok.

B sudah meminta bocoran nem kelasnya kepada temannya, dan ia sudah tau berapa nem nya. Ia sangat kecewa, benar-benar kecewa bahkan. Tapi B berharap bahwa bocoran nem yang diberikan temannya itu salah. Ia berharap bahwa nem nya bisa lebih besar dari pada itu.


***

Yay 1000 words lagi yuhuuuuu!!

Jangan jadi ghostie yaa, tinggalin jejak kalian disini dengan vote and comment nya.

Big love,



Bee Fun!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang