박 비서 씨 나랑 결혼해줄래?

359 34 1
                                    

Part 2

Upacara pemberkatan sudah berakhir setengah jam yang lalu, resepsi pernikahan berjalan begitu saja seiring berjalannya waktu yang bergulir.

Tetapi, masalah yang ditimbulkan Jangmi hari ini berhasil memancing amarah Choi Dong Wook, ayah Jangmi.

Pria paruh baya yang kini tengah dalam keadaan kondisi kurang baik, hanya memandang Jangmi dingin selama upacara pemberkatan dan resepsi, di atas kursi rodanya.

Jangmi pun enggan untuk mendekat setelah upacara pemberkatan atau pun resepsi, dia lebih memilih untuk menyelesaikan urusannya bersama sang ayah setelah semua acara berakhir, karena pikirnya, membuat masalah baru di atas masalah yang baru saja terselesaikan adalah sesuatu yang melelahkan.

"Nuna," bisik Choi Hansol mendekati kakaknya. Pria muda dengan tinggi tubuh layaknya model pria ternama itu, cukup mengagetkan Jangmi yang sedang menyapa beberapa tamu undangan yang datang.

"Wae?" tanyanya singkat, menjawab pria dengan stelan tuxedo lengkap berwarna blue navy yang kini setengah menarik lengan Jangmi pelan.

"Nuna, bisa berbicara sebentar." lanjut Hansol, yang kini diikuti Jangmi di sebelahnya.

"Mwo? Apa yang sebenarnya ingin kau katakan?" tanya Jangmi kepada adiknya yang kini meletakkan gelas champagne yang masih berisi setengah penuh di atas meja kosong.

"Nuna, kau tahu, uri Appa menatapmu seolah dia akan membunuhmu setelah pesta berakhir." ucap Hansol begitu serius menatapi kakaknya kini.

"Arra," jawab Jangmi begitu tenang, merespon kekhawatiran Hansol.

"Kau tidak takut? Kau tidak butuh bantuanku?" lanjut Hansol, dengan mata yang sempat membulat, seolah tak percaya dengan sikap kakanya yang seolah tak gentar menghadapi murka sang ayah.

"Aku menghargai tawaranmu
Hansol-ah, aku akan mengambil tawaranmu nanti, jika aku sudah benar-benar sekarat." lanjut Jangmi memandang adiknya tak kalah serius.

"Ah jinja," ucap Hansol terdengar frusrasi kali ini, "Nuna, aku tidak melakukan kesalahan apapun saat ini, tetapi melihat Appa menatapmu seperti itu, aku sungguh takut dengan apa yang terjadi nanti." lanjut Hansol yang kini terlihat tengah mengurut keningnya.

"Hansol-ah, bagaimana bisa kau menawarkan bantuan padaku? Jika kau sendiri saja setakut ini? Bapoya!" balas Jangmi yang kini tengah tertawa melihat sang adik, sembari memberi pukulan kecil di dadanya.

"Baiklah, lupakan tentang Appa. Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Hansol pada Jangmi, yang membuat tawa Jangmi lenyap dalam hitungan detik.

"Mengapa nama pengantin prianya berubah? kau ada masalah dengan Seong Woo hyung?" teror Hansol kepada Jangmi yang hanya terdiam dan memandang Hansol nanar dan kosong.

"Pria itu menjijikan," jawab Jangmi kini menatap nyalang ke arah Hansol dengan genangan air di kedua matanya.

"Seong Woo hyung? Apa dia menyakitimu?" tanya Hansol kembali dengan menyentuh kedua sisi lengan Jangmi lembut.

"Bagaiman jika kukatakan, Pria brengsek itu, kabur dengan kekasih sekretarisku?" akhirnya, Jangmi memberitahukan alasan besar yang beberapa hari ini berusaha dia simpan seorang sendiri.

"Sekretarismu? Park biso? Euhh Camsimanyo, jinja?" pekik Hansol dengan suara tercekat menahan teriakannya, reaksi Hansol setengah tak percaya mendengar penjelasan Jangmi kepadanya.

"Apa Park biso mengetahuinya?" tanya Hansol kembali kepada Jangmi, yang hanya dijawab dengan pandangannya yang kini beralih ke pada seorang pria yang tampak kikuk menyapa beberapa tamu yang dikenalnya pun tidak.

박 비서 씨 나랑 결혼해줄래? Secretary Park will u marry me?|JMN [END/complated]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang