박 비서 씨 나랑 결혼해줄래?

431 33 4
                                    

Part 3

"Park biso ssi!! Berhenti kataku!! Park biso ssi!!" teriak Jangmi masih mengekori suaminya yang tidak menghentikan langkahnya, meski Jangmi sudah berteriak-teriak memanggil namanya, hingga akhirnya wanita itu berhasil meraih lengan suaminya dan menghentikan paksa pria itu.

"Yaaa!!!kau tak mendengarku? aku memintamu untuk berhenti," ulang Jangmi yang kini berhasil menghentikan langkah Jimin yang menatapnya dengan tatapan penuh lelah di sana.

"Neo Micyeoseo!!kau mengiyakan permintaan Appa tanpa persetujuanku?" bentak Jangmi sembari menggoyangkan lengan Jimin kasar.

"Daepyonim," balas Jimin setengah berbisik dan melepaskan tangan Jangmi halus dari lengannya, "Jebal, bisakah kita lanjutkan ini esok? Aku sangat lelah," lanjut Jimin dengan mata sayunya, sembari melonggarkan dasi kupu-kupu hitamnya.

"Aniya..., kita selesaikan malam ini." balas Jangmi tak kenal ampun, meski melihat ekspresi wajah lelah Jimin di depannya. "Lalu, kau pikir kau akan kemana setelah ini?" tanya Jangmi kini menyilangkan kedua tangan di depan dadanya.

"Pulang," jawab Jimin tanpa beban, dan seolah lupa dengan statusnya kini sebagai menantu di keluarga besar Choi. "Tugasku sudah selesai hari ini Daepyonim, geurigo...kita lanjutkan besok hari saja yaa? Neee...." balas Jimin masih berusaha melakukan negosiasi gila dengan istrinya.

"Andwe, kau harus ikut denganku!" Jangmi kembali menarik paksa Jimin, meski dia terlihat kesusahan karena Jimin menolak dan melakukan perlawanan dengan tetap mempertahankan dirinya untuk tidak mengikuti langkah Jangmi.

"Daepyonim...jebal..eoh...jebal...," di sisi lain pria itu terdengar merengek karena lelah, di sisi lain dia bisa saja menghentakkan tangan kecil Jangmi, tetapi otaknya masih terlalu waras untuk memikirkan konsekuensi yang akan diterimanya nanti, jika dia sampai melukai wanita yang kini adalah istrinya.

"Park biso ssi! Kuharap kau bisa bekerja sama dengan baik. Kau ingin aku yang menyeretmu? Atau bodyguard-bodyguard Appa yang mengurung dan menyeretmu malam ini?" tanya Jangmi menyerah menyeret tubuh pria yang jauh lebih besar darinya, sembari melepaskan tangannya dari tangan Jimin, "Pilih dan berpikirlah," lanjut Jangmi, menatap menantang pada Jimin.

"Haahhh, aniya...aniya...aku memilihmu," setelah menghembuskan napas panjangnya, dan memikirkan kemungkinan terburuknya, Jimin menggelengkan kepalanya cepat dan kembali meraih tangan Jangmi dan meletakkannya di tangannya.

"Good choice Park biso ssi," seringai licik Jangmi mengembang, mendapati dirinya berhasil memaksa pria yang kini menjadi suaminya untuk mengikuti kemauannya.

"Habislah riwayatku, Bapoya Park Jimin!" gumam Jimin sembari memukul kepalanya sesekali, seraya mengekori langkah Jangmi di depannya, yang tanpa diketahui oleh Jimin, Jangmi tersenyum mendengar gumaman bodoh sekretarisnya.

Tak beberapa lama, mereka tiba di pintu kamar berukuran lebih besar dari pintu depan rumah Jimin.

Pria itu sedikit bingung dengan pintu di depannya, yang jauh berbeda dari pintu kamar tempat di mana dia di kurung kemarin, tetapi meski sedikit bingung mendapati perbedaan pintu kamar di depannya, pria itu tetap mengekori Jangmi yang masuk terlebih dahulu.

"Anja," perintah Jangmi ke pada Jimin yang masih berdiri linglung memperhatikan sekeliling ruangan,
"Neo, annyi anheulgoya? Kau akan tetap berdiri di sana?" tanya Jangmi kembali ke pada Jimin, berusaha menyadarkan pria itu dan pikirannya.

"Eoh, Nee daepyonim..." pekik Jimin, akhirnya tersadar, lalu mulai berjalan ke sisi sofa besar panjang yang terletak tepat di depan ranjang king size di tengah-tengah ruangan besar itu.
"Geundae, Daepyonim...boleh aku menanyakan sesuatu padamu?" tanya Jimin perlahan, setelah pria itu duduk manis di sofa panjang yang lebih nyaman dari ranjang tidurnya di rumah.

박 비서 씨 나랑 결혼해줄래? Secretary Park will u marry me?|JMN [END/complated]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang