박 비서 씨 나랑 결혼해줄래? Secretary Park will u marry me?|JMN [END/complated]

박 비서 씨 나랑 결혼해줄래?

Part 5

Pov Jangmi

"Morning," Jimin terbangun lebih dulu dariku, pria itu mengusap lembut pipiku, dan menyibak pelan sedikit rambut yang menutupi mataku.

"Annyeong, aku masih mengantuk." jawabku kembali menyusupkan kepalaku ke dalam dadanya yang ternyata hangat dan begitu nyaman untukku.

"Daepyonim," bisik Jimin di telingaku lembut dan pelan, "Seingatku, kau tak mengambil cuti pernikahan hari ini." Jimin masih berbisik, berusaha mengingatkanku tentang jadwalku hari ini.

"Park biso ssi," jawabku dengan suara parau dan menarik kepalaku dari dalam dekapannya.

"Nee daepyonim," wajahnya berubah serius tak menatapku, wajah yang selalu mengejutkanku. Baru semalam, aku juga mengetahui sisi liar
di balik wajah dan tingkahnya yang selama ini terlihat selalu menggemaskan bagiku.

"Kau tak ingin menatapku?" tanyaku berusaha menggodanya, tak lama setelah itu dia kembali menatapku dengan mata bayinya.
"Ow...gwiyowo...," lanjutku, sembari mencubit hidungnya gemas.

"Yaa depyonim!! Kau menggodaku?" protesnya membulatkan mata sipitnya. Aku tak mempedulikan reaksinya, aku masih gemas dengan pria ini, aku kembali menggodanya dengan jari-jariku yang kugerakan perlahan menyusuri bagian tengah dadanya, hingga perut dengan otot abs-nya yang merupakan bagian favoritku selama semalam.

"Yaa daepyonim, Andwe...woww jinja...aku tak tahu kau semesum itu," keluh pria itu menjauhkan tubuhhnya dariku dan merapatkan selimutnya menutupi tubuhnya.

"Gwiyopda..., menggodamu sungguh menyenangkan Jimin ssi," tawaku sembari menutup mulutku, mendapati tingkahnya yang tak seliar semalam, "Aku tak pernah sesenang ini sebelumnya, ahh...pagi yang menyenangkan." tawaku sembari menyambar peignoirku yang dilucuti Jimin semalam dan kini tergeletak
di tepi bawah ranjangku.

"Woo jinja, Neo musowoyo Daepyonim." Jimin masih bergidik dan menggeleng melihat tingkahku, sedangkan, aku masih tak bisa menahan tawaku darinya, dan aku merasa tetiba aku menjadi orang yang berbeda jika berada di dekatnya.
"Yaa!!!Yaa!!!apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanyanya mendadak panik ketika melihatku yang menyibak selimutku, membelakanginya dalam keadaan telanjang, kubiarkan dia melihat punggung telanjangku.

"Aku hanya akan memakai peignoirku Park biso ssi,wae? Apakah ini membangunkan Jimin junior?" tanyaku setelah usai memakai peignorku kembali, dan menoleh
ke arahnya yang masih terlihat kikuk dan menghindari tatapan mataku.

"An...aniya, anirago..." sangkal pria bodoh yang tak pandai berbohong itu berusaha menatapku.

"Apa, kau ingin mandi bersama?" godaku lagi kepadanya dengan mengerling nakal dan mengarahkan daguku ke arah kamar mandi yang tak jauh dari ranjangku.