박 비서 씨 나랑 결혼해줄래? Secretary Park will u marry me?|JMN [END/complated]

박 비서 씨 나랑 결혼해줄래?

Spesial Part

Busan,

Setelah tiga bulan berlalu, pasca insiden kepindahan Jimin yang begitu mendadak. Jangmi akhirnya, memutuskan untuk menemui Jimin karena rasa rindu yang sudah tak mampu di sangkalnya lagi.

Hingga akhirnya, di sinilah Jangmi berada. Menatapi prianya dari jauh, sembari berjalan perlahan mendekati Jimin yang kini terlihat tengah berdiri terpaku di tepian besi pembatas yang tidak jauh dari mercusuar putih di daerah Ceongsapo tempat tinggalnya.

"Apakah dia selalu tampak sesedih itu selama ini?" gumam Jangmi dari jauh yang mendapati wajah tampan Jimin yang nampak begitu sendu.

Ketika langkahnya mulai mendekat ke arah pria yang kini tengah memejamkan matanya dan merentangkan tangannya, seolah sedang terbang melawan angin pantai di sore itu, membuat Jangmi mempercepat langkahnya, lalu dalam waktu sepersekian detik dia telah berasil memeluk tubuh Jimin dari belakang.

"Wuaaa...apakah aku terlalu merindukannya? Kenapa terasa amat nyata pelukan di tubuhku?" monolog Jimin, masih dengan posisi mata terpejamnya, ketika mendapati tubuhnya terasa hangat, seolah sedang di dekap oleh seseorang dari belakang.

"Na noneun geuriwoyo?" tanya Jangmi sembari menenggelamkan wajahnya di punggung hangat Jimin yang dirindukannya selama ini.

"Eung Na geuriwoyo...geurigo bogosipda..." jawab Jimin masih belum menyadari keberadaan Jangmi di dekatnya, pria itu masih merasa, bahwa saat ini dia sedang berhalusinasi tentang keberadaan Jangmi di dekatnya.

"Ige mwoeyo? isanghada...aku bahkan bisa mendengar suaranya sejelas ini. Apakah aku mulai gila?" monolog Jimin lagi, masih menutup matanya dan sembari memiringkan sedikit kepalanya, seolah pria itu kini berusaha membedakan antara khayalan dan kenyataan yang dirasakannya.

"Jiminie Babo..." celetuk Jangmi kini, sembari merenggangkan pelukannya dan memukul pelan punggung Jimin. "Sampai kapan, kau akan menutup matamu? dan tak menatapku?" protes Jangmi yang berhasil membuat mata Jimin membuka cepat, dan secara spontan memutar tubuhnya, menghadap ke arah Jangmi yang kini tersenyum di depannya.

"Daepyonim," pekik Jimin terkejut mendapati kehadiran Jangmi bersamanya. "Ige kkumi anijanha? Igeoseun jeongmal daepyonim majayo?" tanya Jimin dilengkapi dengan sinar mata penuh kebahagiannya, menatapi wajah Jangmi yang kini berada di dalam tangkupan telapak tangannya yang besar.

Jangmi mengangguk berulang kali disertai senyum yang tak kalah bahagianya dari sorot mata bahagia Jimin yang mendapati wanita yang selama ini dirindukannya, kini tengah berdiri di depannya.

"Depyonim, Na nomu guriwoyo, jinja bogoshipda," ucap Jimin, nyaris memeluk Jangmi penuh semangat jika saja Jangmi tidak menahan dada bidang Jimin tepat ketika Jimin akan menghambur ke dalam pelukannya, dan memeluknya erat.