Meet Him

57 5 0
                                    

My POV

Ini masih pukul 7.00 AM. tapi aku sudah harus bersiap.

Kolega bisnis baruku yang beradal dari Jepang akan datang untuk membicarakan bisnis kami.

Aku jadi harus datang pagi karena aku baru tau, karyawan yang bertugas menyiapkan meeting dan makan siang nanti membuat kesalah pada pemesanan sehingga pihak restaurant tempat kami memesan salah menandai tanggal.

Jadilah aku sendiri harus turun tangan untuk melakukan semuanya.

Hari ini appa juga akan datang.

Dengan bergegas aku membatalkan pemesanan di restaurant itu untuk tanggal yang salah dan menanyakan apa mereka bisa membuat pesanan itu hari ini.

Dan syukurnya mereka bisa melakukan itu.

Aku menyelesaikannya tepat waktu, pukul 9.30 semua sudah selesai.

"Vin, tolong kau bilang pada appa aku akan membersihkan diri dan akan tiba sebelum rapat di mulai. Aku akan mandi sebentar di kamarku."

Meeting kali ini aku lakukan di kantor pusat perusahaan induk dimana kantor ini menjadi satu dengan hotel milik kami.

Jadi aku hanya memegang perusahaan cabang saja saat ini dan appa masih memegang kendali penuh terhadap perusahaan induk.

Jadi kantor kami berbeda.

Dan ini bukan di kantorku tapi di kantor appa.

Dengan sedikit lesu aku berjalan, pasalnya tiga hari ini aku kurang tidur karena mempersiapkan presentasi hari ini.

Aku menuju lantai 58 dan sesampainya di sana aku memasuki kamarku setelah memasukkan pin.

Seluruh keluarga memiliki ruang pribadi di sini, termasuk aku. Dan di kamar ini pun sudah tersediah pakaian kami.

Aku memasuki kamarku dan menuju ruang pakaian, memilih setelan yang menurutku cocok dan mempersiapkannya. Tapi aku melihat rak yang baru aku lihat isinya.

Apa papa membelikan ku baju baru lagi?

Pasalnya aku memang terkadang terlalu sibuk hingga tidak sempat berbelanja dan papa yang akan membelikanku semua pakaian yang aku butuhkan tanpa memberi tau dan meletakkannya di semua "rumah" yang aku punya.

"Hemm... Sepertinya ukurannya salah? Ini lebih besar dari biasanya. Aku akan katakan pada papa untuk menukarnya sebelum aku gunakan."

Ucapku sendiri.

Aku memasuki kamar mandi dan memulai ritual mandi pagiku. Karena ini kamar pribadiku walaupun ini berada di hotel, kamar ini tak akan pernah di sewakan pada orang lain karena lantai ini terlarang untuk publik dan hanya dapat di akses dengan kartu.

Di lift pun tidak ada tombol untuk menuju lantai ini, yang kau butuhkan adalah kartu akses VVIP untuk menuju lantai ini.

Percaya lah, di kamar ini di isi semua perlengkapanku, mulai dari alat mandi sampai parfume dan baju serta aksesoris. Semuanya milikku, dengan brand yang biasa aku gunakan dan aroma yang aku sukai.

Aku selesai mandi, huntunglah aku memilih mandi karena aku sungguh lelah dan air hangat setidaknya membuatku lebih nyaman.

Aku melilitkan handuk di pinggang dan berjalan menuju ruang tamu, aku masih lelah hanya untuk memakai baju. Mungkin sedikit merebahkan tubuh bisa membuatku lebih santai.

.

.

.

Kelv POV

[ONGOING] Promise You || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang