Part 3

9 2 0
                                    

Pagi pun tiba, seperti janjinnya kemarin dengan rico. Hari ini fiona sudah siap untuk menghibur anak-anak kecil dengan memakai kostum badutnya. Jujur saja sebenarnya fiona tidak ingin berpakaian seperti ini.

Namun, entah mengapa mulut fiona tiba-tiba saja bungkam jika berada didekat rico.

Terlebih lagi kemarin rico menggenggam tangan fiona erat membuat ia semakin salah tingkah.

"fifi...apa kamu sudah siap?", tanya rico seraya memberikan kepala kostum beruang.
Fiona hanya memganggukan kepala lalu tersenyum singkat.

***
Acara demi acara pun dimulai dan akhirnya tibalah dimana bagian fiona untuk menghibur anak-anak kecil tersebut.

Terkadang fiona menari dengan melompat-lompat, terkadang pula ia menyanyikan berbagai macam lagu anak.

Setelah seperkian jam ia lalui, akhir nya acara pun selesai dan ditutup dengan pembagaian balon.

"wah..wah.... Bagaimana bisa si cengeng...fifi... Bisa menjadi beruang yang kuat hari ini", ucap salah seorang karyawati tempat fiona berkerja.

Ia berhasil membuat fiona kaget dan menoleh ke arah wanita tersebut.

Wanita tersebut tidak hanya datang sendiri ia menajak ke tiga temannya, yang sedang menertawakan fiona.

"apa yang rico janjikan pada mu kali ini hah..?".

"oh...mungkin si cupu ini diberikan sebuah ciuman?".

"atau sebuah pelukan hah...?".

"ohhh...mungkin hanya  dengan memegang tangannya saja kau langsung terpesona... Hahahahah", ejek salah satu dari mereka sambil memegang tangan fiona, sontak fiona langsung menarik tangannya paksa.

"uhhh..... So sweet sekalii pak rico itu".

Hahahahahha....Hahahahahhh.........

"pasti si cupu ini hatinya sedang berbunga-bunga".

Hahahah....hahaha....
Hahah.....hahahah.......hahahah......

"ohh...iya satu lagi. Dan tanpa nama, kartu valentine si cupu ini dikirim khusus untuk rico".

Uhhh...so swett..hahaha.

"seharusnya si cupu ini tau diri ya gusy, memangnya dia secantik apa hah...jangan terlalu banyak mimpi fiona alexander ".

"oh ya satu lagi, banyak-banyak lah berkaca cupu...", sindir ketiga karyawati tersebu.

Hahahahaha.....hahah...
Hahahhah......hahahahah.......

Suara gelak tawa mereka semakin nyaring terdengar di telinga fiona membuat telinga fiona panas.

Fiona sudah tidak tahan dengan semua ejekan mereka, rasa sesak didadahnya semakin memuncak membuat ia tidak bisa bernapas.
Ingin rasanya fiona melawan.

Namun, itu tidak mungkin ia begitu lemah hari ini. Air mata yang sudah ia bendung sedari tadi akhirnya keluar juga dari pertahanannya.

Akhirnya fiona pun menyerah ia berlari meninggalkan ketiga wanita tersebut. Ia berlari dengan langkah cepat sambil menangis.

Namun, entah mengapa tubuhnya oleng. Hampir saja ia terjatuh dan menabrak tembok karna tersandung kakinya sendiri.

Dengan gerakan cepat fiona menekan tombol lift dan memasukinya.

"hikss...hiks.... Mengapa aku tidak boleh seperti yang lain", ucap fiona lirih ditengah tangisannya.

Ia bersandar didinding lift sambil mengadahkan kepalanya, dengan mata yang sebam ia menatap tangit-langit lift.

All about usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang