Musim panas telah tiba, liburan sekolahpun juga tiba, dan sampai saat ini pula Jungkook masih tinggal bersama dengan Taehyung, karena setiap malam Jungkook selalu mengigil dan muntah- muntah. Sehingga ia tidak tega membiarkan Jungkook tinggal sendirian dirumahnya. Bahkan saat disekolah pun ia kerap pingsan dan sering tidak masuk, tapi Taehyung dengan setia menjaga seorang Jeon Jungkook.
Pagi itu langit benar- benar cerah, namun pendingin ruangan itu membuat pasangan kekasih itu enggang untuk bangun bahkan untuk makan sekalipun. Jungkook tertidur pulas karena semalam ia tak bisa tertidur dan ditemani oleh Taehyung. Taehyung mengerjapkan matanya ketika mendengar ponselnya berbunyi, ia segera meraih dan mengangkat nya karna takut Jungkook terbangun.
"Ada apa Hyung?"
"..."
Taehyung terdiam, ia melepaskan pelukkannya dan menidurkan Jungkook dengan nyaman pada sebuah bantal. Taehyung berjalan keluar kamarnya ketika masih menggunakan piyama panjang berwarna merah itu, ia melihat Hoseok yang sudah berdiri dihadapannya.
"Jeon Dayeon, calon walikota Gwangju, dia yang membunuh Jeon Somi dan juga istrinya. Jungkook hampir terbunuh pada malam yang sama, namun seseorang berhasil menyelamatkannya. Tapi bukan Jeon Dayeon yang turun tangan langsung dan juga Jungkook mengalami penyiksaan oleh istri sah Jeon Dayeon dan dia berencana membunuh Jungkook karena ia adalah penghalang bagi nya"
.
.
Taehyung terdiam begitu lama dengan tatapan tajamnya.
"Sialan! Apa yang harus kita lakukan jika dia adalah calon walikota!" Teriak Taehyung frustasi, ia menonjak kaca yang tak jauh dari dirinya, hingga tangannya mengeluarkan darah.
"Apapun yang terjadi, lelaki itu harus hancur! Keparat!!!"
.
.
Jungkook mendengarnya dari balik dinding itu, ia mulai menangis mengingat kejadian masa lalunya itu, masa ketika ia benar- benar tak ingin lagi hidup. Tubuh Jungkook mulai merasa kaku tiba- tiba, ia merasakan sakit disekujur tubuhnya, namun ia menahan suaranya karena takut Taehyung mendengar.
Taehyung mendengar seseorang terjatuh, ia langsung berlari kearah suara itu dan melihat Jungkook yang mulai kejang.
"Jungkook-ah? Maafkan aku .." Ucap Taehyung dengan suaranya yang gemetar.
"Panggil Seokjin Hyung dan Namjoon hyung sekarang" Ucap Taehyung dengan meninggikan suaranya.
Taehyung menarik rahang Jungkook agar kedua bibirnya tidak tertutup, dan segera memiringkan tubuh Jungkook.
"Kookie? Sadarlah .. Maafkan aku" Ucap Taehyung dengan suaranya yang gemetar.
Taehyung mengecup wajah kekasihnya itu dengan lembut, dan air mata Taehyung pun menetes. Lelaki yang tak pernah menangis itu, menangis karena seorang Joen Jungook. Jungkook hanya bisa mengerang kesakitan.
"Kookie? Maafkan aku"
Tak lama, Jungkook pun akhirnya berhenti kejang, ia terdiam dengan tubuhnya yang terasa lemas, ia memeluk pinggang Taehyung yang ada dihadapannya.
"Maafkan aku .." Ucap Taehyung lagi disela isak tangisnya.
"Kau berusaha keras untukku Hyungi, terima kasih" Ucap Jungkook yang kemudian mengangkat pandangannya dan tersenyum manis disana. Jungkook mengusap air mata yang masih menetes membasahi pipi Taehyung.
"Jangan sakit, kau akan segera menjalani radiasi dan operasi Kookie, jangan sakit" Ucap Taehyung sambil mengecup kedua mata Jungkook secara bergiliran.
"Aku baik- baik saja, Hyung. Terimakasih sudah berada disampingku" Ucap Jungkook.
.
.
.
Hari ini adalah jadwal Jungkook untuk melakukan transplantasi sell agar kanker benar- benar sembuh total. Jungkook terus menggenggam jemari lelaki berambut merah itu dengan rasa gugup yang benar- benar mengganggunya.
"Saat kau gugup, kau terlihat lucu" Ucap Taehyung yang kemudian tersenyum lebar.
"Hyung, berhentilah menggodaku" gerutu Jungkook sambil mempoutkan bibirnya itu hingga membuat Taehyung semakin gemas.
Taehyung bangkit dari tempat duduknya dan dengan cepat melumat bibir Jungkook dengan begitu lembut, memiringkan kepala nya untuk mencari posisi dan sejenak mengambil nafas. Jungkook membalas ciuman dan mengalungkan lengannya pada leher tegas milik Taehyung. Lidah Taehyung menerobos masuk, Jungkook hanya mengikuti permainan sang dominan. Taehyung memainkan langit- langit mulut Jungkook.
"Ngghhh .."
Ya! Taehyung sukses membuat seorang Jungkook mendesah. Jungkook menghentikan ciuman itu dan wajahnya benar- benar memerah. Taehyung menatap Jungkook dengan tatapan nakalnya.
"Kenapa berhenti?" Ucap Taehyung dengan senyuman nakal itu.
"Hyungii berhentilah menggoda ku" Teriak Jungkook.
Taehyung menarik Jungkook kedalam pelukkannya dan tertawa.
"Baiklah aku mengerti, aku mengerti" Ucap Taehyung disela tawanya.
Taehyung mendengar seseorang masuk kedalam.
"Apa yang kau lakukan pada Jungkook bocah? Hingga wajahnya menjadi merah seperti itu?"Ucap Namjoon yang kemudian di ikuti Seokjin.
"Awas saja kau macam- macam dengan anakku" Ucap Seokjin yang menatap tajam kearah Taehyung.
Taehyung mengeratkan pelukkannya pada Jungkook dan memperlihatkan wajah memelas nya yang lucu.
"Jungkookie? Kita akan bersiap untuk operasi, kau baik- baik saja?" Ucap Seokjin sambil menggenggam jemari Jungkook .
"Tentu saja, aku benar- benar siap" Ucap Jungkook.
Jungkook turun dari ranjang itu dan naik ke kursi roda. Jungkook menatap Taehyung.
"Tunggu aku .." Ucap Jungkook .
Taehyung mengangguk dengan semangat dan mengecup kening Jungkook.
"Yak! Berhentilah mencium Jungkook –ku" Ucap lelaki diambang pintu itu, Yoongi.
Taehyung bersembunyi dibalik tubuh Namjoon dengan cepat seolah dirinya benar- benar takut pada tatapan Yoongi.
"Jungkook? Seamngatlah" Ucap Jimin.
"Aku menunggu mu disini dengan pria gila disana itu, oke?" Ucap Yoongi yang tersenyum.
Seokjin membawa Jungkook pergi dari ruangan itu. Taehyung hanya menatap punggung Jungkook yang menghilang dari balik tembok.
"Jadi, apa rencanamu?" ucap Jimin.
Taehyung menarik senyum liciknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
But I still want you .. (TAEKOOK)
Romance[SELESAI] Jeon Jungkook, pria yang menginginkan seorang Kim Taehyung, lelaki berwajah datar yang penuh dengan rahasia, begitupula dengan dirinya . . . Top : Taehyung, Bottom : Jungkook . .