PART 12

4.6K 480 5
                                    

Jeon Dayeon menyapu seluruh barang yang ada di atas meja itu dengan kasar, dan memberikan pertanda bahwa ia benar- benar marah.

"Bocah itu kenapa belum juga mati!" Teriak Dayeon frustasi.

.

.

.

"Pemilihan walikota sebentar lagi akan diadakan, jika anak dari hasil perselingkuhanmu diketahui publik, maka uang yang sudah kita keluarkan sia- sia! Cepet selesaikan Tuan Jeon!" Teriak salah satu perwakilan partai pendukung Jeon Dayeon itu.

Ya, Jeon Dayeon sedang berada di rapat privat mengenai anaknya yang masih hidup, Jeon Jungkook.

"Jika Jeon Jungkook muncul, maka pembunuhan yang kau lakukan pada istri dan anakmu akan sia-sia!" Ucap lelaki paruh baya itu. Jeon Dayeon hanya bisa terdiam, karena nyatanya Kim Taehyung ada disamping anaknya, lagi.

"Lalu kenapa kau tidak membunuh anakmu saat itu?! Mengapa kau menyisakan dirinya?!" Teriak lelaki itu lagi, dan terjadi riuh didalam ruangan itu.

"Karena seseorang menyelamatkannya ketika anak buahku mengejarnya!! Dan itu adalah Kim Taehyung! Dan sekarang, Kim Taehyung ada didekatnya lagi!!" Teriak Jeon Dayeon yang mulai frustasi dengan apa yang terjadi.

.

.

Flashback On!

Kim Taehyung terdiam setelah berjalan cukup jauh dari tempat ia melihat gadis yang berlari ketakutan itu. Perasaannya ada yang mengganjal.

"Ah benar, kenapa dia ketakutan melihat ayahnya sendiri?" Ucap Kim Taehyung dengan wajah bodohnya. Ponselnya berdering, Kim Taehyung segera mengangkat telepon itu.

"Ada apa?"

"....."

"Ah benarkah? Sudah berhasil? Terimakasih Hyungi Muaaah"

Taehyung segera menutup sambungan telepon itu dengan senyum riang diwajahnya, karena rencana pencuriannya itu berhasil. Kim Taehyung kembali teringat gadis itu.

"Jeon Somi? Ah, mungkin aku harus memastikannya. Tak mungkin seorang ayah melakukanya yang tidak- tidak pada anaknya sendiri kan?" Ucap Taehyung. Karena menurutnya, sebejat- bejatnya Tuan Kim, lelaki itu sangat menyayangi Kim Taehyung

Taehyung melangkahkan kakinya menuju tempat tadi, namun gadis dan ayahnya iu sudah tidak ada. Taehyung mengikuti arah saat lelaki yang mengaku ayahnya itu datang. Ia melihat sebuah rumah yang begitu gelap diantara yang lain, dan terlihat siluet lelaki jangkung yang membuka baju dengan seorang anak dipojokan itu melalui jendela besar dengan lampu yang menyala.

"Apa yang mereka lakukan?"

Taehyung melihat anak itu berlari, dan dengan cepat ia menuju rumah itu. Taehyung berdiri dipagar rumah sederhana itu, dirinya menunggu anak itu keluar, dan ia melihat seorang pria dengan keringat yang membasahi tubuhnya serta wajahnya yang pucat.

Anak lelaki itu terdiam ketika melihat Taehyung ada dihadapannya, lelaki itu menunduk.

"Tuan maafkan aku,Jangan sakiti kakak dan ibuku ku mohon" Ucap lelaki itu, Jeon Jungkook.

"Apa yang kau bicarakan?" Ucap Kim Taehyung.

BRAK!!

"Kau anak sialan! Kembali kemari" teriak lelaki berbadan gempal itu.

Taehyung meraih lengan lelaki itu dan mengajaknya berlari sejauh mungkin dari rumah itu. Taehyung menelpon seseorang agar menjemputnya, dan dengan cepat. Namun, suara tembakan itu dengan tepat mengenai kaki Jungkook hingga ia terjatuh, Taehyung terdiam menatap lelaki berbadan gempal itu. "Kau tunggu disini. Bertahanlah" Ucap Taehyung.

Taehyung berjalan mendekat kearah lelaki berbadan gempal itu, lalu berlari dan menusuk tepat pada perut lelaki itu itu memuntahkan darah melalui mulutnya. "Kau tidak mengenal Kim Taehyung? Eoh? Dan menembak lelaki itu? Sialah! Kau harus mati" Ucap Taehyung. Taehyung melepaskan tusukkan itu, ia menggunakan sarung tangan dan meraih pistol lalu

Dor

Dor

Menembak tepat pada kepalanya, lalu mengusapkan pisau miliknya menggunakan jemari lelaki berbadan gempal itu menyimpan tepat disampingnya, untuk menghilangkan jejak

Taehyung menghampiri Jungkook yang meringis kesakitan, dan tubuhnya yang gemetar. Taehyung menggendong Jungkook, ala bridal dan masuk kedalam sebuah mobil mewah di ujung jalan. "Bisakah kau tidak terus menunduk?" Ucap Taehyung

"Terimakasih Tuan" Ucap Jungkook dengan suaranya yang gemetar dan masih menunduk

"Kemana aku harus mengantarkan mu?" Ucap Taehyung.

"J.D group tuan, ku mohon. Ayahku akan menolongku" Ucap Jungkook.

"Eoh? Tidak kerumah sakit?" Ucap Taehyung.

Lelaki bernama Jungkook itu hanya menggeleng.

.

.

Flashback Off!

Jeon Dayeon jelas sedang bercumbu bersama seorang wanita dengan pakaian berwarna merah dan rambut yang terurai panjang. Kemudian seorang mengetuk pintu nya, hingga membuat ia menggeram marah.

"Pakai bajumu"Ucap Jeon Dayeon.

Lelaki itu memasuki ruangan Jeon Dayeon dan lelaki itu merekahkan senyumannya.

"Tuan Min dan Tuan Park. Selamat datang!" Ucap Jeon Dayeon .

"Kami datang, Dayeon-ssi" Ucap Jimin dengan senyum liciknya.

.

.

.

Jungkook terbangun, melihat sekelilingnya dan ternyata ia berada diruangannya, dan juga lelaki tampan yang memeluknya. Jungkook menenggelamkan wajahnya pada dada Taehyung dan menghirup aroma tubuhnya.

"Terimakasih telah menyelamatkan ku saat depan rumahku dan juga sekarang. Terimakasih" Ucap Jungkook.

"Eoh? Kapan aku menyelamatkanmu didepan rumahmu?" Ucap Taehyung yang baru saja terbangun. Jungkook terdiam dan memperlihatkan senyum kelincinya.

"Di mimpiku tadi" Ucap Jungkook diiringi dengan tawa.

Taehyung hanya tersenyum dan mengeratkan pelukkannya kemudian kembali tertidur. Jungkook menatap rahang tegas Taehyung itu dan mengusapnya dengan lembut.

"Kookie? Kau tidak tahu apa yang akan aku lakukan ketika aku sembuh, jadi jangan menggodaku" Ucap Taehyung dengan mata tertutup. 

Jungkook langsung menarik lengannya memainkannya dibawah dagunya itu. Wajahnya benar- benar memerah walaupun hanya mendengar suara orang yang selalu menyelamatnkannya itu.

"Terimakasih Hyung.. "




But I still want you .. (TAEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang