Kepulan asap putih membumbung. Penyebab adanya asap adalah seorang Reihan. Pria dengan wajah imut dan menggemaskan. Ia mematikan rokok yang tinggal setengah. Memejamkan matanya. Ia berbaring dengan tangan kanan sebagai bantal. Tangan kirinya menutup matanya.
Uhuk uhuk
" Kak, " Reihan bangun dari tidur. Xiao berdiri di depannya. Menatapnya dalam. Xiao melepas jaket yang dikenakan Reihan. Reihan kaget melihat perlakuan Xiao. Xiao mengibaskan jaket di sekitarnya agar bau asap rokok hilang.
Uhuk uhuk
" Kenapa? Kamu sakit? "
Xiao hanya diam masih mengibaskan jaket Reihan. Reihan menarik tangan Xiao sehingga tubuhnya menempel di dadanya. Air mata yang ditahan Reihan keluar. Ia menyerukkan kepalanya ke leher Xiao. Xiao yang mendengar Isak tangis menepuk-nepuk Reihan pelan. Karena lelah berdiri Xiao dengan Reihan yang masih menempel berjalan menuju sofa yang ada di rootop. Reihan benar-benar seperti koala. Tidak mau melepaskan pelukannya. Setelah lama tidak terdengar Isak tangis Xiao melihat Reihan telah tertidur." Loh Xiao Reihan. "
" Sstt diem deh. Minta tolong jagain bentar ya. Aku mau ambil pppk sama makanan. " Andre menganggukkan kepalanya. Xiao memindah tubuh Reihan yang tadi duduk menjadi berbaring di sofa dan menyelimutinya. Ia mengusap lembut pipi Reihan dan pergi. Andre yang melihat adegan itu hanya melongo.
Xiao berjalan cepat ke arah UKS mengambil beberapa obat dan membeli makanan di kantin. Saat ini jam istirahat telah habis. Ia akan membolos untuk mengurus Reihan di rootop. Ia kembali ke rootop sebelum ketahuan guru BK.
Andre terlihat sedang asik dengan ponselnya sedangkan Reihan masih tertidur. Xiao membuka obat dan mengobati punggung tangan Reihan yang memar dan berdarah. Ia mengobati dengan lembut dan hati-hati. Meniupnya agar segera kering kemudian membalut dengan perban.
" Kak Andre nih. " Xiao melempar sebungkus roti dan ditangkap Andre.
" Buat gue? "
" Iya. "
" Thanks ya. Btw Reihan kenapa bisa tidur gitu? "
" Kak Andre diem ya. Tadi Kak Rei nangis habis itu tidur. "
" Gak gue gak nangis. Bohong si Xiao. " Keduanya menoleh mendapati Reihan sudah duduk dan mengucek matanya. Xiao lalu mendekatinya.
" Kak Rei ini makan. Aku beli nasi pecel sama ayam goreng. Nih " Ia mengulurkan sekotak makanan. Reihan menerimanya.
" Kak Andre kalau mau makan ambil aja tuh di kresek. Aku beli 3 nasinya. "
" Wah terbaik makasih ya Xi. "
" Kamu gak makan Xi. "
" Engga masih kenyang. Kak kenapa kemarin kakak bilang mau ke rumah? Beneran nanti mau ke rumah? "
" Iya. Tunggu aja nanti kamu tahu. " Reihan mengacak rambut Xiao gemas melihat ekspresi gadis itu.
♦♦♦
Ting nong ting nong
Xi Ami membuka pintu.
" Benarkah ini rumah Xiao? "
" Ya benar. Silakan masuk. "
Reihan dan orang tuanya duduk di sofa ruang tamu.
Tak berapa lama Xiao menghampiri Reihan dan orang tuanya." Loh kak Rei. "
" Hai Xiao. Oh ya orang tuamu mana. "
" Ah papa di luar kota. Mama di kamar. Mau ketemu mama? "
" Ya. "
Xiao melesat masuk ke dalam. Memanggil mamanya. Ami menghilangkan teh dan kue meja. Lalu kembali ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY BOY AND CRAZY GIRL (Tamat)
Teen Fiction" Cepetan! " Menggeret tangan Anza secara kasar. " Sabar napa. Sakit ogeb tangan gue lu tarik-tarik. "