BULAN KE TIGA

1.5K 82 57
                                    

Setelah keributan yang terjadi di kantin tadi Yunika merasa ada yang aneh, apakah ini hanya sebuah kebetulan?

Apakah pengacara yang dimaksud Alex itu adalah orang yang sama dengan pengacara yang menyelesaikan kasusnya kemarin, lalu ada hubungan apa antara Axel, Danil dan pengacara tampan itu.

Iya Yunika tidak bisa menyangkal jika pengacara yang akan mengikatnya dalam sebuah kesepakatan itu sangat tampan dengan karisma yang melekat dalam balutan jas mewah yang selalu ia kenakan.

Sekarang hidupnya di isi oleh tiga pria yang tidak tahu statusnya di hati Yunika.

Axel mantan kekasih yang mengoreskan luka di hatinya dengan menjadikan Yunika sebagai bahan taruhan dengan teman-temannya, saat rasa itu hilang Axel tetap saja mengganggunya dengan alasan ingin memperbaiki hubunga itu dari awal lagi, Yunika dengan yakin tidak akan memberikan kesempatan ke dua bagi orang yang menyakitinya. Itu pasti!!!

Danil adalah Pria pertama yang menyukainya sejak awal ia masuk ke dunia perkuliahan masih teringat olehnya bagaimana Spontanitas Danil mengutarakan perasaannya saat Hari terakhir mereka melakukan Ospek di kampus. Danil yang terkesan buru-buru membuat Yunika tidak bisa menerima perasaannya begitu saja terlebih Danil adalah salah satu mahasiswa populer di kampus ini, melihat Danil selalu dikelilingi oleh wanita-wanita cantik membuat Yunika berfikir kembali untuk menerima Danil, ia tidak akan sanggup jika melihat kekasihnya di dekati wanita lain. Sejak menerima penolakan dari Yunika Danil masih bersikap baik terhadapnya hanya saja ia sering bergonta ganti pasangan sampai saat ini, entah berapa kali ia menjani hubungan tak satupun dari mereka membuat seorang Danil bertahan dalam suatu hubungan.

Dan sekarang pria baru dan asing masuk kembali dalam kehidupannya belum ada penilaian untuk orang itu satu hal yang ia tahu hidupnya akan semakin rumit mulai saat ini.

Andre's House

Pagi ini adalah hari penting bagi Andre ia akan menerima penghargaan dan kenaikan pangkat atas perstasinya sebagai pengacara muda yang berbakat. Semua telah ia siapkan bahkan ia sudah bangun Saat langit masih gelap.

Percikkan air terdengar dari balik kamar mandi seperti biasa Andre tidak pernah meninggalkan kebiasaan mandi paginya bahkan saat hari libur sekalipun baginya mandi pagi-pagi adalah salah satu kunci untuk mendapatkan mood baiknya.

Andre keluar dengan handuk melingkar menutupi bagian bawahnya dan handuk kecil yang ia kibas-kibaskan guna mengeringkan rabutnya, diliriknya ke lemari besar di dalam kamar yang ukurannya cukup luas untuk sekedar kamar tidur saat pintu lemari pakaian itu terbuka Andre mengerutkan keningnya dan mengambil salah satu setelan jas mewah yang akan ia gunakan.Tiba-tiba ia mencium bau asing dari pakaiannya tidak seperti biasanya.

"Bi, bibi!!" teriak Andre dalam kamarnya dan saat itu pula seorang wanita paruh baya datang dengan memegang sebuah serbet di tangannya.

"Ya, den Andre panggil bibi?"jawab bi Iyem sembari melihat Tuannya memegang jas mewah berwarna hitam itu.

"Kenapa jas saya jadi gini wanginya bi, kan saya udah bilang jangan diganti-ganti pewanginya saya gak nyaman sama wangi ini" omelnya seperti anak kecil kekurangan jajan.

"Anu den pewanginya habis, jadi Bibi pake pewangi nyonya aja buat sementara"jelasnya.

"Ha! Bibi pake pewangi pakaian mama ke jas kerja saya? Apa kata orang kantor saya nanti bi, kalau bau saya feminim kaya perempuan!!!" teriak Andre histeris.

"Maaf den, bibi gak sengaja waktu nyuci bibi gak sadar kalau pewanginya habis" jawab bi Iyem merasa bersalah.

"Yaudah, lain kali jangan kehabisan lagi pewanginya bi, kalau perlu beli satu karton sklian pewanginya!!!"

Sebenarnya Andre tidak terlalu suka parfum ia lebih menyukai pewangi pakaian yang berbau ringan dan nyaman saat ia menciumnya tapi tak ada cara lain untuk menyamarkan bau pewangi itu, di bukanya laci lemari bagian tengah dan diambilnya sebotol parfum yang sempat ia beli di Paris saat berkunjung ke sana.

Ruang makan

"loh kok sarapan saya jadi roti bakar bi?bukannya saya udah pesen kalau hari ini saya mau sarapan sama nasi goreng" untuk kedua kalinya Andre dibuat protes dengan perbuatan bi Iyem.

"Aduh, bibi lupa soalnya den Anan pesan Roti buat sarapan pagi ini, biasanya kan den Andre sarapannya juga pake Roti "

Tiba-tiba kursi sebelah Andre ditarik oleh Anan yang tak lain adalah Adiknya yang suka bikin masalah itu.

"Rempong amat lu bg, tinggal makan jugak" Anan menarik wadah yang berisi Roti bakar di depan Andre dan langsung melahapnya.

"Kebiasaan kamu main sosor aja!!!mandi aja belum udah makan. Dasar gak punya aturan" rutuknya.

"Biarin, banyak aturan bikin cepet tua kayak lu"

Andre baru saja ingin menjitak adiknya yang sebarangan itu, tiba-tiba saja mama mereka datang dari arah belakang.

"Ada apa ini, pagi-pagi udah ribut aja?"

"ini nih, bocah kesayangan mama bikin ulah. Hilangin mood pagi aja"Andre berniat bangkit dari kursinya.

"Eh kamu mau kemana Ndre, duduk dulu mama mau bicara sebentar" pinta mama Maya pada anak sulungnya itu.

"Bicara apa ma?nanti aja pulang kerja Andre buru-buru"

"itu loh janji kamu yang bakalan bawa mantu mama kesini mana?udah masuk tiga bulan lo ini"

Andre ingat, iya memang pernah berjaji akan membawa seorang perempuan sebagi calon istrinya tapi ia tak menyangka waktu cepat berlalu sudah hampir tinga bulan dan dia belum membahas ini kepada gadis itu.

Masih ada yang mau ini cerita di lajut gak?
Mau gak mau dah, kalau gue mood tetep gue lanjut!!!

NB: jangan vote kalau gak bakalan komen next!!!

Silahkan kasih komentar semerdeka kalian gue terima!

Pedes, asin, manis, gurih tetep bakalan gue terima wkwkwk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bilangan Cinta Pak PengacaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang