Destiny | 7 | Meet you

188 18 0
                                    

"Jisoo-ah"

"..."

Keheningan terjadi diantara mereka berdua sedangkan posisi mereka masih sangat sedekat itu.

"Kim seokjin b-bisakah kau menjauh dariku?"

"A-ah mianhae" seokjin pun berdiri dari tempatnya lalu menggaruk² belakang tengkuknya yang sama sekali tidak gatal

Hening kembali

"Aku mau pulang" jisoo bersuara

"Nggak, Kamu masih harus dapat perawatan"

"Tapi aku udah sehat kok sumpah aku ingin pulang" jisoo memasang muka melasnya

"Sebentar, aku mau kabari bibi dulu" seokjin mengeluarkan ponselnya dri kantung celana

"Yeobseoyo?"

"Ah yeobseoyo seokjin, bagaimana keadaan non jisoo? Apa dia sudah sadar?" Tanya bibi dari telefon

"Ah iya dia sudah sadar tapi bi dia minta pulang, bagaimana ini?"

"Jangan izinkan, dia harus dirawat lebih lama lagi sebentar"

"Ahh bibi jisoo ingin pulaangg" jisoo merengek pada bibinya lewat telefon

"Nanti ya non bibi menuju kesana deh, jisoo sudah makan belum?" Tanya bibi

"Belum, aku gak mau makan"

"Yaudah deh bi biar nanti jisoo aku bujuk lagi, aku tutup ya telefonnya"

TUT TUT TUT
Seokjin mematikan telefonnya

"Sooya makan dulu ya?" Seokjin menawari jisoo untuk makan

"Gak mau hambar" jisoo melengoskan kepalanya

"Namanya lagi sakit ya pasti gaenak, makan dulu ya biar bertenaga" bujuk seokjin

"Hufftt yaudah deh" jisoo menghela nafas berat

Akhirnya jisoo makan makanan dari rumah sakit yang rasanya hambar. Seokjin yang menyuapi bubur tersebut kedalam mulut jisoo hingga tersisa setengah mangkuk

"Udah ah kenyang" jisoo memegangi perutnya yang sudah kenyang

"Yaudah minum dulu airnya" seokjin menenggukan segelas air ke mulut jisoo

Setelah selesai makan dan berdebat jisoo pun ingin kembali tidur

"Jisoo-ah" Seokjin memanggil jisoo

"Hmm?" Jisoo hanya menjawab dengan gumaman

"Eumm.. Aku mau bantu kamu apa aja buat mecahin teka teki masa lalu kamu"

"Nee??" Jisoo terkejut mendengarnya

"A-ah iya tapi ada syaratnya"

"Apaan?" Tanya jisoo penasaran

"Jangan beritahu appa mu kalau kamu ingat semuanya ya please" Seokjin memasang tampang melas

'Percuma gua masang tampang kek gini toh dia gabisa liat-,'  batin seokjin

"Waeyo?"

"Karena aku yang membuat kamu ingat kembali kejadian 9 tahun lalu, pasti habis aku kena marah apalagi kalau sampai dipecat"

"Ah arraseo, baiklah" Jisoo mengangguk²an kepalanya

"Tapi benarkah kau mau membantuku?" Tanya jisoo

"Nee, aku janji"

"Promise me?" Jisoo menunjukan jari kelingking nya

"I'll promise you" Seokjin mengaitkan jari kelingking nya ke jari kelingking jisoo

Destiny ;kimjisoo [Jinsoo Vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang