Kay pov"Kay? "
"Kay? "
Mataku mengerjap pelan, ruangan ini asing bagiku.
Untunglah, saat aku membuka mataku, mereka berdua yang pertama kali kulihat. Aku tersenyum kecil.
Yedam dan hyunsuk.
"Kay? Ya ampun" kata hyunsuk , matanya sedikit sembab , disampingnya berdiri seorang bang yedam yang sedang menangis.
"Napa lu pada nangis dah" kataku terkekeh pelan.
"Gimana gak nangis woyyyy, kita nungguin lu bangun rasanya seabad, " kata yedam sedikit nge gas.
Aku tersenyum kecil. Ah sebentar, ada yang janggal.
Dimana haruto?
"Cuk, ini di rumah sakit kan? " tanyaku kepada hyunsuk yang sedang duduk di kursi samping ranjangku.
Hyunsuk mengangguk pelan.
Yedam menatapku heran, " lu kayaknya mau nanya sesuatu? " emang si yedam ini cenayang.
Aku menghela nafas pelan, takut bertanya, tapi kalau tidak aku akan mati penasaran.
"Eum- haruto dimana? " tanyaku, yedam dan hyunsuk saling tatap lalu mereka berdua menatapku kembali.
"Haruto siapa? "Tanya mereka berbarengan.
Aku menatap mereka berdua dengan wajah speechless.
"Wa-wait, kalian gak tau haruto? Orang Jepang, tinggi, ganteng , dia satu sekolah sama kita" jelasku meyakinkan mereka.
Masa mereka gak tau haruto?
"Plis kay, lu aja koma udah dua minggu, " jelas yedam.
Koma? Gua koma?
"Hah?! "
Hyunsuk menjelaskan bahwa kay mengalami kecelakaan dengan supirnya dan dia sudah dirawat di rumah sakit ini selama dua minggu.
Gila.
Jadi selama ini... Haruto cuman khayalan gua?
Kay pov end
•••••
"Kay? Yaampun akhirnya lu masuk, " ujar hyunjin ketua kelas.
Namun, kay tampak tidak semangat, dirinya masih harus menerima kenyataan pahit.
Saat jam istirahat pun dirinya tidak pergi bersama yedam ataupun hyunsuk, lebih memilih diam di dalam kelas.
"Hiks, " isakan kecil terdengar di kelas yang hanya berisi satu orang.
"Gua emang baperan sial, " katanya sambil mengusap air matanya.
"Bodoh banget sih , gua ngira haruto beneran ada di hidup gua, " katanya sambil tersenyum miris.
11:30 am
Sekarang sudah istirahat kedua, tapi kay masih enggan beranjak dari kursinya.
Dia baru sadar, junkyu juga tidak pernah benar benar ada dalam hidupnya.
Junkyu dan haruto adalah khayalan.
Tidak lebih dari itu.
Tiba-tiba anak anak kelasnya berhamburan masuk ke kelas, kay heran tapi ia malah bertanya.
Kay memilih diam masih dengan tatapan kosongnya.
"Ryujin, ini apaan sih? " tanya woonyoung yang masih heran.
Yang ditanya malah mengangkat bahu.
Bua asti, wali kelas mereka tiba tiba masuk ke dalam kelas, padahal ini jam istirahat.
"Perhatian, kita kedatangan murid baru, " jelas bu Asti.
Anak kelas langsung heboh, yang perempuan berharap dia adalah lelaki tampan dan yang lelaki berharap dia adalah wanita cantik.
"Nak silahkan masuk, "
Mata kay malas menatap ke arah depan, tapi ia kaget mendengar suara orang yang sedang memperkenalkan diri di depannya.
Dengan cepat, dia menatap si murid baru dengan wajah kaget.
Wajahnya mirip, posturnya persis.
Tidak, ia lebih kaget ketika anak itu mengenalkan namanya."Halo, gue haruto, "
The end
Gimana guysss? Gantung ya? Hehehehee aku soalnya berniat untuk buat sequel nya, tapi kalo pada mau itu jugaaa...
Kalo enggak yaudah gajadi :v jangan lupa vote dan comment.