Hai guys, bagi kalian yg bingung kok cerita dan tokoh ceweknya beda jadi cerita ini gue revisi ya maaf :') kalau gak ngerti baca aja dari part 1
•••••
Benar saja, sekarang badan kay panas.
"Yah panas dikit mah gapapa kali ya" ucapnya di depan kaca, ia bergegas memakai seragam dan sarapan.
Kay melihat ayahnya yang sudah memakai jas rapi dan ibunya yang masih memakai piyama sudah berada di meja makan menunggu dirinya.
Kay duduk begitu saja di kursi yang masih kosong. Ayahnya menatap tajam ke arah kay.
"Ucapkan salam pagi"
"Selamat pagi" mendengar anaknya berbicara sesuai yang diperintah ayahnya tersenyum.
"Jadi , ayah dan ibumu besok ada pekerjaan bisnis ke eropa sekitar satu minggu, kamu tidak apa apa kan ditinggal selama seminggu" tanya ayahnya.
Kay menghela nafas pelan "iya" jawabnya sambil tersenyum .
Karena bagaimanapun jawabannya harus "iya" dan tidak boleh ada penolakan, kay bisa saja menjawab tidak namun ayahnya hanya akan memarahinya dengam embel embel "anak kok tidak punya sopan santun?! Kamu ini pewaris perusahaan ayah, pemilik saham berikutnya" dann masih banyak lagi.
Kay berharap ia memiliki kakak laki2 supaya dirinya tidak usah terlibat dengan urusan "pekerjaan" ayahnya, namun mau bagimana lagi? Dia hanya anak satu satunya.
Selesai sarapan pagi hal yang wajib dan tidak lupa kay lakukan adalah 'membungkuk 90° ke orang tuanya'
Lalu setelah itu berangkat dengan supir pribadinya.•••••
Di kelas haruto sudah sangat ramai seperti pasar kaget :v ini semua akibat kesenangan mereka karena guru guru sedang mengadakan rapat.
Haruto yang bosa memutuskan untuk pergi ke kelas jyunhao.
"Hao"
Jyunhao menengok " eh abang haruto ada apa ya bang"
Haru menggeleng "bosen"
"Mau main game? Atau mau cari cewek? "
Mendengar kalimat terakhir haruto langsung menatap tajam jyunhao "cewek disini ga waras semua"
Jyunhao langsung tertawa "ei, itu noh si kay apa? Jaket lu sampe ada di dia kan " senyum jyunhao penuh arti.
Haruto lupa jaketnya masih ada di kay, "owh itu, kemarin gua nganterin pulang lagi hujan soalnya" jawab haruto.
"Eh hao, btw kay dimana, gua mau ambil jaket gua nih"
"Noh dibelakang gua tau itu jaket harga 25 jt kan? Tumben lu pinjemin"
"Bacot"
Haruto langsung melengos ke kursi kay, "jaket gua? " tanya haruto to the point.
"Oh bentar" kay mengambil jaket yang ia simpan di tas. "Makasih"
Haruto menerima kembali jaketnya namun ia merasa kay sekarang mukanya lebih pucat dari biasanya.
"Pusing? "
Kay yang tidak paham menjawab "hah? "
Haruto tidak menjawab ia menaruh telapak tangannya di jidat kay.
"Panas,uks aja"
Kay hanya menggeleng lemah, sejujurnya dirinya sedari tadi sudah sangat pusing bahkan kerongkongan nya terasa sangat kering.
Haruto ini tipe yang gak menerima penolakan, ia menarik lengan kay dan menuntunnya berdiri.
Kay akhirnya nurut saja karena dirinya sudah sangat pusing.
Haruto menuntun kay ke uks,kay berjalan dengan langkah gontai .
"Gak pulang aja lu? "
Kay menggeleng "gak, cewek gak boleh lemah" jawabnya dengan suara yang sangat amat pelan.
Setelah sampai di UKS haruto memberi kay teh hangat dan obat demam. "Tidur aja kalau pusing ntar gua izinin"
"Oke makasih"jawab kay dengan mata tertutup.
"Gua tinggal gapapa? " tidak ada jawaban.
Haruto akhirnya berdiri dan meninggalkan Kay di uks, ia kembali ke kelas guno(jyunhao) dan memberitahu bahwa kay sakit.
Guno yang mendapat info hanya menganggukan kepalanya sambil masih fokus ke game-nya
•••••
Bel pulang berbunyi , haruto bergegas ke uks.
"Kay? "
"Hm"
"Lu pulang sama siapa"
"Jalan, supir gua lagi pergi katanya"
"Yaudah gua anterin aja ya , gua dijemput"
Kay hanya mengangguk pasrah.
Haruto kembali mengecek suhu badan kay dengan termometer "wah 39° panas banget. Gak mau kerumah sakit? " tanya haruto.
Kay menggeleng kepalanya lemah.
"Yakin bisa jalan? Lemes gak" tanya haruto saat kay hendak beranjak dari ranjang uks.
"Kan gua bilang, cewek tuh gak boleh lemah" jelas kay.
Haruto tiba tiba berjongkok di depan kay.
"Bukan masalah lemah enggak nya lu lagi sakit, sini naik"
Tbc
Gua tau cerita ini tijel T_T tapi mohon vommentnya :)