sorry!

306 46 42
                                    

kenyataan bahwa chan ingin pulang langsung mengambang begitu saja.
perasaannya kembali tak menentu.
dia bergerak gelisah didalam mobil feeldog.

feeldog yang nyata nya memang selalu peka itu tersenyum tipis.
memberhentikann laju mobilnya disebuah rumah makan yang lumayan sepi.

"mau makan dulu? hyung tau perutmu pasti sangat lapar". feeldog tersenyum saat kepala chan mengangguk dengan lucu.

feeldog sengaja mencari rumah makan yang sepi, isinya mungkin hanya orang dewasa, karena dia tidak ingin ada fans yang tiba-tiba saja mungkin akan membuat channya menjadi tidak nyaman.

lagi pula rumah makan ini sering feeldog datangi ketika dia merasa lelah sehabis latihan.

rumah makan dengan gaya tradisional dan alunan musik indah yang selalu membuatnya tenang.
dan tentu saja feeldog berharap chan juga akan merasakan ketenangan itu.

"kau mau makan apa channie?". feeldog menatap chan yang sekarang tengah menelusuri pandangannya kesegala ujung rumah makan ini, feeldog jadi takut, seandainya chan kecewa dengan pilihannya.
"kau tidak suka makan disini? atau kita cari restoran yang lain?".

chan menggeleng lalu tersenyum lucu "ini lebih dari kata bagus hyung! aku suka sekali". chan menampilkan dertan gigi nya, tersenyum dengan lebarnya tanpa tahu feeldog yang sudah susah payah menahan hasratnya untuk tidak mencium pipi berisi itu.

"tapi hyung... apa mereka menjual jus stroberi? aku mau itu!". chan merengek manja.

"aku rasa tidak, tapi nanti akan kubelikan ditempat lain untukmu".

"terimakasih hyunggggg".

~~~~

"chan kau pulang!". detak jantung chan berdetak lebih cepat dari biasanya.
ia lalu menoleh kearah feeldog yang sekarang tengah tersenyum hangat, menepuk bahu chan seolah mengatakan 'selesaikan masalahmu denganya', lalu pergi meninggalkan chan dan jun berduaan di depan pintu drom mereka.

chan menatap sang pemilik suara dengan sedikit ragu.
apa yang terjadi dengan actor jun? kenapa wajahnya terlihat khawatir sekali? padahal tadi dia bersikap seolah sangat tidak peduli dengan perasaan chan.

"aku membelikan obat sakit perut untukmu". jun memberikan kantong plastik yang berisi obat didalamnya. hati chan melemah, kedua ujung bibirnya sedikit terangkat.

seketika dia juga bingung, jun ini tidak peka atau bodoh?.

"tapi aku tidak sakit". jujur chan, membuat kening jun mengerut dengan lucunya.

"tapi tadi kamu bilang kalau sakit?". jun semakin bingung saat melihat mata chan bergelinang air mata.

"apa aku menyakiti mu channie?". jun merutuki mulut bodonya yang berkata sedemikian rupa.
merutuki bahwa sekarang kekasih imutnya itu terlihat menghela nafasnya berat.

baru saja jun mau merengkuh tubuh mungil itu kedalam pelukkannya, chan langsung menghindar. pria yang terlihat kecil itu menundukkan kepalanya tak berani menatap jun yang sekarang semakin kebingungan.

"aku mau tidur".
"permisi".

chan berjalan memasuki drom, menahan rasa sesak yang menjalar di dada nya.

chan hanya tak mengerti

tak mengerti dengan sikap dan pemikiran jun yang selalu berubah-ubah.

~~~

"hyung apa boleh aku masuk ke kamar mu? aku mau bicara dengan chan...". hojung terkekeh kecil, lalu menganggukkan kepalanya.

"tentu saja boleh, kenapa aku harus melarang?".

jun tersenyum senang, melangkahkan kakinya dengan cepat kedalam kamar milik hojung dan chan itu.
sedaritadi chan tidak keluar dari kamarnya, dan perasaan jun benar-benar gelisah, sehingga memutuskan untuk meminta ijin agar hojung membolehkannya untuk masuk kedalam sana.

"chan". jun bersuara dengan lembut, menutup pintu kamar chan lalu mengunci nya dari dalam.

jangan berpikiran kotor, jun hanya tak mau jika nanti hyungnya yang lain akan mengganggu acara nya dengan chan.

"channie". ulang nya sekali lagi.
tak ada jawaban malahan yang didapat oleh jun hanyalah sebuah isakkan yang tentu saja keluar dari mulut kekasihnya itu.

dengan cepat jun mendekati chan yang bergulung diselimutnya, menaiki kasur chan lalu memeluk kekasihnya itu dengan sayang.
membawa kepala kesayangannya itu ke dada hangat miliknya.

tidak ada perlawanan, yang masih ada hanyalah sebuah isakkan tersebut. bahu chan berguncang dengan hebatnya, seiring dengan elusan lembut yang menyapu punggungnya dengan sayang.

dan lagi-lagi chan bingung dengan sikap jun saat ini.

chan berusaha menaikkan kepalanya, menatap kearah jun dengan mata yang sungguh bengkak.

"aku sakit". chan bersuara dengan seraknya.

jun mengusap pelupuk mata chan yang berair, lalu mengecup dahi chan sayang, menyalurkan getaran-getarsn yang membuat hati chan kembali melemah dengan sendirinya.

"katakan apa yang sakit". ucap jun menatap kearah bola mata chan tanpa berniat mengalihkan pandangannya dari sana.

menunggu jawaban apa yang akan keluar dari mulut sang kekasih.

"aku sakit". chan kembali mengulang kata-kata itu, air mata pria itu kembali mengguyur dengan lebatnya.
membuat jun kembali bingung dengan apa yang terjadi terhadap kekasih nya ini.

jun mengingat kembali apa yang terjadi hari ini. lalu tersedak oleh air ludahnya sendiri.

jun menciup puncak kepala chan.

mendekap lebih erat sang kekasih.












"maaf".



















"maaf karena telah menyakiti mu chan".










~~~~



apa kabar semwa? masih ada orang kaga?:'v
udah lama yeu?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Letting Go •Chan•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang