"Yang lain masih tidur, maklum tadi malam mereka nonton ulang the unit sampai jam 3".
Chan menganggukkan kepalanya mengerti, dia duduk disamping jun dengan kaku,
Mencoba pasrah saat jun memainkan jari-jari tangannya." Hyung juga ikut, sekarang masih ngantuk, tapi demi channie hyung rela gak tidur seharian ini".
Chan menatap mata jun.
Memang kantung mata nya terlihat sangat berat, jika seperti ini chan tidak akan tega membuat suasana menjadi canggung seperti yang ia rasakan saat ini."Hihi sekarang aku sudah sampai, giliran hyung yang tidur". Chan tertawa pelan.
Berusaha untuk terlihat senatural mungkin agar pacarnya itu tidak curiga."Tidur disini boleh kan? ". Jun merebahkan kepalanya di paha chan, membuat wajah pria yang tadinya murung itu, sekarang sangat merah akibat malu.
" Pipi mu seperti kepiting baby". Jun mengusap pipi chan, memandang wajah pacarnya itu dari bawah.
"Berhenti menggoda ku jun! ". Chan memajukan bibirnya terlihat kesal, membuat jun yang sudah terkantuk-kantuk itu terkekeh lucu.
" Panggil hyung, sayang".
"Tidak akan". Chan menggeleng lucu, berusaha untuk menetralkan detak jantungnya yang sudah berasa lepas dari tempatnya.
Jun yang mendengar penolakan dari pihak bawah nya itu langsung bangun dari posisi nya, berdiri di depan chan dengan wajah yang sulit dijelaskan.
Chan terkejut saat pria itu menarik tangannya untuk berdiri, bahkan saat mata tajam jun memandangi nya, chan berasa ingin tumbang.
Jun mengusap bibir chan lembut, membuat sang pacar langsung memerah.
"Oh tidak".
" Kenapa hyung? ". Chan mengedipkan matanya lucu.
" Sialnya ketika mulutku mengatakan tidak rindu denganmu, namun hatiku berkata lain, apalagi mata nakal ini yang tak henti-henti nya memandangi bibir merah itu".
Chan jadi kalang kabut sendiri.
Takut akan sifat mesum jun yang sudah keluar.
"Aku mau minum-"
Cup
Jun mengecup keningnya chan, menatap sang bawah dengan lembut.
Bibir pria itu sekarang beralih mengecup kelopak mata chan secara bergantian, memberikan rasa sengatan listrik yang menjalar ditubuh chan.
"Kau menangisi aku bukan? "
"Jangan pernah berpikir hyung tak mencintaimu lagi".
" Aku punya alasan yang tak bisa aku jelaskan padamu".Chan mengerutkan dahi nya tak mengerti.
Alasan apa? Kenapa dia tidak boleh tahu?Rasa penasaran chan langsung hilang saat bibir milik sang dominan menempel pada bibir miliknya.
Mengecup beberapa kali hingga berubah menjadi lumatan yang membuat jantung chan seakan lepas dari tempatnya.
Chan menutup matanya saat jun menarik pinggangnya untuk mendekat.
Pria itu bahkan menggiring tangan chan untuk berkalung di lehernya."Ayo lanjutkan sampai yang lain bangun". Bisik jun pelan.
~~~
" Oh? Kapan kau sampai chan? ". Chan yang baru saja selesai mandi itu dikejutkan dengan Hojung yang tersenyum manis dengan wajah bengkak bangun tidurnya.
Pria itu mengacak rambut basah chan dengan gemas." Baru saja hyung hehe".
Chan meringis mendengar kebohongannya sendiri."Kau tahu, saat kau menolak Marco hyung untuk sekamar dengannya, dia tak henti-henti nya mengoceh".
Hojung tertawa keras duduk di tepi kasur milik chan.
"Hati-hati saja nanti kau disembur oleh mulut cerewet nya"."Akan ku balas juga dengan mulut cerewet ku hyung". Chan menatap hojung dengan wajah ambisius nya, membuat pria yang lebih tua darinya itu semakin terkekeh.
"Haha benar juga".
" Hei, sana pakai bajumu, nanti kedinginan"."Aku memang mau memakai baju hyung, tapi sialnya bajuku didudukkan oleh pria muscle man di depanku ini".
Hojung sedikit terkejut, berdiri dari duduknya lalu menepuk dahinya sambil menggumamkan kata 'aku tak melihatnya'.
"Kau lapar chan? "
"Iya hyung".
" Mau jun buatkan makanan untukmu? "
"Haaha aku kira kau yang akan membuatkanku makanannya hyung". Chan terkekeh lucu menatap hojung yang membuat tanda maaf menggunakan kedua tangannya itu.
Pria itu lalu keluar dari kamar, meninggalkan chan yang masih memakai baju nya.
~~~
"Yuchan? ". Feeldog mengetuk pintu milik hojung dan chan, namun saat tidak ada sahutan disana, pria itu memutuskan untuk masuk kedalam.
Feeldog tersenyum tipis saat melihat bayi 'kesayangannya' itu sudah bergulung di selimutnya sambil memeluk boneka spon kuning favoritnya itu.
Feeldog berjongkok di depan wajah chan, lalu mengusap rambut pria yang lebih muda darinya itu dengan sayang.
" H... Hyung? ". Chan terbangun dari tidurnya, membuka matanya sambil mengedipkan nya lucu.
" Kau terbangun?".
"Kapan sampai disini? Kenapa tidak bangunkan hyung tadi? Sudah melihat jun apa belum? "
"Kau terlihat sangat lelah".
" Aku merindu-""Hyung! Kau tak biarkan aku bicara hm? ". Chan langsung protes mendengar pertanyaan berturut-turut yang keluar dari mulut hyung nya itu.
Pria itu langsung duduk dari tidur nya, menyilangkan tangannya di dada tanda ia kesal."Hehe kau semakin menggemaskan saja, pantas saja pria tengil itu sangat menyukaimu". Feeldog mencubit pipi chan, lalu berdiri dari jongkok nya dan duduk disamping si imut itu.
" Hyung... Tadi bibir ku diserang oleh si tiang itu".
"Apakah bengkak? ". Chan mendekatkan bibirnya ke wajah feeldog, bermaksud untuk menunjukkan keadaan bibirnya itu.Setelah beberapa detik bahkan sekarang sudah sampai semenit, feeldog tidak membalas ucapan Chan.
Membuat Chan menjadi kikuk, lalu menjauhkan wajahnya dari pria itu.
Chan menunduk sambil memainkan jari-jari tangannya.
Kenapa feeldog hyung jadi terdiam?
Pertanyaan itu menumpuk di otaknya.Bahkan saat feeldog hyung masih terdiam ditempatnya Chan semakin kebingungan.
" Hyung ada yang salah denga-"
Chan membeku.
Mulutnya kelu
Apa yang terjadi barusan?
Feeldog hyung mencium pipi nya?
"Kau terlalu menggemaskan".
~~~~
Wayoloh apa-apa an ini? ♪ヽ(*´∀')ノ
KAMU SEDANG MEMBACA
Letting Go •Chan•
Fiksi Penggemar[BXb] Sebenarnya chan hanya tak mengerti. Terkadang jun bahagia dengannya Terkadang hubungan mereka terasa sangat kaku. Disaat hati chan gundah gulana, seseorang datang membawa kehangatan dan senyuman yang tulus kepadanya. Chan hanya tak mengerti