Senja adalah salah satu penampakan di langit yang memukau bagi siapa saja yang paham bahwa semua yang ada di langit maupun di bumi adalah wujud kebesaran-Nya.
Senja menampakkan siluet jingga nan indah dan menawan dikala langit sedang berteman sangat baik dengan sang bumi.Diantara jutaan atau bahkan miliaran manusia diatas bumi ini, pastilah sebagian besarnya sangat jatuh cinta dengan senja. Begitupun Mouza.
Mouza Kirana Aurora adalah gadis remaja yang baru saja memasuki Sekolah Menengah Atas.
Umurnya 16 tahun. Ia lebih akrab dipanggil Zaza. Ia sangat polos, belum mengerti apa itu cinta. Tapi yang ia tau, cinta dari kedua orang tuanya adalah cinta yang sesungguhnya.Zaza menatap ke langit yang kini mulai akan berganti kelam.
Dari dalam rumah, Laras-ibu Zaza, memperhatikannya. Laras tahu bahwa anak semata wayangnya itu sangat menyukai senja.
Laras sering melihat Zaza memotret Senja yang setiap hari muncul dengan siluetnya."Za, sayang ayo masuk, sudah mau azan maghrib, Nak" Ucap Laras.
"Iya, Bu" Jawab Zaza singkat dengan gestur malas-malasan.
Lalu Zaza pun masuk kedalam rumah. Ia menunaikan sholat maghrib dan meminta agar kelak iya bisa membanggakan kedua orang tuanya.
Setelah itu, Zaza melanjutkan belajar di temani oleh benda pipih miliknya. Zaza melihat ada pesan yang masuk dengan nomor pengirim tak dikenal.
Namun, Zaza mengabaikannya.
Zaza terlalu malas untuk membalas pesan dari seseorang yang tak ia kenal, baginya itu hanyalah membuang-buang waktu berharganya.Tanpa Zaza ketahui, orang tersebutlah yang kelak akan ia patahkan hatinya.
Dari nomor yang tak dikenal itulah ia akan mengenal apa itu dicintai selain cinta dari keluarganya, meski ia pun tak benar-benar paham apa itu cinta yang sesungguhnya."Hello, Za. Apa kabar? Masih ingat sama aku? "
Pesan itu muncul dilayar handphone full sceeen milik Zaza."Ih, siapa coba? Kenal nggak, apa nggak, malah sok akrab, nanyain kabar segala," batin Zaza.
Zaza masih mengabaikannya.
Pesan berikutnya pun diterima Zaza.
"Za, kok nggak dibales sih? Ini aku Defandra Mahendra teman masa kecil kamu, kamu masih ingat aku kan? "
"Oo, Deff, iya gue inget kok. Maaf gue kira tadi siapa, soalnya nomornya gue nggak kenal, hehe". Balas Zaza basa-basi.
Reaksi Zaza biasa saja setelah mengetahui dari siapa pesan tersebut.
"Iya, Za, gapapa kok. Aku yang salah, soalnya tadi nggak ngasih tau nama dulu, hehe"
Pesan tersebut hanya dibaca Zaza tanpa ia balas. Ia tak berselera untuk membalas pesan tersebut, walaupun sebatas basa-basi belaka.
Males ah balesnya. Nggak penting. Buang-buang waktu.
Begitulah tabiat Mouza. Sering kali menganggap perhatian seseorang sebagai hal yang buang-buang waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
After You Love Me
Teen FictionMouza atau yang lebih akrab dipanggil Zaza adalah gadis remaja yang seharusnya sedang gencar-gencarnya dengan pembicaraan bertema cinta. Namun, ia berbeda. Ia tidak mengerti cinta itu apa dan seperti apa cinta yang dimaksud oleh teman teman sebayan...