«Officer Kim»

514 56 5
                                    

[NamSeok]
.
.

"hyung, bisa belikan aku obat sakit gigi?" Jimin meminta tolong dengan suara lirihnya ke arah Hoseok yang sepertinya berniat keluar.

Hoseok membalik badan menghadap Jimin yang memegang pipi sebelah kanannya yang terlihat sedikit bengkak. Hoseok tersenyum diikuti anggukan sebelum menjawab, "tentu. kalau begitu kau istirahat dan tunggu aku pulang membeli obat." Jimin mengangguk dan berjalan menuju kamarnya. pantas saja Jimin seharian ini tidak banyak bicara —biasanya dia akan membicarakan apapun sepanjang hari— dia juga makan dengan porsi sangat sedikit. Hoseok tidak tahu jika sepupunya sakit gigi bahkan sampai pipi sang sepupu bengkak. seingatnya tadi pagi pipi sepupunya baik-baik saja.

Hoseok berjalan menuju Supermarket membeli kebutuhannya terlebih dahulu dan segera pergi setelah dia membayar. berjarak beberapa bangunan dari Supermarket tadi dia menuju apotik untuk membelikan obat sakit gigi untuk Jimin.

"selamat datang." suara sang kasir terdengar membuat Hoseok tersenyum kecil sebagai tanggapan.

"bisa berikan aku obat sakit gigi?" Hoseok bertanya kepada sang kasir dan sang kasir mengangguk lalu dia pergi menuju tempat —yang Hoseok pikirkan— penyimpanan obat sakit gigi.

"semuanya! jangan ada yang bergerak!" Hoseok terlonjak kaget mendengarnya. kemudian Hoseok menoleh ke arah pintu apotik yang terdapat segerombolan polisi yang menodongkan pistol ke arahnya dan ke arah sang kasir (memang hanya terdapat Hoseok dan sang kasir dalam apotik tersebut). sebagian polisi masuk ke apotik lebih dalam dan terdapat sebuah pintu di sudut ruangan. seorang polisi mendobrak paksa pintu tersebut dan masuk ke dalam ruangan itu dengan beberapa polisi lainnya setelah pintu itu terbuka.

tubuh Hoseok bergetar dan degup jantungnya memompa cepat meski dia berdiri kaku bagaikan patung (bahkan untuk bernapas terasa sulit). ada tiga petugas yang masih menatapnya secara intens dan tetap menodongkan pistol ke arahnya. di dalam otaknya berputar berbagai pertanyaan tapi dia tidak bisa menyuarakannya karena mulutnya tertutup rapat seolah dia lupa cara berbicara atau menyuarakan isi hati dan otaknya.

kemudian beberapa polisi yang tadi masuk ke dalam sebuah ruangan itu keluar membawa enam pria dan satu wanita berpakaian minim. salah satu petugas membawa beberapa kantong plastik transparan berukuran sedang yang setahu Hoseok berisi obat terlarang. astaga! yang benar saja!? apotik ini selain menjual obat medis juga menjual obat terlarang? benar-benar gila.

"anda ikut saya." kemudian suara berat terkesan dingin menyapa telinga Hoseok. Hoseok menatap takut petugas dengan tangan sebelah kanan memegang pistol yang tertuju ke arahnya dan tangan kiri sang petugas mencengkram kedua tangannya yang sudah terborgol. ya tuhan! sejak kapan benda mengerikan itu mengunci kedua tangannya!?

Hoseok menggeleng kuat sambil mata berlinang menatap sang petugas. "saya tidak tahu apa-apa, petugas. saya bersumpah saya tidak tahu apa-apa. saya hanya ingin membeli obat—"

"jangan membantah! anda bisa jelaskan di kantor nanti." dengan tegas sang petugas memotong perkataan Hoseok membuat Hoseok ketakutan. sang petugas menyeretnya dan menyuruhnya naik ke mobil bersama tersangka lainnya. sial! hanya ingin membeli obat sakit gigi untuk Jimin malah berakhir dibawa ke kantor polisi. ya tuhan! tentu saja, bagaimana dengan Jimin? dia pasti menunggunya pulang dengan membawa obatnya, Jimin yang malang.

suara sirine mobil polisi yang memekakkan telinga mengiringi perjalanan menuju kantor polisi. orang yang masih berlalu lalang di jalanan malam kota Seoul memandang penasaran mobil polisi yang melintas. Hoseok menundukkan kepalanya dalam-dalam, berharap agar tidak ada pejalan kaki atau orang yang melihatnya atau bahkan mengenalnya.

kemudian mobil berhenti dan para petugas menggiring tersangka —termasuk Hoseok yang tidak tahu apa-apa— masuk ke dalam kantor. Hoseok didudukkan menghadap petugas yang tadi menyeretnya saat di apotik dan terdapat meja di tengah-tengah mereka.

【️HOPE WORLD】️with〖️Jung Hoseok〗️Where stories live. Discover now