06

249 56 1
                                    

(Name) tampak lesu di perjalanan pulang ke rumahnya sehabis sekolah. Pasalnya, ia mendapat tugas bertumpuk dari gurunya yang harus dikumpulkan esok hari. Ditambah lagi dengan ulangan matematika besok, (name) memikirkan untuk membolos.

Ia berjalan gontai saking lelahnya hari itu dan ingin cepat-cepat berbaring di ranjangnya lalu tidur. Maka itu ia mempercepat langkahnya, namun pada saat ia akan berbelok pada perempatan jalan, seseorang berlari ke arahnya dan menabrak (name).

(Name) lantas terjatuh dan mengaduh kesakitan. Seketika ia bersungut-sungut dalam hati atas kesialannya.

"Maaf, apa kau tidak apa-apa?" Pemilik suara itu segera bertanya pada (name) serta mengulurkan tangannya.

"Aku baik-baik saja. Kau tidak--"

"--Todoroki-kun?" (Name) terkejut saat dirinya mendongak dan mendapati sosok lelaki yang baru dikenalnya kemarin di hadapannya.

"Ah, (last name)-san," sahutnya seraya membantu (name) berdiri kembali.

"Kau sedang apa di sini? Bukannya perumahanmu jauh dari sini, ya?"

"Aku hanya ingin mencari angin," jawabnya datar.

Respon yang didapat gadis itu entah memberikan pesan padanya untuk tidak mencampuri urusan Todoroki. Atmosfer di sekitar mereka pun menjadi canggung ketika (name) kehabisan kata-kata untuk membalas ucapan Todoroki.

"Ehm... A-ano..."

"Kalau begitu, aku permisi dulu, (last name)-san," ujar lelaki itu kemudian meninggalkan (name) tanpa memberi gadis itu kesempatan untuk menjawabnya.

"A-ah, iya." (Name) hanya terbengong melihat Todoroki yang kian menjauh. Ia lalu menghela napas, memikirkan betapa bodohnya sikap dirinya tadi. Adegan tadi masih melekat pada otaknya sembari ia melanjutkan perjalanan.

Kalau aku bertemu dia lagi, aku harus mengajaknya mengobrol.

Soulmate : Red String [ t. shouto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang