07

247 57 2
                                    

(Name) hampir sampai di depan rumahnya ketika Todoroki berlari ke arahnya dengan napas yang terengah-engah. Tangannya menyentuh pagar seraya kepalanya menengok ke belakang.

"Ehm, ada apa, Todoroki-kun?" tanya gadis itu kebingungan. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa Todoroki yang cuek itu akan mendatangi dirinya dengan terburu-buru.

Todoroki cepat-cepat mengatur napasnya kemudian berkata, "Ikuti aku." Ia lalu berbalik dan segera berjalan kembali ke arahnya tiba. (Name) bertanya-tanya dalam hatinya apa yang terjadi, namun ia mengekornya dari belakang.

Waktu berjalan lama sampai (name) mengetahui arah tujuannya kala ia tengah berdiri di depan taman tempat pertama kali ia bertemu Todoroki. Lantas ia menoleh ke arah lelaki itu dan berencana untuk bertanya padanya, tetapi dipotong terlebih dahulu.

"Ada yang ingin kubicarakan denganmu," ujarnya sembari mempersilakan (name) untuk duduk di salah satu ayunan. (Name) mengikuti perkataannya dan duduk berhadapan dengan Todoroki yang berdiri di depannya.

"Apa ada yang bisa kubantu?" tanya (name) terdengar gugup.

"Aku ingin kamu menyelesaikan masalahku."

Ucapan Todoroki menyebabkan (name) hampir tersedak oleh ludahnya.

"Maaf, tapi kenapa orang asing sepertiku harus menyelesaikan masalahmu? Itu kan urusanmu," balas (name). Ia berusaha untuk tidak terdengar kasar, namun ucapan Todoroki sedikit membuatnya kesal.

"Karena kamu mempunyai masalah yang sama denganku," sahutnya dengan wajah datar seraya memandang lurus ke arah (name).

(Name) terbengong akibat jawaban dari Todoroki. Ia sama sekali tidak mengerti maksudnya itu. "Oke. Memangnya masalahmu ini apa?"

Lelaki itu mengangkat tangannya dan menyodorkannya pada (name). "Masalah soulmate ini. Aku tidak tahu mengapa benang merah milikku terputus dan menemukan seseorang yang juga mengalaminya, yaitu kau." Todoroki berhenti sejenak seakan sedang memikirkan apa ia harus mengatakannya atau tidak. Beberapa saat kemudian suaranya terdengar kembali, namun ragu-ragu.

"Jadi, aku memintamu untuk menjadi pacarku selama masalah ini terselesaikan."

Tak perlu waktu yang lama bagi (name) untuk mencerna kata-kata lelaki itu. Sedetik kemudian matanya membulat dan dirinya spontan berteriak.

"HAAHHH?!!"

Soulmate : Red String [ t. shouto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang