Maaf

5.6K 600 11
                                    

Gak lama gue sampai di rumahnya kak Jungwoo. Tapi bukan rumah yang di daerah makam mama. Ini rumah tante Yoona yang sebenarnya.

Gue harap Jaemin tinggal di sini juga.

"Ayo turun, Katanya tadi mau ketemu calon mertua?" Kata kak Jungwoo sambil nahan senyum gitu.

"Yaudah iya, calon mertua aku." Jawab gue, lalu turun dari mobil kak Jungwoo. Di sekitar sini hujan udah berhenti. Keliatan di depan pagar rumah ini air masih tergenang. Pohon di taman depan rumah kak Jungwoo aja pada basah.

"Ibu aku pulang."

Kak Jungwoo ngebuka pintu rumahnya. Keadaan rumah ini sepi banget. Rumah ini gede, tapi penghuni nya tiga biji doang.

Gue makin deg degan rasanya, takut sih lebih tepatnya. Gue takut nantinya gue ketemu Jaemin, terus Jaemin marah.

"Sepi banget. Calon mertua aku kemana?"

Apaansi gue? Tapi gak apa apa lah. Semoga aja gue sama Jaemin berjodoh, aminnnn.

"Calon mertua kamu lagi keluar kayaknya." jawab kak Jungwoo sambil senyum. Anjir, dia malah ngejek gue. Nyesel udah keceplosan.

"Kamu duduk dulu sana. Mau aku buatin minum?" Tanya kak Jungwoo sambil naro hp nya di meja tv.

"Boleh, teh anget dong. Aku pengen yang anget anget." jawab gue sambil nyengir.

"Oke, silahkan di tunggu dulu." jawab kak Jungwoo. Gue cuma bisa ketawa pelan. Hari hari kalau di isi sama kak Jungwoo itu menyenangkan. Gue aja yang baru putus sama Jaemin, gue bisa nyengir karena kak Jungwoo. Enak banget punya kakak kaya dia. Jaemin emang beruntung.

"Kina? Ngapain kamu di sini?"

What?? Jaemin.

Jaemin langsung menghampiri gue. Dia kaya abis keluar dari kamar. Dia menghampiri gue dengan tatapan sedikit sinis.

"Jae, aku mau ngomong sama kamu." jawab gue pelan.

"Apa? Kamu mau pertahankan hubungan kita?" tanya Jaemin setengah emosi. Tapi suaranya gak kenceng, gue yakin kak Jungwoo pasti ngga dengar.

"Jujur aku masi kecewa sama keputusan kamu. Tapi bukan itu yang harus aku omongin sekarang,"

"aku minta maaf. Aku tau aku salah. Cuma aku mau perbaiki diri supaya kamu gak mandang aku cewek kaya gimana."

"Jaemin, aku dari dulu cinta sama kamu. Kamu bayangkan, gimana perasaan kamu kalau cinta sama orang yang jelas jelas ngebenci kamu? Sakitkan. Aku gak tau kenapa kamu ngebenci aku, kamu gak pernah bilang."

"Bahkan di saat terakhir kita bertemu sebelum ingatan kamu hilang, kamu gak ngehargai aku sedikitpun yang udah nolong kamu yang hampir di kroyok waktu itu."

"Oke, aku gak butuh dihargai. Tapi apa yang udah kamu katakan waktu itu nyakitin banget Jaemin. Kamu gatau gimana rasanya jadi aku." jelas gue. Susah banget buat ngejelasin semuanya dari awal. Dan kenapa gue harus secengeng ini sama yang berhubungan dengan cinta?

"Karena ini kan, kamu ngaku ngaku jadi teman dekat aku pas kita ketemu pertama kalinya waktu aku hilang ingatan? Cinta sama aku itu bukan alasan untuk kamu berbohong. Seharusnya kamu pikir, kamu bisa bilang yang sebenarnya dari awal ke aku. Kamu bisa buat aku untuk gak benci sama kamu,"

"setelah kejadian kemaren, kejadian tentang kamu yang berlalu sedikit aku ingat, tapi aku gak bisa ingat sepenuhnya." Langsung saat itu, mata gue melotot. Mungkin sebentar lagi ingatan Jaemin akan kembali.

"Dengan apa yang udah kamu lakuin, kamu buat aku kecewa. Aku nggak nyangka kalau kamu bohong selama ini. Aku gak pernah kepikiran untuk di bohongin." Jawab Jaemin. Jaemin kaya Nahan marah.

You Hate Me   ✔Na Jaemin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang