Terjawab sudah

7.1K 678 5
                                    

Kina POV

Sebentar lagi, hanya menghitung hari. Kenapa waktu berlalu sangat cepat? Padahal banyak hal yang mau gue lakuin bersama orang orang yang gue sayangi.

Apa gue nggak boleh bahagia lagi? Kenapa gue ngerasain sesuatu yang lain. Sebentar lagi gue bakalan pergi ke Swedia. Gue nggak tau gimana hidup gue disana nantinya.

Semua ini rencana papa. Gue nurut, gue percaya apapun yang papa perintahkan, itu yang terbaik. Seharusnya gue paham, masalah akan berdatang ketika gue tetap ditempat itu. Bagaimanapun juga, nama gue sempat buruk. Mungkin di negeri orang, meskipun ada kebahagiaan dan masalah yang lain juga.

Tapi disana gue juga nggak sendirian. Papa punya adek, tante Sunny. Gue begitu kenal sama dia. Dulu dia juga tinggal di Indonesia, tapi dia mutusin buat kuliah diluar negeri, Swedia sana, jurusan kedokteran.

Gue juga sebelumnya pernah browsing. Di Swedia ada salah satu perguruan kedokteran terbaik di Dunia. Gue pengen banget jadi dokter nantinya, karena menjadi dokter adalah cita cita gue dari kecil, sampai sekarang, gak pernah berubah.

Semoga,

Semoga gue bisa menjadi apa yang gue harapkan, walau disana gue hidup tanpa papa, mama, Shuhua, Sohye, dan,

Jaemin.

Oiya, ngomong ngomong gue lagi nunggu Jaemin sekarang. Di kafe yang gak jauh dari sekolah. Gue mau sebelum gue pergi, gue harus tau alasan kenapa Jaemin ngebenci gue. Jujur, rasa penasaran gue tetap sama. Dan nggak mau kalau di Swedia nanti gue mati penasaran gara gara itu.

Dan gue juga mau kasih dia sesuatu.

"Kina" Denger suara Jaemin, gue yang tadinya melamun, kini langsung menatap arah pintu kafe. Disana ada Jaemin yang sambil bawa tas juga.

Gue senyum ke arah Jaemin dan Jaemin ngebales senyum gue. Gue bisa liat kalau senyum itu tulus. Kenapa? Kenapa harus pas menjelang gue pergi? Atau dia seneng kalau gue bakalan pergi?

"Maaf ya, sebelumnya aku udah ambil waktu kamu. Aku cuma butuh kamu sebentar kok, sebelum kita nggak akan ketemu lagi" Jawab gue.

"Nggak apa apa, sekalian juga aku baru selesai bimbel" Jawab Jaemin, asih dengan senyumannya.

"Pasti kamu capek, maafin aku ya" Jawab gue.

Jaemin ngangguk lalu setelah itu kita berdua pesan minuman.

"Jaem, aku mau kamu tau suatu hal" Jawab gue, dengan pandangan yang lurus kedepan.

"Apa?"

"Aku cinta sama kamu itu tulus. Aku nggak pernah main main sama perasaan aku. Aku tau, aku bukan siapa siapa lagi sekarang, aku mau kamu tau, aku pernah cinta sama kamu, walaupun sekarang masih"

"Kemaren kemaren aku selalu ngerasa cemburu. Yang paling nyakitin itu pas kamu pacaran sama Shuhua, apalagi waktu kamu pernah belain Shuhua dan kamu juga marahin aku, di rumah aku waktu itu. Aku nggak pantes cemburu sebenarnya, karena aku bukan siapa siapa kamu"

"Maafin aku ya, udah bikin kamu kacewa. Sebenarnya aku malu buat nunjukin muka aku ke kamu sekarang. Aku udah bohong, dan aku manfaatin kamu yang udah lupa semuanya dengan ngaku ngaku sebagai sahabat dekat kamu. Padahal sebelumnya kita nggak pernah dekat, bahkan kita seolah saling nggak kenal" Jelas gue. Jaemin diam, dia juga nggak senyum, merhatiin setiap kata yang gue ucapin. 

"Tapi kamu harus tau, aku kaya gitu karena cinta sama kamu. Aku mikirnya kalau nanti kamu bakalan terbiasa sama sikap aku, dan kamu nggak ngebenci aku lagi. Aku ngga mau dibenci sama orang yang aku cinta" Jawab gue. Jaemin masih diam.

You Hate Me   ✔Na Jaemin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang