Aku sempat mencintai pria yang baru ku kenal.
Namun, aku merasa aneh dengan perasaan ku sendiri.
Aku selalu merasa nyaman jika dia berada di dekat ku walau jauh jaraknya.
Aku mencintainya bahkan aku sendiri tidak tahu ia seperti apa.
Ia berhasil membuatku jatuh ke perangkapnya.
Perangkap jahatnya.
Aku pergi, ia marah.
Aku kembali, ia sudah tidak mau mengenalku kembali.
Apa salahku? Sehingga membuatmu membenci diriku?
Aku tidak perduli dengan kebencianmu padaku, namun aku harap kau mengerti bahwa aku sangat mencintaimu.
Kejadian waktu itu, dimana aku pamit untuk meninggalkan dunia permainan, kau melarang keras diriku untuk meninggalkan mu.
Namun, beberapa detik kemudian kau berubah pikiran.
Kau menyuruhku untuk meninggalkan dirimu, selamanya.
Aku mengikuti perintahmu, karena aku pikir itulah jalan yang terbaik untuk melupakanmu.
Beberapa minggu setelah aku meninggalkanmu dan dunia permainan, aku sangat rindu padamu.
Aku kembali lagi pada dunia permainan itu dan kembali menghubungimu.
Namun apa yang kudapatkan?
Hinaan?
Makian?
Itukah balasanmu padaku?
Setelah kau membuatku jatuh cinta padamu, kau menjatuhkan ku kembali.
Ibaratnya seperti burung elang yang menangkap mangsanya, namun ia sudah cukup puas dengan buruannya ia jatuhkan kembali mangsa itu ke darat ataupun lautan.
Itu sama halnya dengan dirimu.
Pria jahat.
