🌸 Pandangan Pertama

805 22 0
                                    

Happy Reading

Tolong kasih tau yaa kalau ada Typo. Terimakasih!


Author POV

Selesai Rama memandikan Dika, Rama bergegas bersiap siap untuk pergi ke kantor.

"Dika duduk disini dulu yaa," ucap Rama kepada Dika yang sudah terlihat tampan dan harum.

Rama meletakkan Dika di salah satu sofa yang ada di kamarnya.

"Ayah pake baju kerja dulu." lanjut Rama sambil memberikan mainan robot robotan kepada Dika agar ia tidak rewel.

Setelah kurang lebih dua menit, Rama sudah siap dengan setelan jas abu-abu nya dengan celana warna senada, dasi hitam dan kemeja putih.

Sempurna.

Rama bergumam sendiri.

Setelah terakhir menyemprotkan sedikit parfum yang berbau maskulin ke tubuhnya, Rama berjalan menghampiri anaknya.

"Ayo kita sarapan ke bawah," Rama mengangkat Dika ke dekapannya untuk di bawa kebawah sarapan bersama yang lain.

"Ehhh cucu oma udah ganteng,wangi lagi," Ratih berucap sambil mengecup pipi Dika.

"Pagi bun," sapa Rama kepada bundanya.

"Pagi," balas Ratih tersenyum.

Rama mendudukkan Dika di high chair nya.

"Dika mau mamam apa?" Rama mengelus puncak kepala Dika.

Dika hanya diam saja memandang semua orang yang ada di meja makan.

"Dika mamam ini aja ya?" Ratih berucap sambil menyodorkan roti tawar berisi selai coklat.

Dika mengambil roti itu dan mulai memakannya sedikit demi sedikit.

Ratih tersenyum.

"Ram, nanti pulang dari kantor mampir beli susu Dika yaa. Bunda liat susu nya udah mau habis." Ratih mengusap bibir Dika yang belepotan dengan selai coklat.

Rama hanya mengangguk, karena ia sedang sibuk memakan sarapan nasi goreng nya.

"Biasa aja kali bang makannya, kagak bakalan ada yang minta," celetuk Rosa adik kelima Rama.

"Udah telat aku," jawab Rama sekilas masih fokus dengan nasi gorengnya.

"Laginya baru bangun jam 7. Udah tau jalanin dua peran, jadi emak sama bapak," sambung Ratu si cerewet.

"Aku kan udah bilang bang, kalo pagi aku aja yang mandiin sama bikinin susu buat Dika," Risa adik keempat Rama mulai bersuara.

Risa memang berbeda diantara yang lain, adik Rama yang satu ini memiliki sifat keibuan walaupun belum menjadi ibu. Maka tidak heran jika Risa menjadi tante kesayangan Dika, karena ia yang paling dekat dengan Dika.

"Aku udah bilang berkali kali, kalo Dika gak bisa mandi sama nyusu bangun tidur sama orang lain, dia maunya sama aku." Rama sudah menyelesaikan sarapannya.

Rama beranjak berdiri dan mengambil tas kerja nya. Ia menghampiri Dika yang tengah sibuk memakan roti selai coklatnya.

"Ayah kerja dulu ya sayang," Rama mengecup puncak kepala Dika sayang.

Dika mengangguk sambil tersenyum.

"Anak ayah pinter. Jangan nakal yaa? Main sama Oma, sama tante oke?" Ucap nya lagi sebelum beranjak pergi.

"Aku berangkat." ucap Rama kepada Bunda dan adik adik nya, lalu berlalu keluar rumah.


-SMAN Harapan Bangsa-


Nikah M(D)udaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang