Stalker?

162 18 1
                                    


Sekolah sudah sepi karena bel pulang sudah berbunyi sekitar 30 menit yang lalu.

Kini Kara tengah duduk di halte dekat sekolah untuk menunggu bus yang biasa ia tumpangi.

Sesekali Kara memperhatikan setiap bus yang datang dan berlalu sambil mengayunkan kakinya.

"Lama banget sih" gerutu Kara berdiri dan memperhatikan setiap kendaraan yang lewat.

Beruntung keadaan halte pun sepi jadi tidak ada yang mendengar Kara mengumpat karena kesal.

Kara duduk lagi sembari mengeluarkan ponsel dalam sakunya dan menghubungi seseorang.

Halo...

Iya kenapa? tumben lo nelpon.

Bang.. jemput gue!

Gue di kampus lagi ada matkul, lo pulang ndiri aja. Biasanya juga kan pulang sendiri.

Gue udah lama nunggu bus tapi gk ada yang lewat bang.

Elah nyusahin aja lo jadi adek, bodo gue sibuk. Pulang ndiri aja BAY.

Woy laknat!! abang Taeyong sialannnnn..

Kara hampir membanting ponselnya namun ia urungkan, sayang ponsel mahal gumamnya lalu kembali mengantongi ponsel bermerek aple warna peach itu.

Kara memutuskan meninggalkan halte dan berjalan entah kemana siapa tahu dia menemukan ojek yang bisa mengantarnya pulang pikirnya.

Kara sampai di jalan yang rindang dan sepi, banyak pria yang nongkrong di trotoar itu dengan penampilan yang sangat menyeramkan seperti preman pasar.

Kara tak menghiraukannya dan terus berjalan hendak melewati sekumpulan pria itu. Namun belum saja Kara melewati sekumpulan pria itu, mereka sudah menghadang Kara.

Neng cantik... tumbenan cewek cantik lewat sini.

Iya main dulu yuk sama abang neng..

Iya neng kita nyantai dulu yuk sini..

Mereka menghadang dan menggoda Kara, namun Kara bukannya takut malah mendengus sebal seraya memutar bola mata malas.

"Minggir!" ucap Kara masih santai.

Mereka bertiga tertawa mendengar perintah Kara.

Si eneng nggak usah sungkan gitu.. kita main bentar aja kok ayok.

Bener neng.. kami nggak jahat kok palingan gigit dikit doang. hahaha

Mereka tertawa puas mabil sesekali mencoba menyentuh Kara, namun dapat ditepis oleh Kara.

Kara sudah muak melihat tiga pria dihadapannya ini sehingga Kara berusaha melewati mereka.

Seorang pria yang berewokan dan berpenampilan dekil mencekal tangan Kara berusaha menghalangi Kara.

Kara melihat tangannya yang dicekal dan beralih menatap pria itu yang sedang tersenyum menjijikan.

Kara balas menyeringai pada pria tersebut dan sedetik kemudian Kara memelintir tangan pria itu ke belakang sehingga pria itu berteriak kesakitan.

Teman-teman pria itu terkejut atas tindakan Kara yang tiba-tiba dan tidak tinggal diam, mereka berusaha menyerang Kara dengan melayangkan pukulan pada Kara.

Namun Kara berhasil mengelak dan tepat saat salah satu dari mereka ingin melayangkan pukulan pada wajah Kara, Kara langsung menarik kepala pria yang tangannya masih Kara pelintir itu untuk menghalau serangan. Jadilah wajah pria itu yang kena.

Whisper [Ten NCT Fan Fiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang