Dia dimana?

123 9 0
                                    

Kelas XII IPA 1 kini sudah masuk ke kelas dan duduk dengan tenang karena Bu Rita selaku guru Matematika sekaligus wali kelas mereka sudah berdiri di depan kelas mengabsen setiap siswa dan siswinya.

Dari sejak bel masuk Kara sudah heran dan celingukan menatap jendela berharap teman sebangkunya datang.

"Tuh anak kemana?" Kara bergumam pelan sambil menatap jendela disampingnya.

Tepat saat Bu Rita mengabsen nama Ten, Kara menengok pada Bu Rita. Seisi kelas terdiam tidak tahu mau menjawab apa karena siswa baru itu belum terlihat hari ini.

Kara pun terdiam tak tahu, Bu Rita baru saja ingin bertanya pada Kara namun Edo langsung mengatakan bahwa Ten tidak hadir tanpa keterangan.

Bu Rita mengangguk dan menulis alpa pada daftar kehadiran siswa barunya itu.

Kara menghembuskan nafas gusar dan menatap bangku di sampingnya.

Bu Rita memulai pelajarannya dan terpaksa Kara mengikutinya dengan setengah hati. Memangnya kapan Kara pernah belajar sepenuh hati? pikirnya.

Suasana kelas hening saat Bu Rita menjelaskan beberapa rumus trigonometri dan sesekali menuliskan contoh soal di papan, Kara tidak memperhatikan dan menelungkupkan kepalanya di atas meja menghadap bangku Ten.

Kara mencebikkan bibirnya kesal karena merasa sepi tidak ada Ten, tanpa sadar Kara mulai terpejam dan tertidur lelap tanpa menghiraukan hukuman yang akan ia dapat kalau Bu Rita melihatnya tertidur.

Dan disaat itu pula seorang siswa terburu-buru masuk ke kelas Bu Rita saat beliau sedang menjelaskan.

"Permisi Bu! maaf saya terlambat" interupsinya.

"Ten, kenapa kamu terlambat? kamu tidak lihat ini sudah jam berapa?" tanya Bu Rita dengan ekspresi marahnya.

"Iya Bu saya benar-benar minta maaf, saya ada urusan mendadak tadi Bu." jelas Ten seraya menundukkan kepalanya.

Bu Rita hanya membuang nafas kasar.

"Baiklah saya maklumi karena kamu siswa baru, tapi kamu tidak bisa ikut pelajaran saya hari ini. Silahkan keluar!" tegas Bu Rita.

Ten menghela nafas pasrah dan berlalu meninggalkan kelas.

"Aduhh kasian my beby Ten nggak bisa masuk" desis Rina dengan gaya alaynya.

"Iya nih Bu Rita tega banget sih, padahal si Ten tuh udah kayak moodbooster buat kita ya kan Rin?" balas Nina.

Rina mengangguk setuju dan melihat ke arah bangku Ten, sedetik kemudian Rina tersenyum sinis.

"Bu!, ada yang tidur tuh, nggak merhatiin penjelasan Ibu" Rina tiba-tiba mengadu.

Bu Rita menengok pada Rina.

"Siapa?" tanya Bu Rita.

"Tuh si gila" tunjuk Rina pada Kara yang pulas tertidur.

Bu Rita geram dengan kelakuan muridnya yang satu itu. Bu Rita dengan wajah memerah menghampiri Kara dan menggebrak meja Kara.

Kara terlonjak kaget dan terbangun, Kara menatap Bu Rita datar tanpa dosa.

"Kara! kamu ini tidak pernah serius dalam belajar. Harus berapa kali saya ingatkan hah? apa perlu saya bawa kamu ke ruang BK supaya kamu jera?" bentak Bu Rita sudah tidak tahan dengan kelakuan Kara.

Kara hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal mendengar omelan Bu Rita.

"Sekarang keluar kamu!" perintah Bu Rita dengan suara meninggi.

"Makasih Bu" jawab Kara seraya berlalu menenteng tas punggungnya.

Semua tertawa melihat aksi Kara lebih tepatnya tertawa mengejek.

Whisper [Ten NCT Fan Fiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang