PART 3

3.5K 437 49
                                    

Taehyung terdiam, menatap sahabatnya itu dan membalikkan badannya dengan sempurna, ia menatap Jimin dan menunggu penjelasan dari sahabatnya itu apa yang dia maksud.

"Yoongi memintaku untuk menemaninya makan malam hari ini dan aku lupa!!! Sialan kau Taehyung-ah" Teriak Jimin dengan wajah panik sedangkan Taehyung hanya tertawa mengingat bahwa Yoongi sangat menyeramkan ketika dia marah.

Taehyung masih berada di sekitar sekolah yang menurutnya cukup terang, ia mendengar suara lantunan piano yang begitu lembut, matanya langsung tertuju pada ruang musik yang berada didepannya. Ia mengintip dan sosok lelaki dengan tatapan hampa memainkan piano besar itu, dengan jendela terbuka.

Taehyung berlari, masuk kedalam ruangan tersebut dan segera menutup jendelannya, permainan piano langsung berhenti.

"Yak! Kau pikir ini musim panas? Kau bisa sakit jika menghadapkan tubuh mu langsung pada jendela terbuka" Ucap Taehyung yang kemudian merain jaket berwarna merah dan memakaikannya pada pemain piano itu, Jungkook.

.

.

Jungkook terdiam, melihat Taehyung memakaikan jaket padanya hingga ia menekuk kakinya agar tingginya sama dengan Jungkook yang sedang duduk. Jungkook lalu tersenyum melihat wajah Taehyung yang benar- benar terlihat khawatir.

"Apa yang membuatmu tersenyum?" Tanya Taehyung yang masih sibuk mengancingkan Jaket Jungkook .

"Karena mungkin aku akan beruntung jika memiliki kakak sepertimu" Ucap Jungkook yang kemudian terlihat senyum tulus dari pemuda itu. "Atau mungkin, kekasihku"

Taaehyung bangkit dan menggenggam jemari Jungkook "Ini benar- benar dingin" Ucap Taehyung yang kemudian menautkan jemarinya dengan jemari Jungkok dan memasukkannya kedalam saku longcoat milik Taehyung.

"Apa yang kau lakukan malam- malam? Ku pikir tadi, aku sedang masuk kedalam film horror" Ucap Taehyung yang merinding.

"Bukankah kau menyukai genre itu Hyung?" Ucap Jungkook yang kemudian tertawa dan melepaskan genggamannya yang berada di saku Taehyung. Namun, dengan cepat Taehyung meraihnya lagi.

"Diam lah, aku akan menghangatkan tanganmu satu per satu" Ucap Taehyung.

Taehyunng terdiam, merasa ada sepercik ingatan yang membuatnya sedikit bingung.

"Apa kita pernah melakukan ini sebelumnya?" Tanya Taehyung yang kemudian melirik sekilas pada Jungkook yang sedang memainkan piano dengan sebelah tangannya.

"Hyung berpikir seperti itu?" ucap Jungkook tanpa melirik kearah Taehyung dan sibuk memainkan piano. Taehyung terdiam tak menjawab.

"Aku akan bermain piano untukmu" Ucap Jungkook yang kemudian melepaskan sebelah tangannya. Taehyung hanya terdiam melihat hoobae nya itu.

Lantunan suara piano itu menggema disetiap sudut ruangan yang dipenuhi oleh alat musik yang tergeletak dimana saja, seolah ruangan itu sudah lama tidak terpakai. Jungkook menekan setiap balok pada piano itu dengan lembut, memainkan lantunan musik Yiruma- River flows in you .

Taehyung memejamkan matanya, menikmati lantunan musik piano yang lembut, membiarkan terhanyut dalam permainan hoobae itu. Dering ponsel itu membuat Taehyung mengerjap kan matanya dan segera menarik tanda hijau di layar ponselnya.

"Hyung, kau sudah pulang?"

"..."

"Ya, aku akan pulang seben .."

Taehyung terdiam, menatap ruangan itu menjadi kosong, ia menutup sambungan telepon Namjoon begitu saja dan menatap sekelilingnya dengan cepat.

"Jungkookie?"

Tak ada jawaban, ruangan itu benar- benar kosong.

"Heishh, setidaknya pamitlah, dan jangan berlari seperti itu" gumam Taehyung yang kemudian beranjak dari tempat duduknya bergegas pulang.

.

.

Taehyung dengan mobil berwarna hitamnya memasuki sebuah mansion yang cukup besar disana, dirinya melangkahkan kakinya dengan cepat menaiki anak tangga dan melihat Namjoon yang sudah bersiap makan malam.

"Bolehkan aku makan tanpa ganti baju? Aku benar- benar lapar" Ucap Taehyung dengan senyumnya pada Namjoon.

"Baiklah, aku mengizinkanmu kali ini. Kenapa kau sulit sekali aku hubungi?" Ucap Namjoon yang mulai memakan makanannya.

"Benarkah? Bukankah Hyung hanya menelponku sekali?" Ucap Taehyung dan mengambil nasi menggunakan sumpit.

"Yak, yak! Gunakanlah sendok saat mengambil nasi" Ucap Namjoon.

"Itu terlalu lama" Ucap Taehyung sekenanya. Namjoon hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan dan terukir senyum tipis.

"Bagaimana sekolah mu?" Tanya Namjoon .

"Hmm bagus. Aku akan lulus sebentar lagi, aku mengambil pelajaran untuk semester depan" Jawab Taehyung tanpa melirik Namjoon. Kemudian Taehyung berhenti dari kesibukkan nya dan melirik kearah Taehyung.

"Hyung? Kau tau, hari ini aku mengalami de javu, ah itu benar- benar terasa aneh" Ucap Taheyung "Ketika hoobae ku memainkan piano, itu benar- benar membuatku seakan ditarik kemasa lalu" Lanjut Taehyung yang kemudian kembali memakan makanannya.

"A-ah Benar-kah?" Ucap Namjoon yang terlihat sedikit terkejut "Eh? Hoobae ku? Apa dia milikmu? Eoh?" Ucap Namjoon yang mencoba untuk tidak terlihat kaku dihadapan adiknya itu. Taehyung kembali berhenti memakan makanannya, kemudian menatap Namjoon dengan tatapan tajam, kemudian kembali melunak.

"Dia laki- laki, hyung. Ah, jika aku memiliki adik seperti dirinya, benar- benar lucu" Ucap Taehyung dengan senyum diwajahnya.

Namjoon kembali terdiam,dan meletakkan sumpit disamping mangkuk nasinya. Ia menundukkan kepalanya sejenak. Ia benar- benar terkejut saat ini.

"Pacarku seorang pria, dan dia benar- benar manis" Ucap Namjoon yang mencoba untuk menutupi kecanggungannya lagi.

"Ya, Jimin juga. Tapi sepertinya aku masih menyukai seorang wanita" Ucap Taehyung yang kemudian meletakkan sumpitnya karena sudah selesai.

"Baiklah, selamat malam. Kau harus segera tidur" Ucap Namjoon dengan senyumannya yang begitu manis. Taehyung hanya tersenyum kemudian meninggalkan Namjoon yang masih terdiam disana.

.

.

Namjoon melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ruangan pribadinya yang sedikit jauh dari kamar adiknya itu. Taehyung menelpon seseorang, tertera pada layar ponselnya "Seokjin-hyung".

"Chagiyaa?"

"Ada apa kau menelponku malam- malam namjoonie?"

"Kau benar Jinnie, kau benar.." Ucap Namjoon dengan suara gemetar.

"Ada apa? Apa yang terjadi pada Taehyung?"

"Ah, aku bingung, aku tidak tahu. Tapi, sepertinya ada ingatan yang hilang Jinnie-ah. Aku harus bagaimana?" Tangisa Namjoon tumpah malam itu "Kau benar, tidak mungkin kecelakaan itu tidak mengakibatkan apapun" Lanjut Namjoon.

"Namjoonie? Tenanglah. Semua akan baik- baik saja. Lebih baik kau istirahat sekarang. Kau masih ada operasi besok pagi. Nanti aku akan menemui Taehyung"

"Baiklah, terima kasih. Aku akan menemui besok"  

TBC

Lost Of Small Memory [TAEKOOK]Where stories live. Discover now