Taehyung terbangun, namun kembali memejamkan matanya terlihat air mata yang keluar tanpa permisi dari sudut mata Taehyung. Tangannya mengepal dengan kuat, bibirnya sedikit gemetar karna menahan tangisnya.
"Hyung? Mengapa kau menangis?"
Taehyung terdiam, membuka matanya, melihat seorang yang menatapnya begitu khawatir. Seseorang yang Taehyung cintai, seseorang yang mengisi hari- hari nya penuh dengan canda dan tawa, seseorang yang selalu menemaninya, Jeon Jungkook.
"Kau baik- baik saja, Hyung?" Ucap halusinasi itu, Jungkook.
"Kookie? Apa kau tidak nyata?" Ucap Taehyung dengan suara yang gemetar, kemudian mengusap lembut pipi Jungkook dengan begitu lembut.
"Jika aku tidak nyata, mana mungkin kau bisa menyentuhku, hyung?" Ucap Jungkook dengan senyum yang memperlihatkan gigi kelincinya.
Taehyung kembali memejamkan matanya, tanpa melepaskan tangannya dari pipi Jungkook yang terasa begitu lembut.
"Mereka bilang kau tidak nyata Kookie. Aku harus bagai-mana?" Lirih Taehyung.
"Maka dari itu, hilangkan aku, hyung" Ucap Jungkook.
Taehyung terdiam, tak kuasa menahan tangisnya lagi, ia menurunkan tangannya karena tak kuat lagi menahannya, namun tangannya tertahan oleh halusinasinya itu.
"Hilangkan aku, dan hiduplah" ucap Jungkook yang mengenggam jemari Taehyung.
"Jungkook-ah?" Lirih Taehyung dengan tangisan yang tak bisa berhenti "Aku mencintaimu, biarkan mereka menganggapku gila, asal kau terus ada di sampingku, ku mohon. Aku tidak ingin sembuh Kookie jika itu berarti aku kehilanganmu" Ucap Taehyung yang kemudian menangis dengan kencang.
Taehyung merasakan hangatnya pelukkan Jungkook dan suaranya yang begitu lembut "Mana mungkin kau tidak nyata"
"Hyung? Hilangkan aku maka kau akan mengetahui semuanya" Ucap Jungkook dengan senyum sendu dibalik pelukkannya.
Jimin terdiam diibalik pintu, menatap sahabatnya yang berbicara dan menangis sendiri disana. Jimin tak bisa menahan air matanya itu. Jimin terdiam, menunggu Taehyung berhenti menangis dan bergumam sendiri disana.
.
.
.
Namjoon menatap adiknya yang tertidur pulas, mengusap kening Taehyung dengan begitu lembut "Kenapa kau begitu suka tidur Taehyung-ah?" ucap Namjoon.
Namjoon melirik ke belakang, melihat seorang yang menyentuh pundaknya dengan begitu hangat, Seokjin. Namjoon mengusap punggung tangan Seokin dengan begitu lembut.
"Aku akan melakukan yang terbaik, percayalah padaku" Ucap Seokjin yang tersenyum samar "Kau harus memeriksa keadaan Jungkook, Namjoonie" Lanjut Seokjin.
Namjoon mengangguk pelan, mengecup kening Taehyung dan juga Seokjin secara bergantian. Namjoon meninggalkan ruangan itu.
"Apa kau merasa begitu bersalah pada Jungkook Taehyungie?" Ucap Seokjin dengan tatapan sendunya.
.
.
.
.
"Aku akan setuju menjalani pengobatan, jika kalian membiarkanku mengikuti ujian akhir dan juga mencari tahu bagaiamana kecelakaan itu bisa terjadi!!" Final, itulah keputusan Taehyung. Namun, Namjoon menatap tajam kearah Taehyung, begitu pula dengan Jimin.
YOU ARE READING
Lost Of Small Memory [TAEKOOK]
Romance[SELESAI] BL!! TAEKOOK! "Aku tahu, aku tahu. Tapi kali ini ku mohon, hilangkan dia" ucap Jimin pada Taehyung sahabatnya. . . "Jika kau selalu sendiri, maka aku akan terus ada .." Ucap Jungkook menatap lelaki bermata hazel itu dengan tatapan senduny...