Anathara [SUDAH TERBIT]

1). Anara

Happy Reading

Mantan terindah| Kahitna

Malam dan pagi memang berbeda tapi yang membuat mereka sama adalah sama sama indah di kala waktunya berganti

-Anathara-

***

Anara Michella Sadellon.

M e n u r u t Anara takdir adalah suatu anugrah yang Tuhan ciptakan untuk kita tapi ia kadang benci dengan takdir, karena takdir, Anara harus di pisahkan oleh cinta pertama nya. Cinta yang selalu ia jaga bertahun tahun lamanya, dan ia harus ingat janji yang ia ucapkan untuk sang pujaan hati nya.

Flashback on

"Anath kata bunda aku mau pergi jauh," ucap gadis kecil berumur 5 tahun.

"Emang Ara mau kemana?" tanya anak laki laki itu berumur 6 tahun.

Gadis kecil bernama Ara itu lalu menggeleng polos. "Gak tau,"

"Yahh... berarti Anath gak punya temen dong," ucap anak laki laki tersebut bernama Anath.

"Kan ada anak anak komplek itu," ucap Ara tersenyum.

"Tapi mereka nakal," ucap Anath menunduk sedih.

"Kalau mereka nakal kamu bilang sama aku nanti kita tembak tembakin pake pistol air kita, piyu...piyu..." ucap Ara dengan tangan yang seakan akan ingin menembak.

"Tapi kan kamu mau pergi, Ara," ucap anak laki laki itu menatap gadis kecil tersebut.

"Oh iya Ara lupa hehe, yaudah Anath pegang boneka Smurfs Ara aja, kalau Anath kangen sama Ara, Anath bisa anggap boneka ini Ara, kamu gak usah sedih," ucap Ara memberikan boneka Smurfs miliknya ke anak laki laki itu.

"Anna, ayo cepetan!!!" teriak Della -bunda Anara-

Nama 'Anna' adalah nama panggilannya yang di ambil dari nama depan. Terkecuali Anath, ia yang paling berbeda.

"Iya bunda!" balas Ara berdiri lalu membersihkan celananya.

"Anath, Ara pergi ya dadahh," ucap Ara melambaikan tangannya dan berlari kecil menuju mobil nya.

"Ara, tunggu Anath. Anath ada sesuatu buat Ara!!" teriak Anath mengejar Ara dan benar Ara kecilnya berhenti.

Anath memberikan kotak foto miliknya. "Nih, Ara jaga ya,"

Ara menerima kotak foto tersebut.

"Makasih Anath, Ara janji kalau Ara pulang kesini lagi, nanti kita main di taman sama makan es krim. Ara pergi dulu dadah," ucap Ara lari menuju mobil nya dan melambaikan tangannya ke arah Anath yang sedang menangis bersama pembantu rumah tangganya yang terus mengelus pundak kecil itu.