Happy Reading
Indah pada waktunya|Rizky Febian
Senyummu sama sama indah dengan terbitnya mentari
-Anathara-
***Kenath Saputra Herland.
M e m a n d a n g foto dirinya dan gadis kecil itu, sekarang seperti hobi bagi Kenath, atau bahkan sudah seperti candu. Senyumnya, tawanya sangatlah manis. Hal itu yang membuat ia lupa, bahwa ia sudah menunggu gadis kecil itu 10 tahun lamanya.
Tok...tok...tok
"Den ada non Abigail di bawah," ucap bi Siti dari luar kamar.
"SURUH AJA PULANG, GANGGU BANGET!!" teriak Kenath tidak terlalu besar tapi cukup untuk di dengar, lalu ia menutupi badannya dengan selimut putih miliknya.
Bi Siti masuk.
"Den, hari ini kata Non Abigail mau jalan jalan, makanya dia jemput ayo den bangun, gak enak loh den kalau di tolak," ucap bi Siti meminta Kenath untuk bangun.
"Bodo amat, Ken gak peduli, bi. Mau dia jemput, mau di jungkir balik, gak peduli!" ucap Kenath dari balik selimut putihnya.
Durhaka gue sama yang lebih tua, maafin hamba-Mu ini, pikir Kenath.
"Hustt.. den gak boleh gitu, udah dandan cantik juga dia, sekalian Aden jalan jalan biar otaknya gak mikirin Non Anara mulu." ucap bi Siti melepas selimut yang Kenath pakai.
"Ara lagi yang bibi bawa bawa, mama papa ada??" tanya Kenath dengan wajah kesalnya.
"Ya maap den, Tuan sama Nyonya sudah berangkat kerja tadi pagi." ucap bi Siti sopan.
"Kalau gitu Aden siap siap dulu, bibi mau lanjut nyuci baju dulu kasian yang lain," ucap bi Siti, 'kasian yang lain', itu asisten asisten rumah tangga lainnya.
Pantes aja berani ke rumah gue, orang bokap nyokap gua gak ada shit, pikir Kenath kesal.
Dengan malas Kenath menuju kamar mandinya, untuk menyegarkan tubuhnya kembali. Setelah ia selesai dengan mandinya, Kenath langsung ke bawah untuk menemui si nenek lampir itu. Udah make baju ya.
"Hai Kenath!!" sapa Abigail dengan senyum yang sumringah.
Kenath menatap malas. "Basi,"
"Ngapain?" tanya Kenath sinis lalu melangkah ke arah dapur.
"Ngikutin pacar aku dong," ucap Abigail bergelendotan ria di lengan Kenath.
"Lepas!" dengan sekali hentakan tangan Abigail langsung terlepas dari lengan Kenath.
"Kenath ma ishh, yaudah kita mau kemana mall, tempat bermain, toko pakaian, restoran, taman, toko es krim, toko sepatu, toko make up atau to—" ucap Abigail cepat tanpa menghirup udara, membuat kepala semakin Kenath pusing. Napas mbak napas.
"Ih Kenath! Aku ini pacar kamu bukan sih? di cuekin mulu," ucap Abigail dengan kesal.
"Kenath ayo ah jangan diem terus di rumah jalan jalan kek sekali kali ya, ya, ya," pinta Abigail manja.
"Bisa diem gak?" tanya Kenath datar.
"Ish Kenath mah, jahat banget, udah jahat dingin pula," ucap Abigail ngedumel.
"Berisik!" usir Kenath lalu berdiri.
"Kok Kenath jahat beneran sih aku udah dandan secantik ini masa gak jadi pergi." ucapnya menampilkan ootd nya. Apanya yang cantik mau pergi pake baju seketat ini yang ada malu Kenath nya.
"Pulang." ucap Kenath berjalan keluar
"Tapi kan kit—"
"Pulang."
"Tap—"
"Pulang!"
"Engg—"
"Gue bilang pulang."
Dengan kecewa Abigail menghembuskan nafasnya. "Oke aku pulang, anterin."
"Manja," balas Kenath sinis.
"Tuh kan! Tad—" cecar Abigail terpotong.
"Buruan!" selak Kenath berjalan keluar rumahnya, meninggalkan Abigail yang mesam mesem di tempat.
"Dingin dingin, so sweet juga." ucap Abigail dengan tersenyum lebar lalu berjalan cepat menyusul Kenath.
Ketika Kenath ingin mengeluarkan si Pafo— motor ninja kesayangan. Mata nya terus tertuju pada mobil mewah berwarna putih yang menghiasi garasi rumah di seberang nya. Rumah yang selalu ia rindukan lebih tepatnya pemilik rumah itu.
"Kenath kok bengong sih, ngeliatin siapa?" tanya Abigail heran dan mengibas ngibaskan tangannya di depan wajah Kenath.
"Bacot!" ucap Kenath datar. Lanjutnya, "Buruan naik,"
"Iya, iya tunggu ya." ucapnya manja, super duper manja lalu ia duduk di jok belakang dan memeluk tubuh Kenath.
"Gak usah peluk, bisa?" tanya Kenath dingin.
"Ishh, Iya iya tuh udah." ucap Abigail melepas pelukannya lalu ngedumel gak jelas.
Selama di perjalanan aura cerewet nya pun keluar entah ini itu ia bicarakan. Hanya 1 bulan tidak lebih tidak kurang, Kenath pastikan ia akan memutuskan cewe titisan burung emprit ini.
Jika kalian bertanya ini taruhan, jawabannya; Benar. ini adalah taruhan antara Kenath dan teman temannya, yang memenangkan taruhan ini akan mendapatkan Lamborghini Aventador hasil patungan dari teman temannya dan termasuk Kenath, jadi gak akan kebuang uang yang ia berikan untuk patungan ini.
***
Udah gak kebayang kan seberapa kaya Kenath dan teman temannya. Gak perlu di jelasin kalian pasti udah ngerti, kan readers kesayangan Kenath pinter pinter :*
See you next part ✨❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Anathara [SUDAH TERBIT]
Fiksi RemajaHighest Rank: #2 in Playboy (20 Desember 2019) #2 in Anara (17 April 2020) #1 in Kenath (19 Agustus 2020) #11 in Senja (13 September 2020) #3 in solidaritas (10 Oktober 2020) [BELUM DI REVISI] Ini bukan tentang kebetulan namun ini adalah takdir. Tak...