Part 02

571 25 0
                                    


.
.

Akhirnya, tiga sudah azka dan azkya berada di pesawat dan kini pesawat mereka telah mendarat di bandara. Mereka berdua disambut oleh selvi, hafidz beserta istri dan syakban beserta istrinya pula.

"assalamualaikum.." sapa azka dan azkya bersamaan.

"waalaikum salam.." jawab mereka kompak.

"neng azkya gimana kbarnya?" tanya selvi dengan memeluk azkya.

"alhamdulillah baik dek selvi. Adek selvi sendiri gimana?" sambut azkya sambil membalas memeluknya.

"mbak iparnya saja nih yang di tanyain, mas nya gak?" tanya azka yang berdiri disebelah azkya.

Selvi melepaskan rengkuhannya kepada azkya dan beeganti kepada mas nya yang tampan tersebut.

.
.

Mereka semua telah sampai di pondok dan di sambut begitu meriah oleh santri dan santriwati disana sebagai penyambutan selamat datang untuk azkya yang akan kembali ke madrasah bukan sebagai ustadzah lagi melainkan sebagai kepala sekolah.

Azkya menoleh kepada azka meminta izin untuk mengobrol sebentar sama anak didiknya dulu dan azka mengangguk lantas azkya tersenyum dan melangkahkan kakinya menuju segerombolan santriwati yang tak jauh darinya sedangkan azka melangkahkan kakinya menuju kyai dan bunyai yang berada di ambang pintu.

Azka memberi salam sembari mencum telapak tangan abah dan umiknya yang tengah menyambutnya dengan senyumannya.

"sepertinya azkya sibuk sama mereka?" tanya bunyai dengan melirik azkya yang tengah asyik mengobrol sama santriwati sampai tak memyadarinya kalau kedua mertuanya tengah menantinya.

"ya seperti itu lah mik, apa mau azka panggilin?" tawar azka.

"tidak usah.. biar saja" jawab bunyai.

"kamu istirahat dulu pasti kecapek.an kan?" perintah kyai, azka menangguk dan melangkahkan kakinya menuju kamar yang telah lama tak dia tempati.

***

"ustadzah apa kabar, lama ustadzah gak kesini?" tanya seorang santri.

"alhamdulillah baik.." jawab azkya.

"ciee.. ustadzah kok barengan sama gus azka" goda santri lainnya.

"kebetulan kan gus azka tinggal di pondok tempat saya mengajar" jawab azkya santai dan dia pun memegang dadanya sambil menghempuskan nafasnya pelan.

"ustadzah jadi khadam bunyai lagi ya?" tanya seorang santri lagi.

"eh aisha kamu kok tanya gitu sih?" sahut temannya.

"emang apa salahnya aku tanya. Kan kalau bener beruntung dong bisa berdeketan sama gus azka" timpal aisha dengan tampang polosnya.

"eh gus azka itu sudah nikah lho..." komentar temannya lagi.

"nikah mana? orang kita tak pernah lihat istrinya gus azka kok? dan aku gak akan percaya kalau gak ada buktinya karna buat aku itu hanya gosip belaka" cetusnya.

Azka yang mengetahui anak tersebut hanya mengangguk mengisyaratkan supaya di iyakan saja, karna santri tersebut adalah khadam bunyai kemaren yang pastinya dia sedikit tahu meskipun tidak tau yang mana istrinya.

"sepertinya kamu mengagumi gus azka ya?" tanya azka mengalihkan pandangannya terhadap aisha.

"bukan mengagumi saja dzah malah aku sepertinya aku mulai jatuh cinta sama dia pke banget" jawab aisha girang.

Azkya yang mendengarnya hanya tersenyum saja sedangkan dengam santri lain hanya menggeleng melihat tingkah aisha yang memang sedikit menganehkan.

CINTA DALAM ISTIKHOROH 3 (Seson akhir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang