5 - gila

24 3 2
                                    

Bisa gak sih, sehari aja gak bikin aku tergila gila sama kamu.

Anatasha.

🌫️🌫️

Caca kini tengah menunggu Yuna dan Sherina yang belum keluar dari kelas nya.

Yuna dan Sherina satu jurusan dan mereka juga satu kelas mereka mengambil jurusan yang sama. Sedangkan Arra dan Caca berada di kelas dan jurusan yang sama.

Fakultas mereka berdekatan. Oleh karena itu mereka selalu berbarengan jika pulang atau sekedar jajan.

"Ca? Yuna sama Sherin udah kelar belum?" Tanya Arra mendekati Caca dan memberikan satu minuman kepada Caca.

"Masih belum. Kita tunggu di cafe aja Ra gimana? Kesel kalo disini." Keluh Caca dan mendapat anggukan dari Arra.

"Yaudah ayo!"

Caca dan Arra pun beranjak menuju cafe yang biasa mereka datangi. Sesampai di sana, terlihat ada Dio bersama teman teman nya.

Dengan riang nya, Caca menghampiri Dio.

"Kak Dio!" Sapa Caca saat menghampiri Dio. Arra yang melihat nya hanya memutar bola mata jengah. Jika Caca menghampiri Dio, itu berarti ada Leo juga disana dan Arra tidak berniat menghampiri Caca. Dia duduk disalah satu kursi dekat jendela.

"Dasar ya si Caca. Emang urat malunya udah putus dia, untung aja tu si Caca cantik cuma kelewat polos doang." Gumam Arra.

"Halo kakak kakak yang lain!!" Sapa Caca kepada teman teman Dio.

"Halo cantik." Ucap Rayn dengan mengedipkan matanya. Caca hanya terkekeh geli saja.

"Arra kenapa diem disana Ca?" Tanya Leo.

Caca celingak-celinguk mencari Arra, dan ternyata Arra tengah duduk di salah satu meja sembari memainkan ponsel nya.

Caca mengedikkan bahunya. "Kayak nya gamau kesini karena ada kak Leo." Ucap Caca polos.

Leo melototkan matanya kaget dengan jawaban Caca. Namun teman teman Leo menertawakan nya.

"Mampus." Celetuk Farel dan mendapat pelototan dari Leo.

Dio merasa risih dengan suasana seperti ini. Mungkin ini adalah waktu yang sangat ia benci dan dia akan mem-blacklist hari ini sebagai hari yang bahagia. Karena hari ini adalah hari yang buruk yang membuat mood nya hancur.

Beberapa menit kemudian, Dio beranjak dari duduk nya dan langsung menuju pintu keluar cafe. Teman teman Dio sudah tidak aneh dengan kelakuan Dio yang selalu menghindar disaat dirinya tidak nyaman.

Caca mengerucut kan bibir-nya karena Dio pergi. Dia hendak mengejar Dio, namun terhenti karena Darren mencekal tangannya dan menggelengkan kepalanya tanda tidak. Karena jika mood Dio sedang seperti ini, mereka tidak yakin Hati Caca akan sehat.

Mungkin disaat seperti itu, Dio akan mengeluarkan semburan pedas yang membuat siapapun akan sakit hati dengan ucapannya. Apalagi jika yang mengganggu dirinya perempuan. Dio tidak akan segan segan mematahkan hati nya.

Tbc

DIONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang