Responsible!

262 46 30
                                    

Chengxin berjalan santai menyusuri koridor utama bersama Jingyuan yang terus mengoceh di sampingnya.

"Cheng, cepatlah aku harus segerah menyelesaikan tugas salinan ku," ucap Jingyuan tak sabara. Mempercepat langkahnya.

"Duluhanlah, aku akan menyusul," jawab Chengxin. Lelaki itu malas menamba kecepatan langkahnya toh pada akhirnya dia sampai ke kelas juga.

"Baiklah aku duluhan."

Jingyuan memutar tubuhnya, hendak berlari kecil agar cepat sampai di kelas. Namun tak sengaja lelaki itu menabrak murid lain yang tiba - tiba saja muncul.

Brukk

"Auw," ringis Jingyuan. Mengelus kepalanya yang sempat terbentur dengan pelipis seseorang yang ditabraknya hingga menyebabkan lelaki manis itu jatuh menghantam lantai.

"Kau tak apa?" tanya Chengxin menghampiri teman sekelasnya itu, membantunya berdiri.

"Hmm aku tak apa." Jingyuan mengangguk, lalu menjatuhkan pandangannya pasa sosok yang ditabraknya itu.

"Kau tak apa? Maaf, aku sedang terburu - buru," jelas Jingyuan. Membungkukkan sedikit tubuhnya, minta maaf.

Lelaki yang lebih tinggi itu tersenyum kecil. "Tak masalah," ucapnya.

"T-tapi baju mu basah," kata Jingyuan begitu melihat bekas tumpahan cola di baju lelaki itu akibat tabrakan tadi.

Sosok itu kembali menggeleng cepat. "Tak apa, paling sebentar juga kering," ucapnya kembali tersenyum ramah.

Jingyuan yang melihatnya sedikit bernafas legah. Sepertinya lelaki itu tak marah padanya. Sedangkan Chengxin memandang keduanya dengan alis yang terangkat heran.

'Sejak kapan dia jadi sebaik itu?' iner Chengxin. Pandang sibuk memperhatikan lelaki tinggi di hadapannya itu-Ao Ziyi.

Sibuk dengan pikiranya sendiri lelaki manis itu disadarkan dengan Jingyuan yang berpamitan, kemudian berlalu tanpanya.

"Jingyuan tunggu-" ucap Chengxin namun baru saja hendak mengejar Jingyuan. Namun Ziyi menahannya, dengan menarik lengan lelaki itu.

"Tanggung jawab."

Yang lebih manis kembali menekuk alisnya. "Tanggung jawab? Untuk apa?" tanyanya tak mengerti.

"Tentu saja untuk ini," Ziyi berucap santai, menujuk bagian baju yang basah. "Kau tak lihat baju ku basah."

"Aku lihat. Lalu?" tanya Chengxin tak terlalu mengerti akan maksud Ziyi.

"Ya, tanggung jawab."

"Bukanya Jingyuan yang menabrak mu, kenapa aku yang harus tanggung jawab?" Chengxin makin bingung dengan tingkah lelali bermarga Ao itu.

"Hmm karna apa ya?" tanyanya pada diri sendiri. "Anggap saja kau yang menabrak ku. Jadi tanggung jawab," lanjut ziyi santai. Tak lupa tersenyum bak tanpa dosa.

'Sudah ku duga, dia tak sebaik itu. Pantas saja Jingyuan dilepaskannya secara cuma - cuma.'

Chengxin berdecak kecil. "Bagaimana bisa begitu. Aku tak mau," protesnya. Kembali melanjutkan langkahnya namum lagi lagi Ziyi memotong aksesnya.

"Kau tak kasihan pada ku. Bisa bisa aku terkena flu, memakai baju basah seperti ini."

Ditariknya nafas panjang sebelum berucap, "Bailkah." Ada baiknya lelaki itu mengalah. Berlama - lama dengan manusia bernama Ao Ziyi itu, kesabarannya semakin diuji.

Lelaki manis mirip kucing itu hanya bisa membuang nafas tak minat, sembari melirik baju Ziyi yang basah. Samar samar Chengxin bisa mekihat dada bidang lelaki itu.

'Apa yang ku pikirkan,' ucap Chengxin dalam hati. Menepis cepat pikiran bodoh yang sempat terlitas di kepalanya.

Yang lebih tinggi tersenyum puas. Dilepaskan kancing kemejanya hendak memberikanya pada Chengxin namun baru dua kancing yang dilepasnya, lelaki itu kembali mendapatkan tendangan dibetisnya. Siapa lagi kalau bukan chengxin pelakunya.

"Argh!"

"Yak, apa yang akan kau lakukan?" tanya Chengxin panik. Belum lagi dengan wajahnya yang tiba tiba memanas.

"Melepaskan kemeja ku," jelasnya jujur, sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Kau tak apa? Muka mu sangat merah," lanjutnya, semakin heran. Salah satu tangan bebasnya menyentu jidat Chengxin pelan.

Plak

Satu tendangan kembali li dapatkan lelaki itu.

"Ziyi bodoh!" ucap Chengxin sedikit berteriak. Lalu berlari meninggalkan Ziyi yang masih saja terheran - heran.

"Sebenarnya apa ada denganya?"

Tbc.


Jangan lupa ninggalin jejak guys, votmen ;)

Her Love || AZY X DCX✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang