"Chengxin, kau tak ke kantin?" tanya Jiaqi dari ambang pintu. Yap, kedua sahabat itu berada pada kelas berbeda.
Walaupun demikian tak menutup kemungkinan keduanya sahabat itu mengabiskan waktu istirahat untuk sekedar makan bersama.
Chengxin menghampiri Jiaqi sembari menggeleng pelan. "Tidak, masih ada tugas yang harus ku selesaikan," ucapnya tak lupa tersenyum manis seperti biasa.
"Kau tak ingin titip sesuatu? Biar ku belikan."
Lelaki bermanik tajam itu berpikir sejenak. "Tidak, sampaikan saja salam ku pada Xuan. Katakan aku rindu bermain denganya." Seketika Jiaqi membuang nafas malas.
"Sebenarnya ada apa dengan kalian berdua. Kalian selalu saja menitip salam dan saling merindukan satu sama lain. Aku sebagai calon kekasihnya curiga," omel Jiaqi. Wajahnya terlihat kesal.
Yang lebih manis terkekeh kecil. "Yak, tak usah berlebihan aku hanya mengapnya seperti adik ku sendiri," jelasnya.
"Pergilah sana sebelum kau kehabisan makanan," usir Chengxin kemudian berlalu kembali ke tempat duduknya.
"Chengxin!"
"Oh Jingyuan ada apa?" tanyanya pada teman sekelasnya itu.
"Ini, Jiaqi memintaku memberikan flash disk ini dapa mu," jelasnya sembari memberi flash disk putih pada Chengxin.
"Untuk apa ini?"
"Hmm sebenarnya dia memintaku memberikan lansung pada Wenjia hanya saja karna aku tak tahu Wenjia yang mana makanya dia menyuru ku memberikan pada mu saja," jelas lelaki itu.
Chengxin hanya menarik nafas maklum, terkadang lelaki dihadapanya itu sedikit loding.
"Baiklah. Terima kasih," ucap Chengxin ramah. Lelaki itu melangkah santai ke kelas sebela yang notabene kelas Jiaqi.
Chengxin mengedarkan pandangannya mencari sosok lelaki menjulang yang di sapa akrab Wenjia.
"Song Wenjia," panggilnya dengan tangan yang di lambaikan.
Lelaki bermarga Song itu tersenyum ramah sembari berjalan menghampiri Chengxin. "Oh hei, ada apa?" tanya Wenjia.
"Ini punya mu kan?" kata Chengxin sembari membarikan benda kecil berbentuk persegi itu.
Wenjia menekuk alisnya, heran. "Bagaimana bisa ini ada pada mu?"
"Jiaqi, yang menitipkanya pada ku," jelas Chengxin. Wenjia mengguk paham.
"Sudah ku duga anak itu yang menyembunyikannya. Awas saja kalau kembali nanti," ucap yang lebih tinggi, kesal. Chengxin hanya terkekeh kecil, sepertinya sahabatnya itu kembali menjaili Wenjia lagi.
"Thanks, kau sudah mengantarkannya pada ku."
"Hmm," gumang Chengxin pelan. "Sama sama. Kalau begitu aku kembali kekelas duluh," panitnya namun Wenjia kembali bertanya.
"Akhir pekan ini kau ada acara?"
"Sepertinya-"
"Ding Chengxin!" ucap seseorang, merangkul pudak Chengxin sok akrab.
Chengxin menoleh. Mendapati Ziyi, lelaki yang ditemuinya saat dihukum kerna terlambat datang.
"Seperti yang ku katakan. Kita akan sering bertemu, bukan" kata lelaki itu. Tersenyum lalu mengipkan salah satu matanya, wink.
Tak ada respon. Chengxin yang masih dalam rangkun lelaki itu tersenyum hambar. Kemudian menepis tangan besar dari pundaknya.
"Wenjia aku pergi duluh," pamitnya tanpa menghiraukan Ziyi sama sekali. Wenjia hanya bergumang pelan sebagai jawaban.
"Cuma Wenjia saja? Yak Chengxin kau tak pamit dengan ku juga?"
Tbc.
Jangan lupa ninggalin jejak;)
Votmen
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Love || AZY X DCX✔
Fanfiction"Sepertinya mulai sekarang kita akan lebih sering bertemu." . . . Short story. Dari dari keseluruan cuman ada 7 chap. Jumlah word setiap chap gak menentu. Castnya make first cpl aku di TF Jiazu awal, Ziyi x Chengxin. Bromance. History renk : #1 in...