First Date?

221 38 7
                                    

Sudah menjadi rutinitas Chengxin disetiap minggunya, bersepeda mengelilingi taman kompleks yang hanya berjarak beberapa meter dari kediamanya.

Capek berkeliling, lelaki manis bersweter putih itu memberhentikan laju sepedanya. Melangkah serta menjatuhkan tubuk kurusnya pada bangku taman yang tersedia.

"Ternyata capek juga," ucap Chengxin. Mengibas - ngibaskan telapak tanganya di depan wajah. "Aku jadi ingin-" lanjutnya namun sesuatu yang dingin menyentu pipinya.

Lelaki itu menoleh mendapati Ziyi yang tengah tersenyum padanya dengan sekaleng minuman soda digenggamannya.

"Hei Chengxin," ucap lelaki itu tersenyum ramah membuat Chengxin ikut membalas menyuman itu.

"Hi Ao Ziyi, apa yang kau lakukan disini?" tanya Chengxin balik. Menatap lelaki yang duduk di sebelahnya heran.

Ziyi menggeleng pelan. "Hmm tak ada. Hanya ingin melihat wajah mu saja," ucapnya santai. Tak memperhatikan berubahan wajah Chengxin yang sudah merah padam.

"Untuk mu," lanjutnya sembari memberikan sekaling sodah yang sejak tadi digenggamnya itu.

"T-terima kasih." Chengxin yang masih saja tertunduk menyembuhkan wajahnya itu.

Barusaha menarik pengunci kaleng soda dengan susah payah, namun tetap saja kaleng soda itu tak kunjung terbuka.

Ziyi yang sejak tadi memperhatikan tingkah menggemaskan Chengxin itu terkekeh kecil. Lalu memberikan sodo miliknya pada lelaki itu.

"Ambil yang ini saja. Tenang aku belum meminumnya sama sekali," jelasnya.

"T-terima kasih." Kerna haus Chengxin langsung meneguk minuman pelan.

Ziyi tersenyum jail, lalu kembali berucap, "Tapi bohong, aku sudah meminumnya sedikit."

Uhukk uhukk

Sontak Chengxin berbatuk - batuk, terkejut. 'Apa itu artinya ciuman secara tak langsung,' iner lelaki manis itu namun dengan cepat diusirnya pikiran gila itu.

Lelaki bermanik hazel itu terkekeh puas. "Hei, kau tak apa?" ucapnya. Salah satu tanganya mengelus punggung Chengxin pelan. "Aku hanya bercanda."

"Yak, berhenti menjaili ku," ketus Chengxin kesal. Sedangkan Ziyi makin terkekeh puas.

Yang lebih tinggi kembali membuang pandanganya kesekitar. Memperharikan pengunjung taman yang sedang berlalu lalang.

"Sepertinya kau sangat menyukai taman ini. Apa kau tak bosan setiap minggu berkunkung ke sini terus?" tanyanya.

"Tidak, lagian tak ada tempat yang menarik perhatian ku selain taman ini," jawab Chengxin ikut memperhatikan sekitanya.

"Hmm begitu." Ziyi mengangguk pelan. "Mau berkencan dengan ku? Ada suatu tempat yang ingin ku tunjukan pada mu dan ku jamin kau pasti menyukainya," lanjutnya, berucap penuh semangat.

"Kencan?"

"Ya, kencan. Ayolah kau pasti menyukainya." Tanpa memunggu persetujuan dari Chengxin, Ziyi langsung menarik tangan lelaki itu.

***

"Baimana kau menyukainya, bukan?" tanya Ziyi memastikan.

Manik Chengxin yang sejak tadi sibuk menatap hamparan rumput hijau sepanjang matanya memandang mengangguk cepat.

"Ya, harus ku akui," ucapnya tersenyum manis.

Tanpa sadar Ziyi ikut tersenyum. "Ternyata benar kau sangat menyukai padang rumput," gumamnya pada diri sendiri. Namun dapat didengar jelas oleh Chengxin.

"Dari mana kau tahu?" tanyanya melirik Ziyi singkat.

"Hei, apa sih yang tak ku ketahui dari mu," kekeh Ziyi mengangkat kedua kedua pundaknya bangga.

"Kata hati ku." Chengxin berucap singkat. Lalu berjalan santai, menyapa rerumputan disekitarnya.

"Itu sungat mudah...," kata Ziyi. Berjalan mengikuti lelaki manis di depannya.

Chengxin kembali menoleh singkat tanpa menghentikan langkah kecilnya. Menatap Ziyi sedikit penasaran.

"...hati mu berkata bahwa kau menyukai ku," lanjutnya, berucap penuh percaya diri.

Sontak kedua pipi Chengxin merah padam. "A-aku tidak-"

"Akui saja," potong Ziyi cepat. Tersenyum manis, salah satu tanganya mengacak surai Chengxin gemas. "Karna aku pun begitu."

Tbc.


Akhirnya aku balik lagi 😇 sorry aku up nya telat wifi dirumah baru bener soalnya :(( masih ada yg nungguin kan

Jangan votmen nya ;)

Her Love || AZY X DCX✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang