"Dijemput jam berapa?" Haruto berteriak di lobby yang berisi banyak sekali orang di kampus kakaknya sambil memutar-mutar kunci mobil di tangannya.
Kakaknya, Sakura Watanabe, hanya menutup wajahnya malu sambil mengisyaratkan angka 5 lewat jarinya.
"Pacar lo?" Tanya teman Sakura iseng. Sakura hanya menggerutu sambil mengisyaratkan Haruto untuk pergi.
Ini hari pertama setelah liburan Sakura pergi ke kampus dan Haruto sudah menghancurkan harapan kakaknya untuk mendapatkan pacar, padahal dia hanya berteriak di lobby dengan sebuah kunci mobil yang diputar-putar di tangannya dan semua orang kini menganggapnya pacar Sakura.
Haruto tersenyum miring kemudian melengos pergi ke mobilnya untuk pergi ke gedung kampusnya yang terletak di sebelah gedung kampus Sakura.
"Permisi?"
Haruto spontan menoleh.
"Apa kamu berniat untuk ikut sosialisasi pemerintah ini? biayanya gratis ditanggung BEM kampus ini."
Haruto tetap terdiam. Sungguh, ini pertama kalinya Haruto melihat perempuan secantik orang yang sedang menyodorkan brosur didepannya ini. Haruto bahkan tidak mampu menjawab pertanyaan perempuan ini karena terpesona.
"Jadi? Kamu berminat atau nggak?" Tanya perempuan itu lagi.
Haruto asal-asalan saja mengangguk, dia sudah terlanjur tenggelam bersama debaran hatinya yang tak kunjung reda.
"Tanda tangan disini ya." Perempuan itu kemudian menyodorkan Haruto secarik kertas.
"Eh-." Kata Haruto sambil menggaruk tenguknya yang tidak gatal.
"Kamu gak bawa bolpoin? Bentar aku ambilin." Perempuan berhijab itu sembari tersenyum, ia kemudian membalikan badannya dan menyingkap sedikit jilbabnya dan mengambil sesuatu dari tas cincing berwarna hitamnya.
"Ini pake aja."
Haruto yang belum berkata sepatah kata pun kemudian menundukan pandangannya sambil memegangi dadanya. Dia tidak pernah se-berdebar ini sebelumnya jika berhadapan dengan wanita, apalagi wanita berhijab.
"Kamu pacar kak sakura? cocok banget kalian!" Perempuan itu tersenyum untuk kedua kalinya, hati Haruto lagi-lagi terasa seperti dangdutan didalam sana.
Tanpa bicara apa-apa Haruto hanya mengangguk tidak sadar hingga perempuan itu berpamitan pergi.
"Assalamualaikum Haruto!" Ujar perempuan itu.
Haruto yang tanpa sengaja memberitahu namanya sendiri kemudian terperangah. Dia bahkan tak bertanya siapa nama gadis itu.
"Waalaikumsalam."
"Shalom!"Hwang Yeji memotong salam Haruto.
"Udah pindah agama apa lo?" Yeji tertawa terbahak-bahak.
"Itu cewek cantik banget Ji sumpah!" Haruto yang sedang dirangkul erat oleh Yeji hanya bisa menunjuk-nunjuk perempuan berhijab dari belakang.
"Siapa namanya?" Tanya Yeji penasaran.
"Gue gak tanya tapi."
"Yeeh si goblok!" "Gimana cara deketinnya? Nama aja gak tau!" Yeji tertawa lagi.
Yeji ini teman satu gereja Haruto. Meskipun satu gereja, Yeji dan Haruto tetap jarang bertemu karena Haruto bukan anak paduan suara seperti Yeji. Meskipun jarang bertemu, nyatanya Yeji dan Haruto bisa sama-sama akrab dan bisa seperti sekarang.
"Inget-inget kata gue, salam lo itu Shalom to, dan lo yang ber-hak untuk make atau nggak. Dan salam dia itu Assalamualaikum, dan dia memilih untuk memakainya."
"Pikirin itu."
Yeji kemudian tersenyum simpul dan pergi meninggalkan Haruto sendirian di lobby kampus.
Tanpa menganggap serius ucapan Yeji Haruto kemudian meorogoh saku celananya dan menemukan bolpoin perempuan tadi yang tidak sengaja belum dikembalikannya.
Aleesha BEM sek.1
Haruto tersenyum kemudian menyimpan bolpoin ber-nametag itu di sakunya lagi. Dia kemudian juga melihat Yeji yang sedang berjalan ke arah kampus di gedung sebelah.
Haruto tidak terlalu memikirkan omongan Yeji barusan, menurutnya dia belum melakukan apapun. Belum tentu juga Haruto akan nyaman dengan perempuan bernama Aleesha itu.
"Mau bareng gak?" Haruto berteriak dari dalam mobilnya ke arah Yeji yang sedang berjalan kaki.
Yeji mengangguk semangat dan kemudian masuk kedalam mobil Haruto.
--
***
(Watanabe Haruto as Watanabe Haruto)
***
(Miyawaki Sakura as Watanabe Sakura)
***
(Hwang Yeji as Hwang Yeji)
***
(Your imagine as Aleesha)
--Author gak mau ngerusak bayangan kalian tentang Aleesha, jadi sengaja gak dikasih visualisasi deh :( gapapa kan gais?--
--
ff pertama untuk Haruto!!
Semoga ff ini banyak yang baca amin!!
KAMU SEDANG MEMBACA
broken dreams | Haruto
Fanfiction"Lantas bagaimana cara mencintai jika kau memegang tasbih dan aku mengangkat salib?"