*** | confess

976 183 0
                                        

"Haruto!" Panggil Minhyun dari ujung koridor.

"Ada apa bang?" Haruto kemudian menoleh kearah Minhyun memanggilnya.

"Dicari sama Yeji." Laki-laki bernama lengkap Minhyun Immanuel Hwang itu menunjuk seorang gadis yang sedang duduk disebelah pohon mangga didepan kampus.

"Makasih bang!" Haruto kemudian segera menghampiri Yeji.

"Ada apa Ji?"

Yeji yang telah melihat Haruto kemudian langsung berdiri. Cardigan putih keabuannya dieratkan kebadannya, dia kemudian menarik nafas panjang.

"Gue mau ngomong serius."

"Ngomong aja lagi, susah amat mau ngomong aja?" Haruto sedikit terbahak, dia mungkin heran mengapa Yeji tiba-tiba seperti ini.

"Ehm, how do i should start?" Yeji bermonolog ria sampai akhirnya dia memantapkan diri untuk berbicara atas perasaannya selama ini.

"You know, gue liat lo selama ini bukan kayak adek atau kakak."

"Gue minta maaf confess gue ini bisa bikin kita awkward, tapi gue minta tolong jangan."

"Gue gak tahan lagi to, gue ini suka sama lo. Gue gak minta balesan, tapi gue cuman mau bilang aja."

"Dan kalo gue negur soal agama ke lo dan Aleesha. Gue bukan cemburu, gue justru pengen liat kalian berdua bahagia."

"Tapi kalian itu beda, semakin keras kalian mencoba, semakin keras pula ganjaran yang nanti kalian berdua dapetin."

"Sekali lagi, gue bukan cemburu atau kepengen ngehancurin. Gue cuman ngingetin."

"Makasih, shalom."

"..."

Yeji pergi dari tempatnya. Manik mata Haruto terpaku, tidak bisa bergerak. Memang benar kata orang, jika ada dua orang, satu perempuan satu laki-laki yang sedang berteman, tidak mungkin jika tidak melibatkan rasa cinta.

"Shalom." Balas Haruto saat Yeji telah pergi menjauh.

Sekarang Haruto bingung harus melakukan apa. Dia dan Yeji telah bersama selama 3 tahun berturut-turut. Pergi ke rumah , bertukar barang, bahkan tidur berdua (sleep over). Orang tua mereka berdua bahkan saling kenal.

Haruto telah menganggap Yeji seperti saudari kandung. Haruto sangat menyayangi Yeji, tapi bukan menyayangi dalam tanda kutip 'cinta' yang bisa membuat hati dag dig dug tak karuan.

Haruto menyayangi Yeji layaknya kakak laki-laki yang menyayangi adik perempuannya.

'Gue gak mau lo pergi Ji.' Batin Haruto saat Yeji hilang dari pandangannya.

--

--3 minggu setelah Yeji mengungkapkan perasaan aslinya--

"nitip ini buat Yeji ya! oleh-oleh dari umi abi, mereka abis umrah." Kata Aleesha sambil menyerahkan 1 toples kurma .

"Okee!" Kata Haruto sambil tersenyum ceria.

"Ini buat lo to, jangan lupa ya, pas ibadah minggu langsung pulang."
"gue takut gara-gara liat berita gereja di bom." Ujar Aleesha sambil menyerahkan 1 toples lagi.

Haruto tak kuasa menahan senyumnya sambil mengambil 2 toples kurma berukuran sedang. Rasanya ia ingin menyubit pipi Aleesha sekarang juga, gadis itu selalu saja bisa menghargainya.

Tidak peduli meskipun itu bukan kewajibannya, tapi ia tetap mengatakan itu.

"jangan bertengkar lagi sama Yeji, apapun itu alasannya." Kata Aleesha lagi.

Itu benar bahwa Aleesha belum mengetahui alasan mengapa Haruto dan Yeji tidak bicara lagi satu sama lain, Haruto sengaja menyembunyikan alasannya dari Aleesha.

"Maaf ya to kalo kita gak bisa pacaran." Kata Aleesha lagi.

Haruto tersenyum hangat kemudian menaruh 2 toples kurma ditangannya diatas meja.

"Gak usah minta maaf Lees, gue disini masih nungguin kok." Kata Haruto.

"Nunggu itu ada batasnya haruto, nggak bisa selamanya." Ujar Aleesha.

"Kalo gak ada yang bisa ngalah di akhir, buat apa kita buang-buang waktu kan?" Aleesha mengurungkan niatnya untuk berkata seperti itu.

Jujur, ia masih menyukai Haruto, meskipun hatinya seharusnya tidak boleh melakukan itu.

"Jangan lupa kasih ke Yeji ya pokoknya!."
"Assalam, temen ta'arufan gue."

"Shalom."

Haruto mendengus kasar.

Apa ini?
setelah semua ini?

banyak yang menghinanya bahwa dia tidak bisa bersama dengan Aleesha, dan kini Aleesha sendiri yang tidak percaya terhadap hubungan mereka.

Ini seperti hanya Haruto yang bekerja didalam hubungan mereka.

***

Vote yaa!!

broken dreams | HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang